Berakhir?

149 2 0
                                    

Xi L Hospital
Sehun pov
"jeballll!" pekik luhan.. Lalu segerombol perawat mendatabgi mobil kami.. Kai pun di bawa menggunakan ranjang dorong oleh perawat2 tadi.. Aku dan luhan pun mengikutinya.. Sampai.. "ada apa lu?" tanya seorang paru baya.. Dan aku yakin.. Itu baba luhan.. Yang sekaligus pemilik rumah sakit ini.. "temanku pinsan di dalam kamar mandi.. Aku khawatir dengannya.." jawab luhan. Dan... "tiiinnggggg.. Ponsel baekhyun berbunyi.. "omo.. Kyungsoo yeolie.. Eotteokhe?" tanya luhan panik.. "jangan di jawab.. Biarkan saja.. Lalu kau menghubungi jeon sajang.. Kalau kita ada keperluan mendadak.. Araso.. Aku akan mengikuti kai.." terlihat luhan mengangguk.. Aku pun meninggalkannya untuk mengikuti kai..
.
.
.
Kyungsoo pov
Aku duduk dengan gelisah.. Entah mengapa.. Sedari tadi perasaanku tak enak.. Dan juga.. Kai sejak pagi tadi saat bertemu denganku.. Ia tak kelihatan lagi.. Bahkan ia membolos semua mata kuliah untuk hari ini.. Dan sekarang luhan dan baekhyun pun menghilang.. Begitu pula dengan sehun dan chanyeol.. Kemana mereka semua? Pikirku tanpa aku sadari.. Sudah ada suho oppa di sampingku.. "wae kyung?" tanya suho oppa.. "entah mengapa perasaanku tak enak sejak tadi.. Dan pula.. Kai.. Ia membolos semua mata pelajaran.. Ia tak biasanya seperti itu.." ujarku.. "Yasudahh sihh.. Kau terlalu memikirkannya.." aku berfikir sejenak.. Iya juga yang suho oppa katakan.. Mengapa aku jadi memikirkan kai? "ahh!!" "yak! Kau mengagetkanku saja.." ujar suho oppa sambil mengelus dadanya.. "ya.. Usttt.. Kau tau luhan dimana? Aku tanya pada Kris.. Sehun dan Chanyeol juga menghilang.." jelasku.. "aku tak tau.. Mungkin mereka kencan?" jawab suho oppa asal.. Aku berpikir memikirkan jawaban suho oppa.. "ahh.. Arasoo.." jawabku.. "yasudahh lahh.. Aku ingin pulang.. Kasihan yixing menunggu diluar.. Bye kyungie.." ujar suho oppa sambil beranjak meninggalkanku.. Tiba2 saat aku sedang beranjak dari tempat dudukku dan kai.. "pletak.." ada barang yang membuatku tertarik..aku memungutnya.. "apa ini.. Kenapa ada obat disini? Di tempat kai pula.." gumamku.. Dan aku pun memutuskan untuk pulang.. Bukan.. Bukan kerumah.. Melainkan ke rumah sakit milik baba luhan yang ada di Seoul..
.
.
Xi L Hospital
Luhan Baba room
Aku memasukinya lalu.. "annyeong.." ucapku sambil menundukkan tubuhku 90 derajat.. "ahh.. Kyungsoo.. Annyeong.. Ada apa nak?" tanya baba luhan.. "anyo.. Aku hanya ingin bertanya pada baba.. Ini itu obat apa yaa ba? Aku menemukannya di laci milik teman sebangkuku di kampus.." kataku jujur.. "chakkaman.. "baba periksa dulu.." aku pun menunggu di sofa yang ada di ruangan itu.. Sambil memperhatikan baba luhan yang begitu serius meneliti obat yang aku temukan tadi.. Akhirnya setelah beberapa menit.. Baba luhan menghampiriku.. "ahh.. Kau tak mengerti ne? Ini obat apa?" aku menggeleng tanda mengiyakan perkataan baba luhan bahwa aku tak mengerti obat apa yang aku temukan tadi.. "ini obat sakit jantung.. Tepatnya lemah jantung.. Apa temanmu mengidap penyakit ini?" aku tak menjawab.. Aku masih terkaget dengan jawaban baba luhan tadi.. Apa mungkin, kai mengidap penyakit seperti ini? Dan apa itu alasannya ia tak mau mengajariku bermain basket.. Dan juga ngedance? Batinku.. "kyungie?" panggil baba luhan.. "ahh.. Ne ba?" "wae?"anyo.. Aku tak apa2.. Aku hanya kaget saja.. Aku tak menyangka.. Temanku mengidap penyakit ini.." ujarku sambil menunduk.. "ahh.. Baba doakan.. Semoga temanmu dapat sembuh ne?" aku hanya mengangguk lalu "baba aku pamit.. Annyeong.." aku pun beranjak dari tempat duduku dan pergi meninggalkan ruangan baba luhan.. Saat aku sedang berjalan menuju lobi.. Aku melihat pasangan yang tak asing padaku.. "yak! Hunhan!" panggilku..
.
Hunhan side
Sehun pov
"yak! Hunhan!" panggil seseorang.. "yak.. Hunie.. Itu kyungsoo.. Kenapa ia bisa ada di sini?" bisik luhan.. "ahh.. Nan mollandae.." jawabku.. "tenang.. Lakukan seperti biasa.. Jangan membuatnya curiga.. Kita masuk keruangan itu ne?" ujarku.. "yak.. Itu bukan ruangan kai.. Kau ini.." protes luhan.. Kau ingin tertangkap basah oleh kyungsoo?" "ahh.. Ne.." "yak! Kalian berdua!!" pekik kyungsoo lagi.. Aku dan luhan tak menghiraukannya.. "kajja" ujarku.. Terlihat luhan agak ragu.. "kajja.. Gwenchana.." "ahh.. Sial.. Ishh.. Kenapa dikunci.." gerutu kyungsoo. Di luar ruangan yang aku masuki.. "ehh? Lu agashi.. Kenapa kau ada di sini?" tanya salah satu dokter.. "ahh?" "ahh.. Mian jeo ahjusi.. Kita salah ruangan" "ujarku.. Lalu sehun sekelebat menatapku.. "ahh.. Kalian ini.. Kau sehun kan" aku hanya mengangguk.. "ahh.. Baiklah.. Lain kali kalian harus mengingat ruangan yang harus kalian kunjungi.. " aku dan luhan mengangguk.. Lalu aku dan luhan pun keluar meninggalkan ruangan itu.. "kai!" pekik seseorang.. Aku dan luhan pun menoleh kesumber suara.. "kyungsoo.." ujarku bebarengan dengan luhan.. "yak.. Hunhan!" aku dan luhan tak bisa kemana2 lagi.. "kyung.. Kyungsoo.." "kalian.. Mengapa ada di sini.. Dan kai.. Mengapa ia juga ada di sini.. Hiks.." "omo.. Kenapa kau menangis" kyungsoo hanya diam.. Lalu pergi mengikuti kai.. Tepatnya kai yang didorong oleh perawat.. Aku pun mengejarnya.. "eotteokhe?" tanya luhan.. "mungkin.. Kyungsoo sudah saatnya tau.." ujarku.. "kai! Kai!" pekik kyungsok sambil menggedor2 pintu ICU "kyung.. Tenang lahh.." ujar luhan.. "tenang bagaimana?" "kau ini kenapa? Apa kau menyukai kai?" tanyaku..
.
Kyungsoo pov
Depan ruang ICU
"kau ini kenapa? Apa kau menyukai kai?" 'boomm!' bagaimana ini.. Apa aku harus jujur pada mereka?' batinku.. "kyung.. Jujur saja.." ujar luhan.. "apa kau malu jika kau mengakui bahwa kau mencintai kai?" tanya sehun dan 'skak!' aku menunduk.. "ya.. Aku menyukai kai.. Bahkan aku mencintai kai.. Hikss.." "omo.." ujar baekhyun lalu memelukku.. "kenapa kau tak cerita pada kami?tanya luhan.. Aku hanya diam.. Lalu "klek" pintu ruang  ICU terbuka.. " "ahjusi.. Eotteokhe?" tanya luhan.. "ahh.. Agashi.. Bisakah kau ikut keruangan ku?namjachingumu pun boleh ikut.." ujar uisa itu.. "lalu aku?" "kau tunggu lahh diluar.. Ne? Kan ada baekhyun dan chanyeol" ujar sehun sambil mengelus rambutku.. "kajja.." ajak luhan.. Akhirnya sehun dan luhan pun meninggalkanku.."aku ikut.." tapi terlambat.. Aku pun berinisiatif untuk mengintip kai dari jendela pintu.. Walau itu sangat sulit bagiku.. Karena jendela itu sangat tinggi menurutku..
.
.
Fien room
.
Sehun pov
Setelah memasuki ruangan dokter yang merawat kai itu.. Aku dan luhan pun mendudukkan diri di sofa yang ada di ruangan itu.. "ahh.. Emm.. Aku harus memulainya dari mana yaa?" ujar fien shu/ fien ahjusi.. "ucapkan semua yang ingin kau katakan fien shu.." ujar luhan.. Aku pun mengangguk mengiuakan pernyataan luhan.. "emm.. Baiklahh.." "hhhh.." terlihat fien ahjusi menghela nafas berat.. "lu agashi.. Mian.. Karena kami belum bisa memberikan yang terbaik pada teman kalian.. Kami sudah tak sanggup lagi.. Penyakitnya sudah berada di stadium akhir.. Untuk mendapatkan donor jantung pun tidak akan mendapat cukup waktu.." "mwo?! Jantung? Fien shu bilang apa tadi donor jantung? Kai sakit jantung?" tanya luhan.. Fien ahjusi hanya mengangguk.. Aku menunduk.. Sungguh.. Aku tak menyangka.. Namja berbakat yang selalu bersamaku dan chanyeol saat berlatih dance, rap/pun basket.. Ternyata mengidap penyakit mematikan seperti itu.. "anyo.. Tepatnya lemah jantung.. Dan ini sangat membahayakan.. Jika ia tetap belum mendapatkan pendonor jantung yang tepat untuknya" jelas fien ahjusi.. -lagi- "hikss.." luhan menangis tersedu2.. Aku pun memeluknya.. Untuk menenangkannya.. "hunie.. Hikss.." "uljimayo.." "lu agashi.. Dan kau.. Berdo'alah.. Semoga.. Temanmu itu mendapatkan keajaiban dari tuhan ne.." aku hanya mengangguk.. Sedangkan luhan masih terus menangis di dalam dekapanku.. "ahh.. Ahjusi.. Aku dan luhan keluar ne.. Gomawo atas informasinya fien ahjusi.." ujarku.. Ia hanya mengangguk.. Lalu aku dan lyhan pun meninggalkan ruangan ini.. "ahh.. Eotteokhe?!" serbu kyungsoo.. "emm..-" "wae?! Palliwa!!" bentak kyungsoo.. "kai.. Mian.. Kita hanya bisa mendoakannya agar tuhan memberikannya keajaibannya.." ujarku sambil menunduk.. "mwo?! Maksudmu itu ap?! Keotjimall!! Kai itu kuat!!" "uljima kyung" ujar chanyeol sambil memeluk kyungsoo dan "klek" "
Pintu ruangan kai terbuka.. Dan kyungsoo menerobos masuk dan menabrak salah satu perawat yang ada di ambang pintu ruangan kai.. "kyung!" aku pun melepas pelukan luhan dan mengejar kyungsoo.. Aku terdiam saat aku su dah memasuki ruangan kai..
.
.
.
Kai's room
Kyungsoo pov
Aku menerobos masuk keruangan kai setelah aku mengetahui pintu ruangan kai terbuka.. Aku akhirnya bersimpuh di sisi ranjang tang ditiduri kai.. "kai.. Aku mohon.. Hiks.. Kau bertahan.. Kau tak sayang padaku eo? Hikss.. Kau.. Hiks.. Kau tega.. Hiksshikss.." "kyungsoo ya.. Uljimarayo.." Suara sehun.. Terasa ia memelukku dari belakang.. "lepas! Aku hanya ingin kai yang memelukku!" pekikku.. Tiba2 aku rasa ponselku bergetar.. "tae eomma.." gumamku.. "nugu?" tanya sehun.. "bukan urusan kalian.. "aku pun pergi keluar ruangan.. 'klik' "ann-.." "kyungie ya.. Neo ara kai eodiga? Ia belum pulang juga.. Ini sudah pukul 8 malam.. Eoma khawatir terjadi sesuatu pada nya.." aku hanya terdiam.. "hikss.." air mataku kembali jatuh membasahi pipiku.. "......." "kyungie ya.. Neo isseo?" "..." "kyung-.." "ne eoma.. Ahh.. Kai sedang bersamaku.. Eoma.." ujarku sambil menahan isakanku.. "wahh.. Jinja? Apa kalian kencan.. Ehh.. Maksud eoma bermain ber-.." "anyo eoma.. Hiks.." satu isakan lolos dari bibirku.. "kyungir.. Neo gwenchana?" aku hanya diam.. "kyungie ya.." "ne eoma? Mi..mian.. Hikss.." "yak.. Wae? Apa kai menyakitimu? Apa kai membuatmu menangis? Tenang saja.. Nanti eoma beri ia pelajaran.. Uljim-.." "anyo eoma.. Ia tak menyakitiku.. Tapi ia membuatku menangis.." mwo?! Jinja?!" ĺtapin itu semua karenaku.. Mian hikss.. Eoma.." "maksudmu?" ĺkai.. Hiks.. Kau kritis.. Hikss.. " akhirnya aku jatuh bersimpuh.. "kyingie ya!" "......." "kyungie ya.." "ne eoma? Hikss.." "dimana kai di rawat? Uljimayo.. Eoma tak akan memarahimu.. Uljima ne.. Lebih baik kau temanu kai.." "Xi L Hospital.. Ne.. Hiksss.. Eoma.." 'pip' akhirnya sambungan telefon pun terputus... "nuguya? Apa eoma kai?" tanya seseorang.. "apa pedulimu?" "kau ini kenapa? Kenapa kau malah membenci aku dan sehun? Apa karena aku tak memberitahumu soal kai yang masuk rumah sakit? Iya? Beeggfikirlahh.. Aku dan sehun pun tak mengetahui bahwa kau itu mencintai kai.. Kau yang selalu menghindar dari kai.. Bahkan membully kai saat di sekolah.. Aku tak mau.. Kau marah padaku dan sehun karena sudah menolong orang yang kau benci! Kau tahu itu! Dan kau tahu?! Sebelum pingsan.. Ia mendapatkan sesuatu yang membuat jantungnya berdetak tak stabil! Kyung! Dengarkan aku!" hikss.." aku hanya menangis saat luhan menceramahiku.. Aku tahu sekarang.. "yak! Berdiri kau!" baekhyun menarikku untuk berdiri sampai salah satu lenganku tergores sisi kursi tunggu yang ada di sampingku.. "omo.. Baekie.. Uljimayo.. "uljima kau bilang?! Jadi kau lebih membela kyungsoo?!" "bulan begitu! Dengarkan aku!-..." "kau.. Kau membentakku yeolie? Hikss.." "mi..mian.. Aku tak..aku tak bermaksud seperti itu.. Mianhae.. Yak.. Yeogi.." aku hanya menatap sepasang kekasih yang sedang bertengkar itu.. Aku masih di posisi awal saat luhan menarikku.. Aku tak mempedulikan lenganju yang terus mengalirkan darah akibat tergores kursi tunggu yang ada di sisi ku.. Sampai.. "kyungie ya.." aku hanya diam.. "kyungie ya.. Kau kah itu?" orang itu mendekat.. "omo! Waegeureyo?!" aku sudah lemas karena lukaku terus mengeluarkan darah.. Sampai "bruk" aku ambruk di pelukan tae eoma.. "omo.. Jeball.." "eoma.. Biar saja.. Aku memang pantas mendapatkannya.." "ujarku lirih.. "omo.. Kyungie! Waeyo?" terdengar suara sehun..
.
.

I Love You  (EXO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang