Chapter 1 - Pertemuan di Cafe

194 22 11
                                    

Hoshi, artis Korea yang melejit namanya setelah masuk dalam grup boy band Seventeen. Artis dengan banyak talenta. Namun, belum lama ini terdengar kabar bahwa dirinya keluar dari Seventeen. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan karena terlibat skandal dengan aktis wanita cantik. Dan yang menjadi penyebab utamanya, aktris wanita itu bukan sembarangan aktris. Dia seorang gravure idol dan anak dari seorang pejabat Korea. Skandal ini mengakibatkan nama Hoshi harus tersebar keluar dari dunia entertainment. Dan itu menambah sebuah masalah baru. Pasalnya, Hoshi memiliki kekasih -namjachingu- di grupnya, Seventeen. Karena skandal dan keluarnya dia dari dunia entertainment, akhirnya terjadilah misscom antara Hoshi dengan kekasihnya, Woozi. Setelah sekitar 1 bulan miss communication, Hoshi mengajak Woozi bertemu di sebuah cafe.

.

.

Di sebuah cafe yang cukup ramai, tampak 2 namja sedang duduk berhadap-hadapan.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya salah satu namja dengan nada dingin.

"JiHoon..." ucap namja yang satunya lagi. Wajahnya tampak kusut.

"J-jangan panggil nama asliku bodoh!!" seru namja mungil itu. Woozi. Ekspresinya menunjukkan di sangat membenci panggilan itu. "Kau tidak pantas menyebutnya!!"

Namja yang satunya, Hoshi, menghela nafas berat. "Bisa tidak kau lebih rileks? Kita disini untuk bicara..."

"Kalau begitu bicaralah," kata Woozi cepat. Dipalingkan wajahnya kearah jendela.

"OPPA!!" sebuah teriakan refleks membuat Hoshi dan Woozi menoleh.

"K-kau mengajaknya?" tanya Woozi tidak percaya.

"Tidak masalah kan?" Hoshi balik bertanya.

'Dasar tidak peka!' batin Woozi kesal. 'Kau mengajak orang yang sudah membuat hubungan kita berakhir!! Bodoh!!!'

"Oppa yakin mengajakku?" tanya yeoja itu lalu duduk tepat disamping Hoshi.

"Nde. Sekarang perkenalkan dirimu pada JiHoon," jawab Hoshi.

"Hey! Sudah dibilang jangan panggil nama asliku!" protes Woozi.

"Aku Kim-ah Kwon NuTa, salam kenal." Yeoja itu mengulurkan tangannya.

Woozi menatap uluran tangan itu dengan enggan. 'Apa tadi katanya? Kwon? Jadi mereka...' tanya Woozi mengira-ngira dalam hati. Matanya tertumbuk pada cincin emas putih dengan emerald yang melingkari jari manis yeoja itu. 'Harusnya, aku yang memakai cincin itu.'

"A-ah..." NuTa langsung salah tingkah melihat Woozi hanya menatap tangannya dengan pandangan kosong tak terbaca. Ditariknya kembali tangannya yang masih terjulur di udara.

"Hey! JiHoon!" tegur Hoshi. Dipegangnya tangan Woozi.

Woozi langsung tersentak dan menatap tangan Hoshi yang menggenggam lembut tangannya. Genggaman ini sudah 1 bulan dia nantikan. Ditatapnya Hoshi, ada setitik harapan yang muncul. "A-apa?" tanya Woozi ketus. /dasar namja tsundere!/

Hoshi menarik tangannya. "Jangan sungkan-sungkan berkenalan, pemalu!"

Deg! Panggilan itu lagi. Woozi langsung menarik tangannya. "Tidak usah!" bentaknya. "Kalau kau hanya ingin mengajakku berkenalan dengan istri barumu, lebih baik jangan buang-buang waktuku seperti ini!!" serunya.

"Istri baru?" Senyum Hoshi mengembang. "Kau salah paham Hoon."

"Hash! Terserahmu! Dan lalu kau akan meluruskan kesalahpahaman ini dengan penjelasan tidak masuk akalmu dan membuang banyak waktu berhargaku begitu?!" tanya Woozi emosi. "Berhenti mempermainkanku!! Aku juga punya jadwal yang padat! Bodoh!!" Woozi bangkit dari kursinya.

"Seventeen..." kata Hoshi setengah menggumam.

Woozi berhenti melangkah.

"...pasti lebih baik tanyaku kan?" tanya Hoshi.

Woozi berbalik dengan angkuhnya. "Ya, tentu! Kami sudah come back dan launching album terbaru TANPAMU!!" seru Woozi menekan kata terakhirnya.

Hoshi menatap Woozi. Matanya tampak kalem dan tenang.

"A-apa?" tanya Woozi. Tatapan itu yang sangat ingin dihindarinya. Tatapan yang menyejukkan. Seakan ada keinginan untuk melindungi. Tatapan itu yang membuat Woozi merasa lemah. "J-jangan menatapku seperti itu bodoh!!" seru Woozi.

Hoshi tidak mengalihkan pandangannya, dia tetap menatap Woozi.

Woozi semakin risih dibuatnya. "Hentikan tatapanmu itu!!" teriak Woozi. Tangannya menggenggam gelas berisi air es. "BERHENTI MENATAPKU BODOH!!!"

Byur! Air es dalam gelas Woozi berpindah membasahi kepala Hoshi.

"Kau tidak pernah mengerti perasaanku..." desis Woozi. Woozi berbalik tanpa mengatakan apa-apa lagi dan keluar meninggalkan cafe, menginggalkan Hoshi beserta masa lalunya.

"Oppa! Kau tidak apa?" tanya NuTa yang sejak tadi diam menatap drama picisan di depannya. "Pelayan! Minta handuk!"

"Aku tidak apa-apa," jawab Hoshi. Ditatapnya punggung Woozi yang sudah menghilang ditelan kelokan jalan. "Aku tahu perasaanmu Hoon, sangat tahu..." bisiknya. Dirabanya rambutnya yang dingin dan basah.

"Harusnya oppa tidak mengajakku kesini... ini salahku... JiHoon pasti salah paham..." isak NuTa.

Hoshi tersenyum. "Ini bukan salahmu, aku juga tidak tahu kalau reaksinya akan seperti itu. Jangan menangis ya, nanti bisa-bisa hyung menghajarku."

NuTa menghapus air mata di sudut matanya. "Ah, oppa mengingatkanku pada suamiku."

"Kau ini kenapa masih memanggilku oppa? Kau kan istri hyungku," kata Hoshi mengusap rambut hitam NuTa. "Bisa-bisa orang lain salah paham."

NuTa terkekeh. "Biarin!" Dijulurkannya lidahnya.

"Tuan, nona, ini tanduknya." Seorang pelayan mengulurkan handuk kering. NuTa mengangguk mengucapkan terima kasih lalu mengambil handuk dari tangan pelayan dan mengelap rambut Hoshi yang basah.

"Jangan patah semangat SoonYoung!! Fighting~!!" kata NuTa memberi semangat.

.

.

Sementara itu dari balik kaca taksi yang setia terparkir di dekat cafe, sepasang mata tampak menunjukkan sinar cemburu yang kuat.

"Soon... aku benci kamu..."

.

.

.

TBC

Meeting - PertemuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang