Kiss or Die

694 65 10
                                    

Saat masih berumur 7 tahun…

Dua orang anak laki-laki tampak asyik bermain catchy ball di lapangan.

“Hey Tae! Terimalah lemparan mautku ini!” teriak salah salah satu dari mereka, yang berambut sedikit pirang kecoklatan. “Hiyaat!”

Wush! Bola melambung. Dan… hap. Ternyata anak laki-laki yang dipanggil Tae itu bisa menangkapnya.

“Lemparan maut apanya, ini sih anak kecil juga bisa,” kata Tae mengejek. /hey nak sadarlah kau juga anak kecil/

“Ini baru lemparan!” seru Tae lalu mengayunkan tangannya.

Wuush! Bola melambung kencang dan… pluk!

“Aduh!” Terdengar suara seseorang mengaduh. “Hey! Bola siapa ini?”

“Gawat Tae. Bagaimana ini?” tanya anak berambut pirang kecoklatan.

“Kita harus berani Kookie! Ayo!” Tae menggandeng tangan anak berambut pirang kecoklatan yang dipanggilnya Kookie.

Perlahan kedua anak itu menghampiri orang yang sudah terkena lemparan bola mereka.

Ternyata orang yang terkena lemparan bola itu adalah ibu-ibu/ups ralat/ yeoja berumur 30an dengan pakaian kuno.

“Kalian ya yang melempar bola sembarangan?” tanya wanita itu.

Mianhae ahjumma!” seru dua anak itu kompak sambil menunduk.

“A-ahjumma?!” tanya wanita itu tidak percaya. “Tidak sopan ya kalian ini!” serunya. Mata smokey eyes-nya melotot garang. “Kalian tidak tahu saya ya?”

Tae dan Kookie saling pandang lalu menggeleng.

“Saya adalah penyihir!” seru wanita itu.

“Penyihir?” tanya Kookie tidak percaya. Ditahannya tawa yang akan keluar dari mulutnya. Bisa gawat kalau dia tertawa dan wanita itu tambah marah.

Tae tidak bisa menyembunyikan senyumnya. “Ahjumma, kami memang masih kecil, tapi kami tahu kalau penyihir itu hanya ada di dongeng-dongeng,” kata Tae santun.

“Kalian mau bukti?” tanya wanita itu menantang. “Hmm… sekalian saja sebagai hukuman karena sudah melempar bola sembarangan.”

Ik vervloek je in tien jaar krijght u wen antwoord handelingeb ontvangen!” kata wanita itu dengan bahasa aneh. Aura aneh tiba-tiba datang.

Zleeb! Tiba-tiba sebuah cahaya aneh membungkus tangan kiri Tae.

“A-apa ini?” tanya Tae panik. Kookie tidak kalah paniknya.

“Hey penyihir aneh! Kalau terjadi apa-apa dengan sahabatku, kau harus tangung jawab!” seru Kookie.

“Hahaha! Salah siapa meragukanku sebelumnya,” tawa wanita penyihir itu dengan tawa sombongnya.

“Kookie… appo ya…” rintih Tae. Darah menetes dari tangannya. Darah itu menetes bersama dengan cairan hitam pekat yang keluar dari kulit Tae.

“Tae!” Kookie lebih panik lagi. Dia sangat khawatir. “Oi bitch!!” kata-kata kasar sudah mencuat keluar dari mulut mungilnya.

“Waah, anak kecil sepertimu harusnya bisa menjaga mulutnya dengan baik,” kata wanita penyihir dengan santainya. “Tenang saja, penyegelan temanmu akan selesai…”

Zhaap! Cahaya aneh itu menghilang. Digantikan lukisan aneh di tangannya.

“A-apa ini?” tanya Tae terisak melihat tanda aneh yang memutari lengannya.

“Segel,” jawab wanita penyihir itu dengan santainya. “Segel itu akan aktif 10 tahun lagi. Saat itu tiba, kau hanya punya dua pilihan. Berciuman dengan seseorang atau MATI!” kata wanita penyihir itu menekan kata terakhir.

“Ne~ Kookie, ciuman itu seperti apa?” tanya Tae polos.

Kookie hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu.

“Huft,” wanita penyihir itu menghela nafas. ‘Mereka memang sama-sama polos,’ batinnya.

———

10 tahun kemudian…

Deg! Seorang namja cantik yang sedang mencatat tiba-tiba memegang dadanya. Jantungnya terasa berhenti.

Tanpa pikir panjang namja itu membuka pintu kelasnya. Dia tidak peduli dengan professor yang sedang mengajar. Dia segera berlari menuju kelas lain. Abaikan peraturan dilarang berlari di koridor. Nyawanya lebih penting.

Braak! Pintu kelas terbuka kasar. Mata namja itu nyalang mencari orang yang benar-benar dicarinya saat ini.

“Maaf, TaeHyung-ssi?” sapa guru yang sedang mengajar.

TaeHyung, nama namja cantik itu hanya meliriknya sekilas lalu kembali memegang dadanya yang nyeri. Kakinya menghentak. Menghampiri namja berambut coklat yang sedang tidur di kelas.

“Kookie, aku butuh bantuanmu…” kata TaeHyung lirih.

Namja yang sedang tidur siang /plaak/ itu membuka matanya sedikit ketika merasa namanya dipanggil. JungKook, nama namja berambut coklat itu langsung terkesiap ketika melihat sahabat masa kecilnya berdiri lemas di hadapannya.

Dengan sigap JungKook menggendong TaeHyung dengan gaya bridal style keluar dari kelasnya.

“Kookie… kiss me…” pinta TaeHyung.

JungKook menggeleng. Mereka masih di area sekolah. Bahaya bila ada yang melihat mereka.

“Ku...mohon...” kata TaeHyung. “Aku sudah tidak tahan lagi!”

“Sabar Tae…” kata JungKook lalu membuka pintu atap.

TaeHyung memoutkan bibirnya. Rasa nyeri di dadanya sudah menjalar ke seluruh tubuhnya.

JungKook mengunci pintu atap dan memastikan tidak ada orang yang melihat mereka.

“Ce...pat...lah…” pinta TaeHyung menahan sakit.

Cup. Bibir JungKook menyentuh bibir TaeHyung. Seketika rasa sakit itu sirna.

JungKook mengecup setiap sudut bibir TaeHyung. Menghisap lembut bibir pink peach itu. Merasakan manis bibir sahabat masa kecilnya. Ditekannya tengkuk TaeHyung untuk memperdalam ciumannya.

TaeHyung membuka sedikit celah bibirnya. Membiarkan lidah JungKook masuk dan mengeksplorasi setiap sudut mulutnya, mengabsen giginya satu persatu. Lidah JungKook menggeliat mencari sepotong daging kecil tak bertulang untuk diajaknya bertarung. Terjadilah battle tongue yang tentu saja lebih di dominasi oleh JungKook.

“Mmph!” TaeHyung memukul pundak JungKook. Memberi isyarat bahwa nafasnya telah habis. Pasokan udara di paru-parunya mulai menipis.

JungKook melepaskan aturan lidahnya sekaligus melepas ciuman memabukkan itu.

“Phuaah…” TaeHyung membuka mulutnya. Berusaha mengambil udara untuk mengisi paru-parunya.

JungKook memandangi TaeHyung dengan lembut. Melihat namja cantik yang sedang bernafas dengan rakus itu membuat perasaannya tidak menentu.

“Kookie, gomawo…” kata TaeHyung tulus.

“Ya… jangan sungkan-sungkan meminta bantuanku lagi.” Senyum menghiasi wajah JungKook.

“Eh? Em,” jawab TaeHyung sambil mengangguk.

Segel itu telah aktif. Dan hanya TaeHyung dan JungKook yang mengetahui rahasia dibalik segel itu.

END atau TBC/?

Maaf jika plot dan alurnya terlalu mainstream… ini terinspirasi dari manga…

Review and comment please… =^w^=

Kiss or Die - KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang