My Dearest, Keysha - 1

29 4 3
                                    

-'I really wanna love somebody. I really wanna dance the night away.'- *Love Somebody-Maroon5*
                                ***
"Hai, Keysha..." aku berhenti berjalan, lalu memutar badan ke belakang, tersenyum kecil setelah mendengar sapaan khas suara cowok yang baru saja melintasi telingaku. Suara nya indah, bagaikan pelangi setelah hujan.

Nama nya Dafa, kakak kelasku. Tampan dan berprestasi. Kapten tim futsal di SMA Harapan Bangsa.
"Hai Kak" balasku sedikit gelagapan. Seseorang yang berada disebelahku menyikut nyikut lenganku.
"Besok jangan lupa dateng ke pertandingan gue ya". Aku mengangguk. "Yaudah, gue ke lapangan ya, mau ngumpul sama anak futsal dulu soalnya" ucap nya lagi sambil melemparkan senyum manis padaku.

Tak dapat kupungkiri jantung ku berdegup dengan cepat, bahkan pipiku memanas. Sudah hampir dua bulan ini aku dekat dengan nya.
"Cieee..". Suara seseorang menyadarkanku. "Udah pergi tuh Kak Dafa nya". Tambahnya. Aku menolehkan kepalaku ketempat Kak Dafa berdiri untuk memastikan, ternyata benar, dia sudah tidak ada lagi disana.
 
"Ekhem, pipi lo merah tuh Key" ucap nya sambil menaik turunkan alisnya bermaksud menggodaku. "Ah, sialan lo" jawabku salah tingkah sambil memasang wajah cemberut.  Orang disampingku ini tetap saja menggodaku, tanpa berniat untuk menghentikannya.

Anin, namanya. Anindia Kirana. Dia sahabatku. Cantik, pengertian dan jahil tentunya.

"Dia ganteng ya Nin." Pujiku. Anin mengangguk kecil, setuju dengan ucapanku. "Iya, mana dia termasuk salah satu idola sekolah juga.  Dafa Bagaswara, kapten tim futsal SMA Harapan Bangsa. Menarik dari segi manapun." Puji Anin. Aku tertawa kecil mendengarnya. "Lo beruntung deh deket sama dia." Aku tersenyum bangga. Namaku Keysha, Keysha Callista Wijaya. Ketua Osis di SMA Harapan Bangsa.
"Udah yuk, balik, ngantuk nih gue" ajakku. Kulihat Anin hanya mengangguk kecil.
                             
                                  ***

Selama perjalanan pulang, aku memutar kembali bayangan saat awal perkenalanku dengan Kak Dafa yang secara tidak sengaja.

Flashback On.

Aku berdiri sendirian di depan gerbang sekolah. Sekolah sudah sepi, hanya beberapa anak yang masih berlalu lalang di lapangan dan parkiran. Aku mendapat sms dari Mang Udin. Ia bilang, ia akan telat menjemputku. Dikarenakan Mang Udin harus mengantar Bunda ke salah satu rumah teman Bunda. Ada arisan, katanya.

Tiba tiba, langit berubah menjadi gelap. Di detik berikutnya langit mengguyurkan hujan deras dengan seenaknya. Harus kuakui, aku menyukai hujan. Aku memperhatikan setiap rintikkannya.

Ketika sedang asyik asyik nya menatap rintikan hujan yang berjatuhan ke bumi, seorang cowok menghampiri tempatku berteduh.
"Damn" gumam lelaki itu pada diri nya sendiri. "Basah deh gue" Nampaknya, cowok tersebut masih belum menyadari bahwa ada seseorang di tempat itu selain dirinya. Mungkin karena ia masih sibuk merutuki hujan.

Seperkian menit berikutnya, cowok tersebut menoleh ke arahku, kemudian tersenyum kecil. Dia ternyata mempunyai dua lesung pipit yang membuat diri nya menjadi lebih tampan.

"Hai" sapanya. Aku hanya mengangguk sopan. "Lo anak HarBa?" Aku kembali mengangguk. "Lo anak baru ya?" Jawabku, bertanya balik kepadanya. Dia mengangguk. "Lo belum pernah liat gue kan sebelumnya?" Tanyanya  sambil terkekeh.

"Gue Dafa" ucap nya sambil  mengulurkan tangannya.
Aku menoleh, kemudian menyambut uluran tangannya.
"Keysha"
"Kelas berapa?" Tanya nya.
"XI IPA 1, Lo?"
"XII IPA 2, hehe.." aku hanya tersenyum kecil menanggapinya.

Kemudian, tanpa kusadari hujan sudah reda. Dari kejauhan aku melihat mobil yang dikemudikan oleh Mang Udin mendekat ke arah tempatku berteduh.

"Duluan ya kak" pamitku sambil berdiri. Ia menoleh, lalu ikut menegakkan kaki nya. Ia mengeluarkan i-phone nya dari saku celana. Lalu menggerakan tangannya kearah ku.
"Minta id line, boleh?". Aku mengangguk sambil tersenyum ramah. Lalu mengetikkan id line ku di layar i-phone nya.

Flashback Off.

***













My Dearest, KeyshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang