2

508 59 22
                                    

Deg! Jantung TaeHyung kembali bereaksi. Rasa nyeri menyebar dari dada menuju seluruh tubuhnya​. Refleks neuron-neuron otaknya menggerak tubuhnya untuk bangkit dan berlari. Tanpa peduli sekitarnya. Dunia seakan berpusat di satu titik. Gila! Ya namja itu memang sudah gila. Kutukan itu sudah membuat TaeHyung gila.

Dan yang paling repot adalah... Hanya satu orang yang bisa membantunya​. Ya. Pusat dunia TaeHyung. Jeon JungKook.

Namja yang harus ditemuinya setiap 4 jam sekali.

Aah... TaeHyung jadi merasa dia adalah antagonis disini. Seperti benalu. Melilit JungKook dan menyerap manfaat darinya.

.

.

"Kookie... Help.... Please...." rintih TaeHyung.

Dan dengan sigap sang alpha menggendongnya ke tempat sepi. Disanalah mereka akan menyesap cinta.

Hey! Aku hanya menceritakan rutinitas baru TaeHyung setiap 4 jam sekali.

.

.

"KIM TAEHYUNG!!!" suara menggelegar memecah kebisingan di lorong.

Sontak seluruh kepala menoleh ke arah sumber suara. TaeHyung juga ikut menoleh. Alisnya terangkat melihat siapa yang sudah menyerukan namanya​dengan kencang.

"Nde? Wae yo, WonWoo-ah?" tanya TaeHyung.

Namja cakep yang dipanggil WonWoo menghentakkan langkahnya​ mendekati TaeHyung. "Ikut aku."

Dengan dua kata itu WonWoo mencengkram lengan TaeHyung dan menyeretnya.

"Kemana?" tanya TaeHyung heran.

WonWoo tidak menjawab. Wajahnya keruh. Membuat TaeHyung memilih bungkam. Dia tidak mau ribut dengan adik dari partnernya, Jeon JungKook. Ya. Jeon WonWoo adik dari JungKook.

.

WonWoo membawa TaeHyung ke markasnya​. Ruang klub kosong didekat lapangan basket.

"Woo-ah?" TaeHyung mencoba memanggil WonWoo. WonWoo diam.

"Jadi Kim TaeHyung..." kata WonWoo tiba-tiba. "Bisa kau jelaskan, apa hubunganmu dengan hyung?" tanya WonWoo rektoris.

"Kami... hanya teman. Teman masa kecil. Seperti kau dan MinGyu," jawab TaeHyung pelan.

"Aku rasa tidak," balas WonWoo.

Dahi TaeHyung menekuk.

"Apakah teman masa kecil harus bertemu setiap 236 menit sekali?" tanya WonWoo.

Skak. Bibir TaeHyung terkunci.

"A... Apa m..maksudmu?" tanya TaeHyung tergagap.

"Kau tidak pintar berbohong heh?" WonWoo balas bertanya. "Kau kira aku tuli dan buta begitu? Atau kau mengira aku bodoh?"

Glup. TaeHyung menelan ludahnya​.

"Aku punya banyak mata dan telinga."

Ya. Mana mungkin TaeHyung lupa. Namja bersurai coklat gelap ini kan punya banyak fans dan mata-mata.

"Jadi... Bisa kau jelaskan....??? Kim~ Tae~Hyung~?"

.

Dilain tempat di waktu yang hampir bersamaan. Seorang namja tampak gusar. Berkali-kali kepalanya menoleh ke arah pintu dan melirik jam yang terpampang gagah di dinding.

"Kepalamu bisa copot jika kamu terus-terusan seperti itu," kata seorang namja sambil terkikik pelan.

Namja yang dimaksud hanya tersenyum terpaksa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kiss or Die - KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang