Part #02 : Back to childhood

49 5 0
                                    

London, 30 April 2005

Sepasang anak kecil ditemani sebuah tv tengah bersembunyi didalam sebuah tempat yang mereka sebut "cinema island".

Pulau tersebut memiliki langit langit berupa selimut yang diikatkan sedemikian rupa hingga membuatnya berbentuk seperti kerucut.

Didalam pulau itu, seorang anak laki laki berambut pirang dan seorang anak perempuan berambut hitam tengah menonton sebuah tv tua yang menayangkan acara drama musikal.

Suara popcorn yang dikunyah perlahan terdengar samar diantara suara percakapan para aktor drama di tv.

"Ssst..! Keyl!..." ucap anak laki laki bermata hijau koral itu.

"Apa Zayn?" Jawab Keyla tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi

"Rasanya ciuman itu.. gimana ya?"

"Emmh? Mana aku tau.."

Zayn terdiam sebentar "kalo gitu.. ciuman yuk?"

Keyla menoleh dan sebelah alisnya tampak naik kebingungan "haaah? Gak ah.." Keyla menolak lalu kembali berfokus pada acara televisi yang telah berganti menjadi sebuah acara kartun

"Kenapa?"

"Yang aku tau, ciuman itu dilakuin sama dua orang yang saling mencintai. Aku gatau sih mencintai itu apa, tapi kayaknya aku belum pernah ngerasain itu"

Zayn hanya manggut manggut dan kembali menonton acara televisi.

Malam mulai larut, Zayn dan Keyla tertidur pulas didalam pulau mereka, dibalik selimut tebal yang menyelimuti kedua tubuh mungil itu, cahaya dari layar tv menyinari dua wajah lugu mereka.

***

Pukul delapan pagi itu, Zayn telah pulang kerumahnya. Setelah mandi dan sarapan dengan Pie Apple kesukaannya, Ibu Zayn, Tiffany memakaikannya jas berwarna biru tua pudar dan menata rambut putra kesayangannya itu.

"But mom, seragam sekolah Zayn 'kan bukan ini.." protes Zayn dengan suara manisnya

Tiffany tersenyum dan merapikan kerah baju Zayn "bersikap baiklah hari ini Zayn..."

Setelah selesai dengan jas dan rambutnya, Zayn pergi menuju ruang makan untuk mengambil sekotak susu plain dari dalam lemari Es. Jendela besar diruang makan yang mengarah tepat ke halaman belakang rumahnya menampakkan seorang anak perempuan berkaus putih dengan setelan jeans overall dan sepatu sport putih terlihat tengah berjongkok mengamati sesuatu.

Tak lama, Zayn keluar dari pintu belakang rumahnya dan menghampiri perempuan itu, Keyla. Tentu, tidak ada anak perempuan lain yang mampir dengan pakaian bagusnya hanya untuk mengamati seekor kumbang kecil berwarna merah.

"Keyl?" Panggil Zayn lalu ikut berjongkok disamping sipemilik nama "Kumbang merah lagi?"

"Yap. Tapi sekarang bintik hitamnya lebih banyak! Lihat!" Ucap Keyla dengan penuh semangat, setengah rambutnya dikuncir dan setengahnya lagi dibiarkan tergerai, membuat wajahnya terlihat sangat manis.

"Key.. kamu.. mau kemana dengan baju seperti itu? Are you.. gonna going to somewhere?"

Keyla hanya terdiam dengan sorot mata yang dapat diartikan sebagai sebuah tatapan kesedihan. Kemana perginya tatapan Keyla yang berapi api tadi?

"Key?" Panggil Zayn "Key--"

Tiba tiba wajah Keyla mendekat dan mulut mereka berdua bersentuhan. Bola mata Zayn membulat penuh. Ruang dan waktu serasa berhenti untuk mereka. Memberi ruang untuk Keyla melepas segala perasaan yang tak bisa ia ucapkan.

Rasanya hangat. Menjalar keseluruh tubuh Zayn. Keyla seperti tengah mengirimkan pesan keotak Zayn.

Bulu mata lentik yang menghiasi kelopak mata Keyla perlahan menjauh. Waktu kembali berjalan dengan normal. Ciuman lembut itu berakhir, Keyla membuka matanya dan menjauhkan kepalanya kembali pada posisi semula.

Ia menatap mata hijau koral Zayn dengan lekat, wajah Zayn merona dengan ekspresi yang masih terkejut. Sudut sudut bibir Keyla menyunggingkan senyum, memamerkan deretan gigi putihnya yang berjajar rapi. Matanya tertutup dan menyisakan garis tipis disana. Wajah Keyla yang ikut merona terlihat manis saat tersenyum.

Keluarga Zayn dan Keluarga Keyla kini pergi menuju suatu tempat dengan satu mobil yang sama. Ayah Zayn, David, menjadi Driver didepan.

Tak butuh waktu lama, mobil itu berhenti diparkiran sebuah gedung besar bertuliskan London City Airport diatasnya. Banyak orang keluar dari dalam gedung itu sembari membawa koper koper besar, beberapa diantaranya membawa tas tas yang terlihat seperti akan meledak.

Zayn menatap Tiffany heran, ayahnya tengah menurunkan beberapa koper dari dalam bagasi mobil bersama ayah Keyl. Tiga orang yang sudah dilihatnya bahkan sedari ia masih bayi kini berjalan menjauh. Sebelum sepenuhnya hilang, tiga orang itu melambaikan tangan dan lenyap dari jangkauan mata.

Setetes air mata mengalir dari sudut mata Zayn, ia melepas sahabat terbaiknya, teman masa kecilnya, pahlawan pelindungnya dan pencuri ciuman pertamanya. Keyla.

Tiffani berlutut disamping Zayn, ia membalikkan tubuh Zayn agar bisa menatapnya. "Keyla's family have to go. They're go to Indonesia, where her daddy's born. Keyla's grandmother are passed away" jelas Tiffany "Let her go Zayn. Mama yakin, kamu bisa punya temen baru yang lebih kuat dan lebih menyenangkan dari Keyla.."

Zayn menatap kosong mata Tiffany "But she's the only one girl that i want. Nothing can change Keyla, nobody can change her position. Dia satu satunya cewek yang terlihat keren dimataku"

Sejak hari itu sampai belasan tahun tahun berikutnya, Zayn tidak pernah melihat Keyla lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy Love On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang