Chapter 2-Perselisihan

13 1 0
                                    

Liburan semester tinggal beberapa hari lagi.Tetapi,Natalia dan Natasha tidak diajak berlibur oleh ayah dan bunda mereka.Ayah mereka baru dipromosikan di tempat kerjanya.Sebentar lagi,Ayah akan pindah tugas ke kota lain.

"Tasya,kamu tidak mau berlibur?Amanda saja liburan ke Singapura! Kita?hanya di rumah?" Gerutu Lia.

"Jadi kamu mau liburan hanya untuk pamer saja?kenapa,sih,kamu tidak mau kalah kalah dengan Amanda?" Tanya Tasya.

"Jadi? Kamu memang nggak mau berlibur?" Tanya Lia.

"Nona Natalia Nabila Fernando..,bukan gak mau berlibur,cuma,sekarang ayah dan bunda sedang sibuk.Mana mungkin kita mengganggu mereka?Aku juga sebenarnya ingin berlibur,kok.Tapi...," omongan Tasya terputus.

"Huh,kamu ini.Selalu begitu!".kata Lia dengan kesal."Iya,aku tau,ayah dan bunda sedang sibuk.Mereka,bekerja untuk lita juga!".

Rosi,salah satu pelayan di rumah mereka,kaget mendengar pertengkaran Lia dan Tasya.

"Ada apa,Nona?Kenapa kalian pada bertengkar?" Tanya Rosi.

"Ini Mbak! Lia cari masalah saja," jawab Tasya.

"Tasya yang cari masalah Mbak!Aku nggak mau sekamar lagi dengannya!" Jawab Lia.

"Loh?Nanti Bunda marah,kalau kalian pada bertengkar," kata Rosi berusaha menenangkan.

"Sudah,Mbak.Siapkan saja kamar satu lagi! Aku juga nggak mau sekamar sama Lia!" Kata Tasya.

Rosi tak bisa berbuat apa-apa.Dia segera merapikan kamar tamu.

"Ini,barang-barang kamu," kata Lia sambil melempar bando Tasya.

Bando Tasya pecah! Padahal itu pemberian Aleta,sepupu Lia dan Tasya.Bando itu juga,barang kesukaan Tasya!

"Bandoku pecah!" Seru Tasya dengan mata yang berkaca-kaca.

Lia merasa sangat bersalah.Namun,Lia gengsi untuk meminta maaf kepada Tasya.Saat Bunda pulang,Tasya menceritakan semua kepada Bunda.

"Sudah,sudah," bujuk Bunda sambil mengelus rambut Tasya.

"Huuu...bunda baru pulang saja sudah langsung mengadu," gerutu Lia.

"Stttt!Lia,jangan bicara begitu pada kakakmu," kata bunda.

Wajah Lia langsung cemberut.Saat makan malam,bunda membuat beef katsu.Selesai makan malam,Lia dan Tasya tidak tidur sekamar.Lia tidur di kamar mereka,dan Tasya tidur di kamar tamu,karena mereka masih saja bertengkar.
 
                     ****

Beberapa hari berlalu,Lia dan Tasya masih bertengkar.Duh,anak -anakku kenapa seperti ini?Aku harus menegur mereka,pikir Bunda.Selama ini,Bunda dan Ayah selalu mendidik Tasya dan Lia untuk saling sopan dan saling menyayangi.Akhirnya,Bunda memanngil Lia dan Tasya untuk bicara.

"Ada apa,Bun?" Tanya Tasya saat duduk berhadapan dengan Bunda.Sementara,Lia hanya membaca komiknya.

"Bunda mau bicara.Lia,tutup komikmu dulu,"kata Bunda serius.

Lia segera menutup komiknya dan melihat wajah bunda.

"Kenapa kalian belum juga menegur satu sama lain?" Tanya Bunda.

"Bun,minggu lalu aku bilang kalau aku ingin jalan-jalan ke luar negri sekeluarga.Terus,Tasya bilang,Bunda dan Ayah lagi sibuk....," jelas Lia.

Tasya memotong kalimat Lia

"Memang iya kan,Bun?Kalau Ayah dan Bunda bisa,pasti kita diajak berlibur.Tapi,sekarang sedang sibuk beres-beres.Ayah dan Bunda,kan,kerja untuk kita." Jelas Tasya.

"Pikiranmu sekarang sudah dewasa,Tasya.Bunda bangga denganmu.Lia,kamu harus belajar dari kakakmu," kata bunda.

Wajah Lia semakin cemberut.

"Bunda selalu saja membela Tasya!Ahh...padahal,dia kakak yang menjengkelkan!"teriak Lia sambil berlari kekamarnya.

"Lia! Jangan bicara seperti itu. Lia!" panggil Bunda.

Lia sangat marah.Dia tidak menghiraukan panggilan bunda.Huh,Bunda selalu saja membela Tasya! Coba kalau aku ini anak tunggal.Pasti aku tidak akan dimarahi.Tasya anak pertama jadi dia selalu disayang,keluh Lia.

"Lia,kamu masih ngambek?"tanya Tasya.

"Nggak!ngapain kamu kesini?Kamar kamu,kan,bukan disini!" Kata Lia.

"Loh?Ini,kan,kamar kita berdua," sahut Tasya.

"Biarin," jawab Lia.

"Lia,kamu sekarang,kok,berubah sih?"

Natasha meninggalkan Natalia dengan wajah sedih.

                        ****
"Bagaimana kalau untuk sementara,Lia dan tasya berpisah?" Tanya bunda kepada ayah.

"Hmm...boleh juga.Tapi,siapa yang harus pindah?" Tanya ayah.

"Bagaimana kalau Tasya?Dia sudah sangat dewasa untuk mengurus dirinya sendiri."kata bunda.

"Lalu,Tasya dipindahkan kemana?" Tanya ayah.

"Kalau ke rumah Intan bagaimana?Tasya,kan,dekat dengan anakanya Intan." Kata bunda.

"Oh,iya,Tasya kan dekat dengan Aleta,"

                        *****

Keesokan paginya,mama berbicara kepada Lia dan Tasya.Mendengar hal itu Tasya sangat sedih ketika bunda dan ayah minta sementara waktu, agar Tasya pindah ke rumah Aleta.

"Kenapa harus aku yang pindah?"tanya Tasya dengan wajah bersedih

"Ah,sudah.Itu artinya Ayah sama Bunda lebih sayang sama aku," jawab Lia.

"Hush,Lia kamu nggak boleh ngomong gitu," kata Bunda.

Wajah Lia cemberut saat bunda memarahinya.

"Tasya,kamu kan sudah dewasa jadi ayah pikir kamu sudah bisa mengurus diri kamu,lagian cuman sementara waktu,kok," bujuk ayah.Tasya menganggukan kepalanya.

Ayah dan Bunda meminta pengertian Tasya untuk mengalah,demi kebaikan mereka.

                     ****

Tiga hari kemudian,bunda,ayah dan Lia mengantar Tasya ke rumah tante Intan.Tasya menangis karena akan berpisah dengan orang tuanya dan Lia.

"Hai,Tasya,Lia!" Sapa Aleta saat mereka tiba di rumah tante Intan alias rumah Aleta juga.Lia dan Tasya hanya tersenyum.Ayah dan Bunda menjelaskan semua yang terjadi.Setelah tante Intan mengetahui semua,Tante Intan langsung membuat banyak makanan untuk menyambut kedatangan Tasya.Ada ayam goreng,beef katsu,spageti,pizza sosis,omelet,sandwich,dan makanan lainnya.Setelah makan,mereka berbincang-bincang banyak dan bunda,ayah,dan Lia berpamitan untuk pulang.Mata Tasya berkaca-kaca saat mereka sudah meninggalkannya di rumah Tante Intan.

HAIIIII GUYSS.....JANGAN LUPA YA VOTE&COMENTNYA..^~^

      

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Favourite sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang