Kedua

7K 516 164
                                    

.

Pelampiasan ^.^ Ane

.

Disclaimer
Naruto
©Mashashi Kisimoto

Adakah aku di hati kalian?
©Kanami Aya

Pairing
Minato. Kushina. Sasuke. Naruto. Sakura.
Pairing akhir bukan SasuNaru.
Saya sudah memperingatkan.
Jika masih ada flame.
Dimohon close saja.

Genre
Hurt/Comfort/Family/Romance/Angst

Rating
Teenager

Warning
Jangan bunuh saya jika endingnya membuat anda marah.
Kesurupan. Merasa sebal hingga ingin membunuh saya.
Bagi yang tidak suka Yaoi. Ini tidak berakhir dengan Yaoi.
Saya lebih menonjolkan family nya.
Tapi yang suka Yaoi. Disini kisah cintanya full cinta sejenis.
Hidup SasuNaru (Meskipun ini bukan full ttg SasuNaru.)

Summary
Penderitaan Naruto yang di buang oleh keluarga saat ia bayi.
Namun saat ia dapat bertemu kembali dengan keluarganya.
Rasa sakitlah yang ia terima.
Terlebih saat cinta pertamanya benar-benar memilih meninggalkannya demi cinta yang lebih rasional.
Menyadarkan bahwa kini sudah benar-benar tak ada yang menyayanginya.

Inspiration
Di Chapter ini saya sedikit terinspirasi dengan kisah
dalam sebuah film berjudul "My Sister Keeper"

Status
Complete

Please choose back or close if you don't like this fict.
Happy reading for everyone!

.

Pelampiasan ^.^ Ane

.

Naruto memainkan bandul kalung berbentuk kristal memanjang menggunakan telunjuk dan ibu jarinya dalam genggamannya. Mencoba mencari jawaban dari bandul tersebut. Dulu, ketika ia masih berumur tiga tahun, Tsunade selalu mengingatkan agar ia menjaga kalung tersebut. Tsunade juga mengatakan bahwa, jika suatu saat ia merindukan orangtuanya, ia disarankan untuk menggenggam bandul tersebut tepat saat digunakan. Atau lebih tepatnya berada di dada. Tsunade menjelaskan, dengan melakukan hal tersebut ia akan merasakan bahwa orangtunya berada sangat dekat dengannya. Yakni di hatinya.

Tapi sudah berkali-kali ia melakukan hal tersebut. Terhitung sejak kematian Tsunade hingga kini sudah lima hari Sasuke meninggalkannya. Total hari-hari yang ia lalui dengan mencoba lebih dekat dengan dengan sang orangtua -memalui cara yang Tsunade beritahukan padanya- adalah tiga puluh lima hari. Dan tak sedikitpun ia merasa dekat dengan mereka. Yang ada hanyalah kesedihan mendalam karena mengingat mendiang sang nenek. Kesepiannya juga makin bertambah setelah berpindahnya Sasuke ke Suna.

Naruto yang sekarang bukanlah lagi Naruto yang dulu. Naruto yang bersemangat kerja tak-kenal-lelah-dan-waktu. Naruto dengan senyuman lima jarinya di setiap kali ia mendapati masalah. Naruto yang selalu berisik demi menyamarkan susahnya kehidupan yang ia jalani.

Kini Naruto berubah menjadi sosok yang keluar jika sudah tak ada ramen instan yang bisa dimakan. Dulu, meski kehidupannya susah, Tsunade selalu memilih memasak dari pada makan barang isntan. Namun kini Naruto tak memperdulikannya.

Naruto kini juga sudah tidak melanjutkan kerja keras tak-kenal-lelah-dan-waktu. Ia benar-benar berhenti bekerja dan hanya mengandalkan uang dari para penziarah kematian sang nenek.

Terkadang Naruto tersenyum pahit. Ketika selintas di pikirannya terbesit sebuah pertanyaan akankah sang orangtua sedikit saja memikirkan tentangnya. Sedikit saja mengetahui bagaimana sulitnya hidup yang ia jalani. Bagaimana pederitaan jika ia belum makan dan sangat menahan lapar menunggu pulang Tsunade kala ia kecil dulu. Bagaimana sedihnya sebuah cita-cita terampas saat ia putus sekolah demi mencoba mempertahankan kasih sayang yang bahkan ia dapatkan bukan dari nenek kandungnya sendiri. Bagaimana terjadinya lapisan tangan kecil yang halus berubah kasar seiringnya waktu karena sering bekerja kasar. Bagaimana lelahnya ia saat memulai kerja jam enam pagi dan pulang saat jam sembilan malam. Dan masih banyak rasa penasarannya akan sang orangtua.

Adakah Aku di Hati Kalian?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang