Stuck with you.

365 47 7
                                    

"Apa ini cocok?" Tanya pemuda itu pada pantulan dirinya sendiri di cermin.

ia sedang memilih baju yang akan di pakainya untuk pergi bersama kekasihnya nanti, untuk merayakan anniversary mereka yang ke dua.

"Ini tidak pantas." Dan sekali lagi, pria manis itu melempar bajunya kesembarang.

Sudah satu jam lebih Jihoon memilih baju yang pas untuknya di gunakan, namun belum juga mendapatkanya. Sampai pada akhirnya ia melihat baju lengan panjang dengan mata berbinar.

"Aku akan memakai ini!" Pekiknya kegirangan.

Belum pernah Jihoon sesenang ini. Kekasihnya Soonyoung, akan mengajak nya pergi berdua saja hari ini. Tentu saja Jihoon yang memintanya dengan memohon dan memelas, mengingat Soonyoung yang sangat sibuk karna pekerjaan nya.

"Ah, ini lebih baik." Jihoon menatap pantulan dirinya. dengan baju lengan panjang yang hampir menutupi sebagian punggung tangan nya dan juga celana jeans yang pas di kakinya. Sangat terlihat nyaman di kenakan oleh Jihoon.

Tiba-tiba ponselnya berdering, terdapat nama kekasihnya yang menelfon.

"Halo Soonyoung? Apa kau akan berangkat menjemputku? aku sudah siap! Hanya tinggal meㅡ"

Perkataan Jihoon seketika terhenti saat di sebrang sana berujar.

"Maaf sayang, sungguh aku tidak menduga ini. Ada urusan mendadak yang harus aku urus, mengenai pekerjaan."

Jihoon hanya diam, semua rencana yang akan ia lakukan dengan Soonyoung hangus sudah.

"Honey? Kau mendengar ku? kau masih di sana?"

"Ya, aku masih di sini. Tak apa jika kau ada pekerjaan mendadak." Jawab Jihoon.

"Benar tak apa? Kalau begitu terima kasih honey, aku akan menghubungi mu nanti."

Belum sempat Jihoon membalas, sambungan telfon terputus.

Raut wajah Jihoon seketika berubah. Menjadi masam dan terkesan dingin. Senyum yang terkembang di bibirnya beberapa menit yang lalu hilang begitu saja karna seorang Kwon Soonyoung.

"Akan sia-sia jika aku tidak pergi keluar, aku sudah mengobrak-abrik habis isi lemariku." Jihoon mengambil tas ranselnya, menggendongnya lalu berjalan keluar rumah.

"Menenangkan pikiran akan lebih baik." Mungkin yang kau maksud adalah memenangkan hati mu, Jihoon?

"Soonyoung sibuk, dan pekerjaan lebih penting untuknya saat ini. Aku mengerti."

Pemikiran seperti itu terus ia emban di dalam otaknya. mengerti dengan kondisi kekasihnya yang memang sibuk.

'Mengertilah diriku, honey. Aku sibuk, aku juga bekerja untukmu. bukan kan kau ingin kita menikah dan hidup bersama?'

Setidak nya kata-kata itu bisa mengobati rasa kekecewaan Jihoon saat ini.

Ya, untuk saat ini.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Jihoon terus berjalan tak tentu arah, tangan nya menggenggam tali ransel yang ada di gendongan nya. Ia merasa cukup tenang setelah memakan ice cream tadi. Ice cream kesukaan nya dan juga Soonyoung. Namun tadi hanya dia sendiri yang menikmatinya.

"Aku sungguh merindukan mu, Soonyoung." Gumam Jihoon dengan kepala tertunduk dan kaki yang terus berjalan.

"Kupikir kita biㅡ Soonyoung?"

Jihoon mendongk kan kepalanya dan meningkatkan level pengheliatan nya, matanya menyipit untuk melihat lebih jelas orang yang berada beberapa meter jauh darinya.

SoonHoon Story / FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang