《1》

67 16 21
                                    

Tak mudah menggapaimu dengan sebelah tanganku, dan dengan mata tertutup. Apalagi tanpa kau disisiku. Ku akui aku salah. Aku egois. Tapi, ku lakukan ini demi kau. Aku mencintaimu dan kau? Ya. Dulu kau pernah mencintaiku tapi sekarang tak lagi berguna kalimat itu di matamu.

Dahulu kau selalu melindungiku, menjagaku, mengawasiku, apapun kau lakukan demiku. Hingga waktu itu tiba dan sangatlah mengores luka yang amat dalam di hatimu hingga tak ada ruang lagi untukku bersinggah.

Apakah hatimu yang terlalu ramai sehingga kedatanganku kau hiraukan begitu saja?

♣♣♣

Deandra Abigail Deanova.

Ya itulah nama lengkapku. Nama yang selalu dibanggakan oleh keluargaku, teman teman, bahkan seluruh orang yang mengenalku. Tetapi tidak denganmu.

Seseorang yang selama ini selalu kurindukan. Seseorang yang dulu 'pernah' berjuang mati matian untukku. Tetapi tidak dengan sekarang. Aku ingat saat kamu sedang merayuku dengan berbagai cara yang tidak ku ketahui. Dengan segala pengorbananmu yang tak pernah ternilai dimataku. Aku rasa aku bagai wanita tak berperasaan, yang hatinya telah beku dan tak akan dapat mencair lagi. Kurasa begitu.

"Nih es krim red velvet kesukaan kamu" tawar nya sambil menjulurkan es krim itu

Tanpa berpikir. Kubuang es krim itu ke tanah yang tak berdosa.

"Kenapa?" Tanya nya

"Aku punya pertanyaan nih. Jawab ya. Kalo kamu diberi satu kesempatan buat milih jadi superhero, kamu mau jadi apa?"

"Entahlah" jawabku singkat

Seakan tak memiliki dosa aku pergi meninggalkan dia yang sedang melihat punggung ku mulai menjauh.

Dia seperti orang tolol yang berbicara sendiri. Menurutku saat itu.

Orang tolol itu sekarang sangatlah berharga untuk masa depanku.

Aku mencintainya sekarang. Dulu? Dia bagai sampah dimataku.

Dia, Adama Alexi Reynald.

♣♣♣

Adama Alexi Reynald

Sudah diceritakan Dee kan bagaimana dulu aku mengejarnya? Aku rasa kalian semua memang menganggapku bodoh waktu itu. Aku akan bercerita tapi tak akan panjang kali lebar.

Dulu aku mencintainya. Sekarang? Sudah tak ada kata itu di kamusku. Mengapa aku seperti ini? Karna dia telah menggores luka yang teramat dalam dihatiku. Aku tak menyangka dia seperti itu terhadapku.

Pernah aku berfikir untuk meninggalkan dia sebelum kejadian pahit itu menimpaku. Tapi apa dayaku tuk melakukan itu semua? Cintaku terhadapnya amat sangat dalam. Hingga tak ada satupun yang dapat menggantikan itu semua.

Tapi, dia bisa mengubah pemikiranku yang sudah ku bangun selama ini. Anggaplah dia jahat. Tapi aku tahu dia tak akan pernah mau melakukan ini jika dia tak dalam bahaya.

"Pergilah! Aku sudah muak melihatmu disini setiap malam! Aku tak ingin melihatmu lagi! Pergi!!!!" Teriaknya saat aku datang ke taman belakang rumahnya.

"Hey, Dee.. Lihat lah ke belakangmu aku membawa kejutan untukmu"

"Tidak! Aku tak akan pernah lagi menerima kejutan busuk darimu itu!! Sekarang pergi!!"

Dia terlihat marah. Padahal aku sudah menyiapkan hal romantis yang lagi nge-trend waktu itu.

Sebelum dia pergi dia berkata

"Kita akan berjumpa lagi tetapi dengan susasana berbeda"

Aku tak mengerti apa maksutnya. Sejak malam itu dia benar benar pergi. Pergi menghilang dan tak ada satupun yang tau keberadaannya.

Itulah dia yang dulu pernah kucintai dan pernah menganggapku sebagai sampah

Wanita terakhir yang bisa membuatku tak lagi merasakan indahnya cinta.

Deandra Abigail Deanova

♣♣♣


Hayyy gimana nih? Ini cerita pertama gua. Semoga suka ya

Jangan lupa voment ya!!

The Last Memory of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang