SATU - B

52 1 3
                                    

Bunyi alarm berbunyi menganggu tidur nyenyak Emma. Emma terbangun dengan kesal karena mimpinya bertemu Zach efron pun musnah. Ia melakukan aktivitasnya sebelum berangkat sekolah, mengambil roti dan skateboard nya untuk langsung berangkat sekolah, tanpa berpamitan dengan orang di rumahnya. Orang tua Emma masih utuh, tetapi karena kesibukan mereka masing-masing Emma tidak mendapatkan perhatian dari kedua orangtuanya. Emma mempunyai 1 kakak laki-laki, Emil michael smith namanya. Emil tinggal di apartment dekat dengan kampusnya. Jika Emma sedang malas berada di rumah, Emma akan menginap di apartment Emil, karena hanya Emillah satu-satunya keluarga yang menganggap Emma ada.

*Emma POV*
"Skateboard? Udah, earphone? Siap, kaki? Masih nyantel kok," kataku berbicara sendiri. Aku menenpuh jalan ke sekolah dengan pacarku, Mario. Mario itu sangatlah tampan menurutku, panjang, dan lebarnya cukup untukku, ia memiliki roda 4. Oke, Mario adalah skateboard kesayanganku.

Sampai di sekolah Edgewood high school, aku langsung menuju kelasku. Disana sudah ada Alex van william atau yang biasa aku panggil Acep. Ia adalah sahabatku satu-satunya. Aku tidak tahu kenapa ia mau berteman denganku. Acep duduk sebangku denganku. Setiap istirahat kami makan bersama, kami selalu bersama-sama terkadang kami terlihat seperti kembar dempet yang tidak dapat dipisahkan. "Hei," sapaku. "Haii,, Emmay!!" Sapanya balik. "Kenapa kamu," "kenapa apanya?," Tanya Alex. "Kalau nonton dangdut sukanya bilang," aku bernyanyi. "Heuheuheu,".

Saat pelajaran dimulai, aku dan Alex menyimaknya. Itu yang kami lakukan jika sedabg pembelajaran, aku bukanlah type orang yang suka bercanda atau mengobrol ketika sedang pelajaran, terkecuali jika sedang bosan. Ketika bel istirahat kami menuju kantin untuk makan siang. "Eh Yang Lex, beliin kebab leh kali," pintaku. Aku memanggilnya Alex atau Lex hanya saat aku ingin meminta seduatu padanya. Alex pun hanya merutuk lalu pergi untuk mendapatkan kebab dan makanan yang ia inginkan. Aku mencari tempat untuk aku dan Alex duduk.

*Author POV*
Bel pulang sekolah, bel yang sangat ditunggu-tunggu oleh siswa maupun siswi sekolah manapun. Emma langsung bergegas merapihkan buku-bukunya dan berjalan menuju lokernya bersama Alex tentunya. Emma akan pulang bersama Alex, mereka ingin mengunjugi yoko buku terlebih dahulu. Emma ingin membeli majalah Rolling stone.
Setepah menemani Emma membeli majalah, Alex mengantarkannya pulang. Selama dimobil mereka tidak bisa berhenti mengikuti lagu-lagu yang diputar secara acak, mau hafal atau tidak, mereka tetap bernyanyi.
"Cep, mau masuk dulu gak?," Tanya Emma ke Alex. "Engga ah, gau mau langsung pulang aja," jawa Alex. Emma mengangguk dan Alex pun lansung pulang. "I'M HOMEE!!," teriak Emma. Hening. Yah, dirumahnya tidak ada siapa-siapa, orang tuanya sedang bekerja dan kakaknya tidak ada disana. Emma memasuki kamarnya dan menyalakan lagu TØP di dvdnya dengan volume yang tinggi. Emma mengikuti nyanyian yang mengalun dengan penuh semangat dan sangat menghayati. Itulah caranya untuk mengusir rasa sepi di rumahnya.

###
Klo ada typo maklumin yah

Hehe

Klo ngebaca ceritanya jan lupa vote ea
Ama comment leh uga

:*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Body SwapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang