Santa Monica in Love: Bachelor Party

Chapter 1

Hancur.

Satu kata itu cocok untuk kehidupan Neal Williams setelah pesta bujangan malam itu. Bagaimana tidak, yang datang ke kamarnya saat ia sedang bercinta dengan salah satu tamu pesta, tidak lain adalah Amber Queen, calon istrinya.

Amber membanting pintu kamar itu setelah melihat apa yang terjadi di atas ranjang. Ia berbalik dan pergi meninggalkan arena pesta. Ia sama sekali tidak menyangka akan menemukan Neal dalam keadaan setengah telanjang dan menindih tubuh seorang wanita. Amber sudah tahu reputsi buruk Neal menyangkut wanita, tapi ia sama sekali tidak mengira akan melihatnya sendiri.

Neal seorang pembawa acara talk show di televisi. Ia bukan hanya seorang pembawa acara, tapi Neal seorang bintang. Ia seorang selebritis yang ke mana saja pergi, selalu ada fans yang mengerubunginya. Sementara Amber adalah salah satu artis papan atas Hollywood. Berita pertunangan Neal dan Amber sempat menjadi trading di internet karena hampir semua orang mengenal Neal serta Amber. Tetapi tidak hanya hal baik yang terjadi setelah berita itu tersebar, Amber menjadi sasaran haters. Banyak twitt yang mengomentari postingan Amber tentang pertunangan itu. Dan hampir semuanya buruk.

Bantingan pintu itu bagai petir menyambar Neal, tapi semuanya sudah terlambat. Penglihatan serta kesadarannya justru membaik ketika melihat Amber di pintu yang terbuka. Neal meninggalkan Gwen di ranjang, ia menuju kamar mandi. Sementara gwen mengumpulkan pakaiannya tanpa merasa menyesal sedikit pun. Bagi Gwen bisa bercinta dengan Neal merupakan rekor tersendiri. Siapa yang bisa menyangka ia akan mengalami malam yang hebat bersama seorang Neal Williams.

Neal keluar dari kamar mandi, mendapati kamar yang kosong. Gwen sudah pergi. Sekarang tinggal ia sendiri, dilingkupi kemarahan, perasaan menyesal serta jijik pada diri sendiri. Ia tidak tahu mau melakukan apa untuk sesaat, tapi kemudian ia sadar, ini bukan kamarnya, ia bisa pulang.

Neal membuka pintu, mengintip ke kiri kanannya, ia belum mau bertemu siapa-siapa setelah kejadian di kamar tadi. Ia melihat teman-temannya masih berada di ruangan dansa, menyaksikan dua orang penari striptis sedang beraksi di atas panggung. Tidak ada yang memperhatikan ketika ia meninggalkan apartemen Jarred. Tujuannya tidak lain adalah Sierra Towers, tempat tinggal Amber. Ia akan menjelaskan semuanya pada Amber tentang apa yang terjadi di kamar itu. Ia berharap Amber akan mengerti, Amber pasti marah dan sudah sewajarnya, Neal akan menerima kemarahan tunangannya itu. Ia mencintainya.

Ya, Tuhan. Aku mencintainya, kau pasti tahu itu.

Neal menjalankan mobilnya dalam kecepatan sedang, ia belum mau berurusan dengan polisi setelah mengalami malam yang buruk. Setibanya di apartemen Amber, Neal memasukkan kode di pintunya, ia berharap Amber tidak menggantinya setelah melihat apa yang diperbuatnya di apartemen Jarred tadi. Tapi apartemen Amber sepi, pemiliknya tidak ada dan sepertinya Amber belum kembali. Neal memeriksa kamar, tidak ada siapa-siapa. Tidak tahu mau melakukan apa, Neal menulis pesan yang ditempelkannya di pintu lemari pendingin.

Sekali lagi Neal mencoba menghubungi ponsel Amber, tapi ponsel wanita itu mati. Tidak ada yang bisa diperbuat Neal lagi untuk menghubungi Amber, ia tidak mau membangunkan teman-teman Amber untuk bertanya apakah tunangannya itu bersama mereka. Lagi pula jika ia sampai bertanya seperti itu, aka nada pertanyaan lanjutan dari teman-teman Amber, Neal tidak mau berurusan dengan mereka dalam keadaan seperti ini.

Karena tidak tahu mau melakukan apa, Neal kembali ke rumahnya di Beverly Hills. Berendam air hangat dini hari untuk menenangkan pikirannya. Setelah cukup lama dan merasa kedinginan karena airnya sendiri sudah dingin, ia keluar dari jacuzzi, mengenakan jubah mandi lalu kembali ke kamar. Neal tidak bisa langsung tidur walaupun ia ingin. Maka yang dilakukannya adalah menghabiskan persediaan wiski terakhir dalam lemari penyimpanannya.