I'm Back!

28 4 28
                                    

Yossha!

Setelah beberapa abad gue gak nulis. Akhirnya, ckckckc.

Akhir-akhir ini gue sering sibuk sih, aeleh ...

Gak sibuk sih, cuma mood aja gak bisa di didik.

Sialnya lagi ... etto.

Boleh curhat gak nih gue? Boleh dong. Emang hanya wanita yang bisa  mengungkapkan kesedihannya kepada orang lain? Gue juga bisa kok. Cerita ya. Hehe

Kejadiannya gini ...

Ketepatan hampir UTS di kontrakan gue pada rame kan, belajar bareng demi mendapat nilai IPK yang besar, haha. Meskipun nilai IPK itu gak semuanya diambil dari hasil UTS. Karena di kampus, 'mereka' mempunyai hak memberikan nilai sesuka hati, seperti raja di atas para prajurit. 'Mereka' abu-abu. Bukan putih juga bukan hitam. Stop Zi! napa bahas kampus ogeb.

Lanjut gaes ...

Saat mau hampir tengah malam, teman gue bilang, "Zi, makan yuk di luar, laper nih."

"Pakek motor lu tapi," jawab gue.

"Okey."

Tau gak dimana tempatnya? Di Pasar. Jam 00.00 sampai subuh rame banget, ya kita langsung meluncur deh. Warung yang harga per-bungkusnya cuma Rp3.000,00. Nasi plus lauk, aman, dan tentram.

Bukannya kita gak mampu membeli satu hamburger dan satu spagetti ataupun lalapan ayam dan lainnya. Tapi memang porsi perut kita gak bisa menampung banyaknya makanan itu. Tiba-tiba mual gimana? Terlalu kenyang. Kan menyiksa diri. Mikir!

Setelah ini nih yang membuat diri ini kesal setengah mati. Waktu perjalanan pulang di atas motor, gue kan bonceng tuh, lagi megang hape dong, tangan kiri megang pipa asap (S), ayoloh.

Pas hampir melewati polisi tidur, ini motor masih cepet anjir, begok emang si sopir. Gue gak sempat untuk menegur. Terpental lah gue pas melewati ini polisi. parahnya ini nih, hape gue jatuh berguling-guling menuju 'got'.

"Ahg." Menganga gue dong.

Turun secepat kilat melihat ia yang sudah berlumuran susu (?). Siap gak tuh? Siap gak?. Susu hitam, ewh.

Kelanjutannya?

Gue bersihin pakek air sesampai di kontrakan, terus gue jemur. Jangan ditanya dah amarah gue seperti apa, wkwk.

Besok harinya, gue cek tuh hape, gak bisa di hidupin, mati. "Bngst Lah!" muncullah perkataan itu.

Langsung cari konter buat diperiksa.
"Mas, mati total." Hape, gue letakkan di hadapan pemilik konter.

"Mati kenapa Mas?"
"Jatuh ke air Mas," balas gue.
"Oh, dijemput besok lusa ya." Siap.
"Kira-kira berapa mas biayanya?" tanya gue kan.
"Kalo LCD yang kena, 150 mas, kalo ada masalah yang lain, mungkin bertambah." pego LCD doang, kalo ada lagi? Siap deh.

Masih bisa dong dipakek waktu ujian UTS. Ujian tinggal tiga hari lagi waktu itu.

Keesokan harinya, gue pergi lagi ke tempat itu, "Malem Mas,"

"Oh iya, malam juga." Dia melihatku seperti pernah ketemu. Dasar Onta padang pasir.

"Oh, sampeyan Mas, kebetulan hanya LCD doang yang kena Mas," Gue hanya mendengar.

"Sebelumnya maaf ini Mas, saya baru buka toko. Dari tadi banyak kerjaan di rumah Mas, mungkin besok bisa dijemput mas, sekalian nunggu LCD dari kemarin belum datang juga Mas, hehe." Ooh gitu.

"Yaudah deh Mas, besok saya kesini lagi." Capcus dengan tangan kosong.

Bayangin aja dah, lu sehari gak megang hape, rasanya kek apa? Ditambah dua hari nih.

Gak bernyawa gaes!

Keesokan harinya, pas UTS nih. Gue pergi tuh di siang bolong ke konter Pak PHP.

"Mas, Samsung yang 'itu' udah selesai belum?" tanya gue cepat, karena sebentar lagi, UTS akan mulai.

Loh? Emang apa hubungannya hape dengan Soal ujian?!

Hey, soal dengan gugel itu keserasian yang haqiqi gan! Gak bisa dipisahin, Wkwk.

Terus, Pak PHP jawab, "Duh, barangnya masih belum datang mas, mungkin nanti malam datangnya mas. Besok sampeyan datang lagi kesini Mas."

Alamat dah, hari pertama UTS tanpa nama gugel, sial. Untung saja ye kan, sahabat begitu baik, memberikan nasehat seperti ini. "Tenang Zi, jawabannya ada di gugel kok, banyak." Makasih loh ya mengingatkan.

Keesokannya lagi gue samperin konter itu.

Jawaban Pak Konter bikin tambah emosi. "System ROMnya masih di download mas, wifinya lemot, baru sekarang ini lambat, servernya mungkin lagi down." Sambil mengotak-ngatik hostpot speedynya.

Dah! Marah dong gue, bolak-balik nih gue. "Udah deh Mas, biarin aja lah Mas, tak ambil lagi hapenya deh."

Gue gak ngerti lagi dah jawabannya. Sempet dilarang sih, dan katanya mau diselesain besok hari, bodo lah!

"Gapapa dah Mas, hehe. Nanti tak perbaiki sendiri aja. Oh ya, berapa Mas biayanya?" hanya drama untuk mencairkan suasana, menutup kekesalan hati.

Dia maksa, gue lebih maksa.

"Nggak usah wes mas, ini kalo maksa. Gak usah ongkos deh," jawabnya kesal setelah beberapa pemaksaannya gue tolak.

Bodo dia kesel. Gue langsung pamit sambil memberikan senyum kepadanya.

Dan akhirnya terjadilah, 1 Bulan lamanya gue gak megang Handpone. Hape yang rusak gue taruh aja di rumah, buat pajangan. Laptop sajalah teduhan terakhirku. Sh*t.

Apa yang gue lakukan saat memegang hape? Kenapa sampai terobsesi banget? Hape bukan segalanya, tapi segalanya butuh hape gitu? Benarkah?

Jawabanku ada pada kalian, coba tanyakan pada diri kalian sendiri. Wkwk.

Hikmah dalam cerita ini adalah "Bukan hanya doi yang selalu PHP, Pak Konter juga bisa PHP."

Sip!

-----------------

So guys!
Makasih yak bagi yang membaca, dan bagi yang tidak membaca makasih juga. Fak yuu

Maaf nih jika tulisanku udah amburadul. 6-7 bulanan gue gak nulis rek, wkwk.

@Ivana
Gue gak tau ID WPnya Kak. Ini nyampe 800 Word masa. Rencananya mau diperinci lagi, tapi fix ini udah panjang Kak, sudah cukup.

Jangan lagi Kak adanya air mata setelah dia. Please.
Ahg!

See you guys ... Tunggu kelanjutannya ya ...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 29, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Graffiti ArtWhere stories live. Discover now