1. Hi and Bye

2.3K 64 40
                                    

"People fall in love in mysterious ways
maybe it's all part of a plan"

-Ed Sheeran-

Senin.
Satu-satunya hari dalam seminggu yang rasanya paling berkah untuk anak sekolahan. Harus berangkat sekolah pukul 6 kurang, paginya harus apel dan sialnya setelah itu ada pelajaran mate-matika. Berkahnya kurang apa lagi? Oh ya, untung pak Arap aka guru mate-matika kelas sebelas baik, suka bercerita sampai sejaman, suka bercanda, gak gampang marah, orangnya sabar banget. Pelajarannya gimana? Jangan tanya, kita sama-sama susah ngerti.

Setelah dua jam pelajaran mate-matika selesai, Oci selaku ketua ekskul ASIP(Ayo gosip) seantero sekolah maju ke depan kelas. Bukan, itu bukan ekskul resmi, Oci sendiri yang membuat ekskul tidak-mendidik itu.

"Attention Please!!!"

Pagi-pagi sura cempreng Oci sudah mengisi kelas XI MIPA 2.

"Ini beritanya penting, jadi listen to me ya gaes!!"

"Alah... sok Inggris lu, Ci. Langsug aja ke intinya!" Timbal Farhan di pojok belakang.

" Yee, suka-suka aku dong! Emang kamu siapa? Presiden? Anak presiden? Kaesang?"

Keduanya mulai adu mulut, busuk memang. Pagi-pagi harus mendengar ocehan mereka yang sama-sama gak penting.

"Hari ini kan tahun ajaran baru dimulai. Nah, di semester ini kita kedatangan banyak banget murid pindahan..."

"Semua orang udah tau kali, Ci" Timbal Ayu yang agak risih mendengar info receh.

"Please deh Ayu... aku belum selesai. Jangan potong pembicaraan orang deh. Aku tau kamu itu ketua kelas tapi gak gitu juga kan. Seenggaknya, kamu hargain orang yang ngomong di depan. Udah diajar tata krama kan?"

"What?" Kata Ayu hampir tertawa tidak percaya

"Eh, Oci! Biasa aja dong. Pake bawa tata krama segala lagi. Kalo mau ngasi tau kita info atau apalah ya langsung aja. Daripada basa-basi gak penting dan ujungnya malah adu mulut kayak gini kan" Tukasku benar-bener tidak tahan.

"SETUJUUU!!!!" Sorak cowok-cowok di dalam kelas.

Untuk sesaat kelas sepi, hening, senyap.

Oci terlihat igin membalas perkataanku, tapi entah darimana datangnya, makhluk bernama Baye tiba-tiba datang mendobrak pintu kelas.

"Woy!!! Berita penting nih!"

Teriak Baye tiba-tiba.

"Eh, Baye!" Teriak Farhan di bangku belakang "Lo telat ya?!"

"Iya, man. Tapi itu gak penting! Nih gue bawa berita terbaru nih!" Ujarnya bersemangat "Ada anak baru dari pranciss" Dengan sok pentingnya, Baye membanggakan dirinya.

"Serius?? Cantik gak?" Tanya Zaky lebih bersemangat

"Dia... cowok. He he" Baye cengengesan

"Anjing! Dasar homo lo"

Semua orang tertawa. Iluh sahabatku yang sepertinya diam-diam mengetahui hal itu mulai berbisik pelan padaku.

"Dia anak sastra. Dia pindah dari France, perawakannya tinggi dan penampilannya biasa aja kayak anak kampung. Tapi... dia ganteng" Dengan muka datarnya dia memberitahuku dan akhir kata melakukan dab

Ya, dia memang aneh.

Aku menyeringit melihat Iluh yang tiba-tiba memberitahuku semua ini. "Kamu tau darimana, Luh?"

"Heh? Jangan tanya itu, At. Aku itu lebih cocok jadi ketua ASIP daripada si busuk Oci"

Entah kenapa tapi aku benar-benar heran kenapa Iluh sangat terobsesi menjadi ketua gosip rendahan di sekolah ini. Bahkan Iluh notabenenya anak yang gak pernah bisa ngomong di depan orang banyak. Tapi aku akui, Iluh memang sangat pintar mengumpulkan informasi.

ATLASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang