Chapter 2

116 8 3
                                    

Tokk....tokkk....tokkk, Suara ketukan halus terdengar dari pintu perempuan cantik yang masih terlelap enggan untuk membuka matanya.

"Ara, bangun dekk, abang udeh siap ni mau berangkat kamu mau bareng abang ga?" Diandra terbangun oleh suara bass milik Abang tercintanya.

"Emangnya jam berapa si?"

"Jam 06.30,"

"Yaelah Abang baru juga jam setengah 06.30,"

Iya setengah 06.30, bentar itu jam berapa kalau 06.30 ya?,

"Astagfirullah Abang kita telat bang." Seakan tersadar oleh pikirannya tersebut Diandra langsung berlari ke kamar mandi,  namun belum sampainya ia menuju kamar mandi bunyi bedebum lah yang terdengar dari kamar adik perempuannya.

"Eh pelan-pelan, kamu gapapa kan dek didalem?" ujar deno khawatir.

"Awhhh... sialan, Gapapa kok bang, aku mandi dulu ya tunggu dibawah bentar."

"Yaudeh buru kebo." Sahut Deno malas.

Tidak butuh waktu lama Diandra menyelesaikan mandi bebeknya itu, setalah siap tak lupa memoleskan sedikit bedak dan liblam supaya tidak terlalu terlihat pucat.

"Abang ayo berangkat bentar lagi bel." Ujar Diandra yang terburu-buru menggunakan dasinya.

"Lah siapa suruh Kamu bangun kesiangan jadi telat kan Kita." Pandu-ayah- dan Widia-bunda-nya hanya menggelengkan kepala saja melihat tingkah laku kedua anaknya yg susah akur sejak dulu,

"Udah udah, Ra ini bunda buatin bekel, Kamu juga sana No berangkat nanti telat." sahut ibunya untuk melerai kedua anaknya itu.

"Yaudah yah bun Deno sama Diandra berangkat kesekolah dulu ya, Assalamualaikum." tak lupa mencium kedua tangan orang tuanya.

"Assalamualaikum yah bun Diandra berangkat!" Teriak Diandra mengejar Deno yang sudah menuju garasi.

"Waalaikumsalam." sahut keduanya dari meja makan.

Motor yang ditumpangi oleh keduanya melesat menembus padatnya jalan raya pagi ini, Deno menambah kecepat lajunya karena 15 menit lagi bel sekolah berbunyi.

"Kamu Ra sih jadi telat kan." omel Deno kepada adiknya yang menyebalkan, walau menyebalkan Deno sangat menyanyangi adiknya ini.

"Belum telat abang masih 15 menit lagi tau." Diandra mencebikan bibirnya karna kesal kepada abangnya ini yang sedari tadi di perjalanan selalu menggerutu kepadanya.

"Ya kalau Kamu ga kebo juga gabakalan mepet." Deno kesal adiknya ini masih saja membela diri.

"Yaudah si elah udah depan gerbang ini."

Motor ninja putih tersebut masuk kedalam gerbang yang sebentar lagi akan ditutup,setelah sampai diparkiran Deno mematikan motornya dan mendiami Diandra.
Diandra sendiri paling tidak bisa didiami abangnya tersebut berinisiatif meminta maaf.

"Abang minta maaf ya?"

"Bang."

"Bang ihhh.."

"Bang bantuin Ara gabisa buka helmnya" rengek Diandra, sambil memasang puppy eyes agar sang Kakak luluh.

Yang diminta tolong hanya diam saja.Tapi lama-lama jengah melihat adiknya yang tidak bisa membuka helm.
Akhirnya ia pun membantu melepaskan helmnya dari kepala sang adik

"Mangkanya sabaran." Sahut Deno kesal pada adiknya yang manja ini.

"Abang maapin Ara kan?"

"Iya, udah masuk kelas belajar yang bener, bekel dari bunda dimakan jangan lupa Kamu belum sarapan soalnya." sambil merapikan rambut sang adik banyak yang melihat adegan tersebut banyak juga yang menyerukan berbagai suara.

'Ihhhh so sweet.

'Mau dong Deno gueee.

'Ahhhh pagi pagi liat calon imam .

'Ishhh calon imam gue sweet banget si.

'Duh Suami sama Adek Ipar akur.

Dan masih banyak lainnya namun Deno hanya bersikap masa bodoh dengan semua itu.

"Udah sana masuk nanti istirahat bawain minum buat Abang ya jangan lupa."

"Siap bos. Dadah abang." Setalah berpisah di koridor Diandra melangkahkan kakinya sambil sesekali bersenandung kecil,

Namun saat di pertigaan dirinya tidak sengaja menabrak bahu seseorang,dan

'Brakkk

"Wadaww siapa si sakit anjir." pekik Diandra yang jatuh dan mendarat mulus ke lantai.

"Eh sorry-sorry Gue ga sengaja asli deh sini Gue bantu." Arega mengulurkan tangannya kepada perempuan yang ia tabrak.

'Mampus kaya gue kenal ini suara.' batin Diandra

Setelah beberapa saat memperhatikan uluran tangan tersebut dengan keberanian yang ada, akhirnya Diandra menerima uluran tangan tersebut.
Namhn saat mendongak betapa terkejutnya Diandra saat melihat siapa yang ia tabrak dan menolongnya saat ini.

"ELO!!?" Pekik Arega.

"Buset drh toanya gede amat." Sahut Diandra melihat Arega yang terkejut, sebenarnya dirinya juga sama terkejutnya tapi ga selebay si Arega itu.

"Lo yang kemaren ngerjain Gue kan!!?" Cecar Arega.

"Heheheh gue ga ngerjain Lo ko sumpah deh." Diandra tersenyum konyol kepada Arega saat ditanya seperti itu.

"Ga ga lo ngerjain gue kemaren."

"Hehehe dadah laki-laki aneh." Ujar Diandra sambil melambaikan tangan dan langsung lari meninggalkan arega yang terheran dengan sikap ajaib gadis itu.

"Awas aja kalau ketemu Gue kerjain Lo nanti."

.

Edited 2 September 2021.

Relationship With Bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang