Notiv pesan masuk, kubuka dan ternyata itu dari Desh, kekasihku. Sudah beberapa hari terakhir ini kami tidak ada komunikasi lewat media sosial, namun kami masih satu sekolah, dan disekolah pun kami masih mempunyai hubungan yang terbilang baik.
Kubaca satu per satu pesan yang ia kirimkan, hingga kalimat yang terakhir. Dadaku menjadi sesak, tangganku bergetar seakan tak ingin mengetik kalimat ini.
apa maksudmu? kau ingin hubungan kita berakhir? (send).
Tak menunggu lama, ia membaca pesan dan langsung membalasnya.
ya, aku ingin kita berakhir, aku rasa kita tidak cocok, lebih baik kita bersahabat saja.
Senyum? ya. Aku hanya bisa tersenyum saat melihat pesan dari Desh. Ada sisi lain yang membuatku begitu lega seperti bebanku terangkat, dan disisi lain aku merasakan ditipu atau dikhianati.
baiklah tak apa, aku paham apa yang kau pikirkan, tidak kita tidak akan bersahabat, cukup sebagai orang yang tidak kenal saja juga tidak apa, karena aku tau kita tidak akan pernah bersama walaupun sebagai teman. dan terimakasih atas satu tahun setengahNya dan terimakasih atas janji mu (: (send)
Ini bukan lah hal yang begitu buruk. Akan lebih baik aku seperti ini. Sendiri, dan menikamati nya sampai seseorang dari Tuhan mengirimkannya padaku.
6 bulan kemudian...
Kami para siswa siswi sedang menunggu pengumuman siapa saja yang mendapatkan undangan ke universitas ternama dikota. Ketentuan pemerintah ialah setengah dari jumlah seluruh siswa yang akan mendapatkan undangan tersebut.
148 dari 300 jumlah siswa telah dipanggil telah mendapatkan undangan, tinggal nama 2 orang lagi yang akan beruntung dan mengakhiri kegiatan ini.
"Millaney Hans Delarobia,"
Sambutan tepuk tangan dari seluruh siswa bergema. Aku yakin semua anak termasuk aku, sedang was was berharap nama kita dipanggil dan menerima sebuah amplop putih yang dipegang oleh kepala sekolah.
"dan yang terakhir adalah..."
Aku berdoa kepada tuhan agar namaku dipanggil untuk mendapatkan undangan tersebut. Ku terus memanjatkan doa doa agar tuhan mendengar doaku.
"selamat untuk...."
Ya Tuhan kumohon.
"Tarisa Zynite!!"
Apa. Apa ini bukan mimpi?. Kurasa telingaku salah mendegarnya, dan aku masih terdiam kaki di tempat sampai..
"Tarisa Zynite, dimohon kedepan?"
Telingaku tidak salah. Nama itu, namaku telah dipanggil?!. Neysha, temanku yang telah menerima undangan lebih awal menepuk tangannya saat aku berdiri, secara bersamaan seluruh siswa di ruangan ini pun memberi tepuk tangan.
Kuberjalan secara bergemetar, dan menyalimi para guru dan kepala sekolahku. Disaat beliau, kepala sekolah memberikan amplop tersebut kepadaku beliau mengatakan selamat kepadaku.
Kumembalikan badan kearah para siswa dan tersenyum kepada mereka semua, dan mulai detik ini semuanya akan berubah, berubah menjadi lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Certainty Of Love
RomantizmKota tua Cambridge, kota tua yang menyaksikan kisah hidup dan cinta Tarisa Zynite, Wanita muda yang mulai awal kuliahnya di Cambridge University dan mengagumi lelaki Sekelasnya bernama Hetsyon Drake , pendekatan pun ia mulai, dan akan berhasil jika...