Bolos

123 32 7
                                    

Liam sekarang berada di cafe dekat sekolahnya bersama Bagas. Liam menatap ke arah luar cafe sambil memikirkan wajah Adel yang sedang blushing akibat pelukannya.

'Baru kali ini gue ngelakuin hal receh ke cewe' batin Liam.

"Heh, yam" kata Bagas sambil menepuk punggung Liam.

"Yam yam yam, emang lo kira gue ayam, Ganggu aja lo!"

"Lagian lo ngelamun aja dari tadi, lo ngelamunin apa sih?" Liam tidak menjawabnya dan malah bertanya ke Bagas.

"Lo bisa bantu gue?"

"Bantuin apa?"

"Emm.. Bantuin gue cari tau tentang si anak baru" ucap Liam dengan sangat serius.

"Hah?!! Anak baru yang mana nih??Lo lagi ga ke sambet kan yam?? Tumben banget lo mau cari tau tentang cewek?" tanya Bagas curiga.

"Anak baru kelas 11 IPA. udah pokonya lo cari tau, nanti kalo lo udah dapet informasi tentang dia langsung kasih tau gue. Satu lagi, jangan bilang ke siapa-siapa!"

"Hahaha.. Ternyata ayam gue lagi jatuh cintaaa" ledek Bagas sambil menaik turunkan alisnya.

"Brisik lo!" jawab Liam sambil menatap sinis ke arah Bagas.

"Iya bro, tenang aja.. Gue bakal bantuin lo" ucap Bagas sambil menepuk pundak Liam.

Sedari tadi Liam menatap keluar cafe, tetapi Liam tidak melihat Adel, sampai bel sekolah berbunyi, tetap saja Liam tidak meliahat batang hidung Adel, banyak sekali murid yang berlarian bahkan sampai ada yang terjatuh dan bukunya berserakan karena tersenggol oleh murid lain.

Pandangan Liam jatuh pada seorang siswi yang terjatuh tadi, siswi yang terjatuh itu ternyata Adel, Adel terlihat sangat kesal dan merutuki orang yang sudah menabraknya sambil membereskan buku-bukunya yang berserakan.

Liam yang melihat Adel kewalahan membereskan bukunya yang berserakan langsung mengambil kunci motornya yang berada diatas meja dan keluar menuju parkiran kafe untuk mengambil motornya. Baru saja Liam menyalakan motornya, Liam melihat Aldo sedang berjongkok membantu Adel membereskan buku-buku Adel yang berserakan.

Adel terlihat sangat senang dibantu oleh Aldo. Karena kesal, akhirnya Liam mengurungkan niatnya untuk membantu Adel, lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Ketika Liam sudah hampir dekat dengan Adel, Liam melihat disebelah Adel terdapat genangan air yang keruh, lalu muncul lah ide yang brilian.

Liam kembali melajukan motornya dengan kecepatan tinggi dan sengaja melintasi genangan air itu, sehingga dalam sekejap saja rok dan baju Adel sudah basah dan kotor karena cipratan dari motor Liam.

"Wooy!!" Adel berteriak dengan wajah yang memerah karena menahan amarah.

Liam yang tidak memperdulikan teriakan Adel, langsung masuk ke sekolah

***

Adel memasuki kelasnya dengan wajah merah karena menahan amarah yang ingin sekali dia luapkan pada orang yang sudah membuat bajunya basah dan kotor.

Oliv yang melihat ekspresi Adel, malah menertawai Adel.

"Haha.. Lo kenapa Del? Tanya Oliv yang sambil menertawainya.

"Ga usah berisik deh lo! Gue lagi sebel hari ini! Kayanya semenjak gue sekolah disini gue kena sial mulu deh!" oceh Adel.

"Haha.. Terima nasib Del"

"Eh sekarang pelajaran siapa?" tanya Adel.

"Lo gimana si? sekolah masa ga tau jadwal"

"Hehe, gue kan anak baru disini"

Ade(L)iamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang