5: April

1.4K 61 9
                                    

My baby-baby

Author’s POV

Seharusnya malam di puncak musim semi ini bertaburkan bintang. Tapi Seoul diguyur hujan yang cukup lebat. Langit terlihat begitu kelam. Angin pun bertiup kencang membuat udara menjadi dingin. Mi Young berdiri menghadap ke arah taman dari depan jendela kamarnya yang dibiarkan terbuka, memperhatikan hujan yang menetes membasahi bumi dan ranting pohon yang bergerak-gerak. Dia memperbaiki letak kimono tidurnya yang sedikit terbuka untuk menghangatkan tubuh. Bukannya dia tidak merasakan udara dingin yang menusuk tulang, tapi dia sedang berusaha menjernihkan pikirannya dengan mencari udara segar.

Siwon direncanakan akan pergi ke Jepang selama 1 minggu untuk meninjau lokasi pembangunan kantor cabang perusahaan yang baru. Ini bukan pertama kalinya Siwon meninggalkannya karena urusan pekerjaan. Lagipula dia tidak akan benar-benar sendiri. Ibu mertuanya tidak akan pernah mengizinkannya tinggal di apartemen sendirian. Dia pasti akan mengutus Soo Young untuk menjemputnya. Tapi entah kenapa dia merasa tidak rela melepas kepergian suaminya kali ini. Tak lama kemudian, Mi Young merasakan sebuah pelukan hangat yang melingkar di pinggangnya. Pelukan dari seorang pria yang sangat dicintainya.

“Kau sudah pulang, Oppa?” Tanya Mi Young pada Siwon yang kini mengecup puncak kepalanya.

Ne. Aku baru saja tiba. Bogoshipo.” Bisiknya lembut.

Mi Young kemudian berbalik menghadap ke arah suaminya. Dia lalu melepas dasi yang masih terpasang di leher Siwon.

Waegurae?” Tanya Siwon sambil menatap wajah Mi Young yang terlihat begitu murung. “Apa hasil tes kehamilannya masih belum berubah?”

Ani. Aku tidak pernah melakukannya lagi. Aku sudah pasrah. Aku akan menerima apapun ketentuan Tuhan untukku.”

“Kalau begitu kau kenapa?” Tanya Siwon lagi.

Ghwenchana.” Ujar Mi Young lirih.

Setelah selesai melepas dasi, kemeja, dan atribut lain yang melekat di tubuh suaminya Mi Young membalikkan badan. Dia bermaksud untuk menyiapkan air mandi suaminya. Tapi Siwon menahan pundak Mi Young. Pria itu membalikkan tubuh Mi Young agar kembali menghadap ke arahnya. Mi Young tidak mengatakan apapun dan menundukkan kepalanya.

Baby, tatap aku.” Pinta Siwon. Namun Mi Young masih tetap menundukkan kepalanya.

Siwon kemudian meraih dagu Mi Young dan membuatnya mau tidak mau harus menatap suaminya. Saat pandangan mereka bertemu Siwon baru menyadari bahwa mata Mi Young tampak sembab. Bahkan sisa jalur aliran air mata masih terlihat jelas di pipinya. Siwon merangkul Mi Young dan membawanya untuk duduk di sisi tempat tidur. Sementara dia berjongkok di hadapan Mi Young dan menggenggam tangan istrinya.

“Kau tidak ingin aku pergi?” Tanya Siwon sambil menatap wajah Mi Young yang mulai meneteskan air mata.

Baby, jawab aku. Kau tidak ingin aku pergi? Hmmm?” Tanya Siwon sekali lagi.

Mi Young semakin terisak mendengar pertanyaan Siwon. Dia benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Sebenarnya dia tidak ingin Siwon pergi, tapi dia tahu betapa pentingnya tugas Siwon kali ini. Perusahaan membutuhkannya dan dia tidak boleh egois.

“Mi Young-a, jangan menangis, Chagi. Kalau kau tidak ingin aku pergi maka bisa tetap disini. Aku akan meminta Appa untuk menggantikanku.” Ujar Siwon lembut sambil menghapus air mata di wajah istrinya.

A.. ni.. kau.. harus pergi, Oppa.” Ujar Mi Young tersedu.

Hening yang cukup panjang. Hanya desah napas, isak tangis Mi Young, dan bisikan kalimat penenang dari bibir Siwon yang terdengar. Mi Young melonggarkan pelukannya dari tubuh Siwon dan mendongak untuk menatap wajah suaminya. Wanita itu kemudian menangkup wajah Siwon agar mendekat ke wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan.

Baby.. Baby.. Baby..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang