STILL IN SHADOW

255 12 6
                                    


Setelah membantu amak menyiapkan rempah kudapan masak, kuputuskan untuk mengisi waktu luang melatih kemampuan memanah.

Masih dengan lokasi favorit yang sama. Tempat strategis untuk dijadikan target. Suasana yang begitu indah dengan pohon besar di depan dan papan yang menancap tanda sasaran serta bunga yang mekar di sekelilingku membuat raga ini semakin bersemangat.

Namun, kali ini papan itu bukan target lagi untukku. Aku putuskan untuk menggantinya karena berfikir itu tak lagi menjadi sesuatu yang sulit. Ranting dahan diatas pohon yang sangat dalam adalah target baru . aku harus mematahkannya. Hanya titik kecil yang terlihat itu sudah cukup untukku.
Ranting itu beberapakali tak dapat ku patahkan.

Walau pada akhirnya ranting ini patah juga, tentu membuat ku kecewa karena butuh waktu yang lama. Hari semakin senja, aku putuskan untuk pulang. Di perjalanan pulang, aku bertemu bapak yang telah selesai bekerja. aku menceritakan kejadian hari, dari mulai memanah kambing hingga ranting yang cukup sulit kupatahkan.

⚫⚫⚫

Kemampuan ini memang aku dapatkan dari bapak, sejak 8 tahun lalu bapak telah memperkenalkanku pada busur dan anak panah. Aku sering ikut andil dalam perburuan bapak dan kawan kawan untuk membasmi hama yang sangat merugikan warga desa .

walau sekedar melihat ataupun membawakan bekal, itu adalah pengalaman yang sangat berharga.  Desa lain juga menghargai kinerja bapak dan kawan-kawan. Mereka membayar upah yang cukup besar untuk pekerjaan ini.

*Leave your vote & comment ❤

The Supermassive Shadow of LegolasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang