For one of my dearest one, makasih undah jadi kesayangan yang ngeracun pake chanhun :" ini hadiah dua bulan kita, aku bukan penulis, anggap aja ini tulisan anak labil yang berusaha nyenengin pacarnya :". Thx sayang :3 dan buat keluarga grup yang entah apa sebenarnya nama grup itu, tiap saat berubah mele, sange smw utak kalian emang :v, jadi gue bagi bagi virus chanhun buat kalian juga neh :v
WHAT
(apaan neh? Mang kagak niat nyari judul)
Cast : Chanyeol EXO si tiang listrik mirip yoda, trus ada Sehun albino cadel yang jadi uke sekale akhir akhir ini, dan sisanya kagak ada, berdua aja biar mesra/plak/
Desclaimer: semua cast milik Tuhan dan dirinya sendiri. Cerita punya gue tapi plotnya punya kesayangan , ini emng kagak niat bgt dah :', maafkan kakandamu ini adinda sayang :'
Rating : M... M woi M, ini buat kalian para bokeper yang doyang racunin otak polos gue :', termasuk kamu sayang :', asli PWP, Lemoned, NC, apapunlah. Makan aja udh, nikmati jangan banyak protes.
Mulai aja deh yaa... kagak usah pembukaan, males akutu :' #dibacok
.
.
.
Mata tajam itu memandang waswas pemuda berparas rupawan di hadapannya. Usaha kerja rodi matanya untuk melepaskan pandangan dari senyuman polos yang terpampang di depannya tidak menghasilakn apapun. Bukan, bukan senyuman polos tepatnya, itu senyuman yang dibuat sepolos mungkin. Baiklah pemilik senyuman itu memang brengsek. Kenapa ia tak pernah diberi kesempatan sekali saja untuk lepas dari jeratan mata dan senyuman itu? Pertanyaan yang bodoh sebenarnya ketika dia sendiri yang memilih untuk tetap terbelenggu dalam kotak perasaan yang ia simpan untuk pemuda bersurai gelombang itu.
"Sehun, kau sendiri yang meminta aku membacakan apa yang aku baca, kenapa sekarang kau malah marah padaku?" masih dengan seyum polos dan perangai riangnya pemuda itu membuka suara untuk mendapat jawaban dari pemuda lainnya yang sedari tadi menatapnya waswas.
"Kau bodoh Chan, aku memang memintamu untuk membacakan apa yang kau lihat di ponselmu tadi, tapi aku tak tahu ternyata otaknya hanya berisi pasir kotor" Sehun-pemuda dengan mata tajam-itu hanya mengernyitkan alisnya sembari menyilangkan tangan di depan dadanya. Bibir merah muda tipisnya bergerak-gerak melafalkan umpatan halus untuk pemuda yang dia panggil Chan.
Bukan, ia tak bermaksud untuk menjadi semacam gadis labil yang sedang dalam masa ngambek pada pacarmya, hanya saja jika berhadapan kekasihnya ini, naluri manjanya menguar bagai bendungan jebol. Keluar tanpa bisa di tahan. Kadang rasanya Sehun ingin bermandikan kotoran sapi jika ia tiba-tiba sadar kalau sikapnya sangat gadis sekali. Entah mengapa.
Chanyeol, pemuda tampan dengan perawakan tinggi dan tubuh atletis serta kulit berwarna tan itu hanya menatap Sehun dengan mata penuh binar jahil, kekasihnya yang suka bersikap dewasa adalah hal yang ia sukai dari Sehun, tetapi kekasihnya yang bersikap manja adalah yang ia cintai. Sehun yang merajuk merupakan berkah durian runtuh bagi Chanyeol. Katakanlah ia berlebihan seperti ukuran telinganya yang mirip dengan kurcaci, tetapi Sehun yang bersikap manja adalah Sehun yang membuat Chanyeol semakin terjatuh dalam pusaran perasaannya untuk Sehun dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan.
"Sehun" Chanyeol memanggil Sehun dan merangkak mendekati pemuda berulit putih pucat di hadapannya. Sejurus kemudian Chanyeol menarik Sehun yang dalam posisi itu-itu saja hingga membuat Sehun memekik terkejut.
"Chan bodoh! Jangan menarik putingku! Cabul!" Chanyeol hanya terkekeh sembari mendekap Sehun yang semakin menggemaskan, ingatkan Chanyeol untuk menyuntikkan dosis insulin hari ini.