Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
.
Story by KiRei Apple
.
Warning : Au,One shoot, Ooc, etc
.
.
.
.Uchiha Sasuke terdiam dengan tatapan kosongnya. Netra kelam seindah malam terlihat menyedihkan. Sorot yang selalu terlihat dingin yang selalu ditunjukannya kini berubah sebaliknya, hanya terlihat luka dan penyesalan dalam sorot yang benar-benar hancur.
"Kau bisa mati muda, Sasuke."
Seseorang berbicara dan mengambil gelas wine yang sudah tandas dari tangan Sasuke dan menjauhkannya dari lelaki yang sangat terlihat berantakan. Mata yang sama dengan lelaki itu memandang sedih sang adik yang benar-benar tenggelam dan terpuruk dalam penyesalan.
Lelaki itu mendongak dan selalu seperti ini sejak saat itu, saat semua bermula dan kini pada akhirnya dia menangis penuh dengan sorot mata yang penuh dengan luka dan penyesalan.
"Semua salahku."ucapnya yang lagi-lagi menyalahkan diri sendiri.
Lelaki yang merupakan Kakaknya pun ikut meneteskan air matanya. Sudah dua tahun adiknya seperti ini dan ini semua karena dirinya. Andai ia tahu dari awal tentang semua ini, ia tidak akan membuat hal itu terjadi. Sang adik yang berniat membantu perempuan yang di sayanginya dengan cara yang memang tidak dapat ia percaya, tapi dia benar-benar melakukannya. Menyakiti hati seseorang yang pada akhirnya mencintainya dan kini sang adik kesayangannya itu sadar akan kesalahannya. Melukai orang yang kenyataanya sangat berarti bagi dirinya.
"Sasuke."ia hanya bisa menatap sendu sang adik yang benar-benar terlihat bahkan sangat menyedihkan.
Sasuke yang sejak tadi bersandar di balkon kamarnya perlahan jatuh terduduk.
"Aku menyakitinya, melukainya." Gumamnya terdengar menyayat karena suaranya yang bergetar.
Uchiha Itachi berlutut dan membawa sang adik ke pelukannya. Menepuk bahunya pelan ia berucap, "Kejar Sakura- chan dan katakan kau mencintainya, bawa dia kembali Sasuke."
Sasuke menggeleng lemah. Sudah dua tahun ia mencarinya dan Sakura hilang atau memang pergi untuk meninggalkannya. Kenyataanya ia sangat berengsek. Mendekati perempuan itu untuk menjauhkan Sakura dengan Naruto demi Hinata. Tapi saat ia menjadikan Sakura sebagai kekasihnya, ia berpura-pura mencintainya. Hanya kesakitan yang selalu ia berikan dan pada hari itu, hari dimana hari terakhir dia melihat Sakura.
.
"Sasuke-kun, terima kasih..."
"Aku mencintaimu."
"Untuk semua dan selama ini, terima kasih."
Saat itu wajah yang selalu terlihat ceria tidak nampak sedikitpun, dan yang terlihat hanya senyuman yang penuh dengan luka. Saat dia berbalik, sangat jelas jika tubuh itu bergetar dalam langkah kakinya yang menjauh dari tempatnya yang hanya bisa terdiam berdiri dengan dada yang tiba-tiba berdenyut nyeri.
Bukan kah itu tujuannya? Menjauhkan nya dari Naruto dan itu sudah berhasil. Setelah itu ia bebas menjauhinya dan bilang tidak mencintainya lagi karena dari awal memang tidak ada cinta di hatinya.
Karena ia melakukan semua itu demi Hinata, perempuan yang ia sayangi yang mencintai Naruto dan ia tidak ingin melihat air mata keluar dari perempuan itu saat melihat perempuan lain yang terlihat sangat akrab dengan Naruto.Berhari-hari ia terus dihantui rasa bersalah dan sesak. Dan entah sejak kapan ia cemas menunggu kedatangan Sakura yang selama menjadi kekasihnya bahkan ia yang membuat Sakura menunggu dan ia membiarkannya terus menunggu tanpa kedatangannya.
Tapi semua terjawab saat Naruto datang dengan wajah yang terlihat marah dan kecewa. Tanpa berkata apapun Naruto melayangkan pukulannya.
"Berengsek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
FanfictionPenyesalan memang datang saat semua sudah terlambat bukan? Sasuke tidak ingin menyerah dan karena itulah dia ingin memperbaiki semua meski harus menunggu sampai kapanpun