Prolog

62 4 1
                                    

Diufuk barat matahari  memancarkan cahaya emasnya membentuk cakrawala yang melintang indah, Seberkas sinarnya menyinari sebuah lapangan kecil ditengah kota Demak. pantulan cahaya dari kuba masjid sesekali mengganggu penglihatan salman ketika menggiring bola.
Waktu beranjak senja suasana semakin larut dalam keceriaan meski baru satu minggu mereka bersua, tak ada kata sungkan dalam hati mereka,  mereka bilang satu nasib,meski sesekali cerita mereka menggambarkan kekejaman dari orang tua mereka.karena telah membuangnya kesini.tapi memang sebuah kebaikan memang harus dipaksakan, mereka pun sekarang sudah terbiasa dan menikmatinya.
berkumpul dengan ribuan santri-santri dari penjuruh pelosok negri ini, mengharuskan salman beradaptasi dengan cepat.memang sedikit sulit beradaptasi dengan orang-orang yang beraneka ragam sifat dan wataknya.meski begitu salman sadar dia disini untuk belajar baik ilmu ataupun berinteraksi sosial .kami sangat ingat pesan orang tua kami dikampung.bahwa pengalaman itu sangat berharga.dan pengalam pengalaman itu berguna untuk kehidupan selanjutnya.dan itulah alasan orang tua kami membuang kami disini.

DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang