Malam - topeng

3 0 0
                                    

Hari terus menerus kelambu
Menghitam tanpa ujung
.
Katanya cahaya tidak mampu bersinar tanpa kegelapan
Tapi nyatanya bagai burung mencicit
Itu semua semu
.
Buktinya ?
Buktinya kegelapan tanpanya mematikan seluruh cahaya dalam dunia kecilku

Pada hari itu aku ingat persis bagaimana sumringahnya wajahmu. Aku ingat persis bagaimana tanganmu terus merakit tanganku dan bersama bergoyang seirama. Aku ingat matamu, ucapanmu, senyummu.

Meskipun dirimu tak ada di cerita tahun baru ku lagi atau takkan ada dalam cerita di tahun tahun berikutnya. Tapi kenapa begitu tega kamu tinggalkan bayang?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ku tutup buku kusam itu. Entah sudah seberapa rusak dan berantakannya buku itu.

Ya buku usang itu adalah buku diary ku. Entahlah. Berbagai macam kata ku tuang disana. Karena hanya itulah temanku yang paling setia.

Malam sudah menjadi temanku. Aku termenung menatap bintang di langit yang hanya muncul sekali sebulan itu. Mungkin.. jika mungkin.. jika boleh..

Jika permohonan pada bintang itu nyata..

Mungkin ia akan mengabulkan keinginanku ku untuk memilikimu sekali lagi

Tapi nyatanya aku hanya sendiri disini. Menghadapi malam tanpa rasa
Pahit adanya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Inka!"

Ku berbalik saat mendengar namaku disebut. Anya pun muncul dr ujung mataku, berlari kecil kearahku.

"Kenapa Nya?"

"Huh? Gapapa tau. Gue cuman mau menghabiskan waktu istirahat dengan ngobrol bareng lu gabolehh?"

Perkenalkan Anya. Ratu drama. Belum sempat aku merespon, ia berkata, "eh btw cerita-cerita dongg. Gimana lo sama Vito?"

*dang*

Aku berusaha menahan rasa sesak yang muncul dan mengusahakan tak ada ekspresi aneh yang muncul menimbulkan rasa penasaran Anya.

"Gimana gimana?"

"Ihh gimanaa kaliann?"

"Hah? Baik-baik aja kok."

"Kalian lucu yah. Longlast banget gituu. Lucu banget berdua. Dia dewasa, lo kayak anak-anak cocok dah!"

"Heeh jd gue kayak anak-anak?"

Anya mengabaikanku dan terus mengoceh. Aku tak ingin mendengarnya.

Semua orang seperti itu. 'Kalian lucu ya'
, 'kalian cocok banget' , 'goals banget sihh' , 'iri deh' blablabla

Tapi memangnya mereka pernah tau?
Masalah yang akarnya ada di dalam akan menyebabkan perkara yang lebih parah

Tapi aku bisa apa?
Jika malam adalah temanku
Maka topeng adalah sahabatku

Self-diaryWhere stories live. Discover now