Bagian 1

20 4 0
                                    


Awal Pertemuan

1

Hari ini, adalah hari pertama Nadira ke sekolah baru nya. Ia telah memakai seragam sekolah nya lengkap dengan jas dan dasi di lehernya, ia pun keluar dari kamar nya dan menuju ke meja makan untuk sarapan bersama papa mama nya dan video call bersama kakak nya.

Setelah sarapan dan video call, Nadira pun pergi ke sekolah baru nya. Tidak sampai tiga puluh menit perjalanan berlangsung dari rumah Nadira ke sekolah nya, akhir nya Nadira pun sampai di sekolah baru nya. Ia pun pamit kepada ayah nya dan keluar dari mobil SUV hitam milik papa nya.
Mobil yang mewah itu pun pergi meninggal kan ia sendiri, Nadira pun berjalan sampai depan gedung sekolah baru nya. Begitu ia telah sampai ia berhenti sejenak dan menarik nafas dalam dan mengeluar kan nya lewat mulut, dan ia pun mulai melangkah ke sekolah baru nya.

Nadira masuk ke kelas baru nya yang diantar oleh wali kelas baru nya, setelah sampai Nadira pun memperkenal kan diri di depan kelas baru nya, "Perkenalkan nama saya Nadira Serenina Quinindha, saya pindahan dari SMA Putera Bangsa" jelas Nadira singkat. "Hai Nadira.." jawab semua orang di kelas serempak.

Setelah memperkenalkan diri nya Nadira pun diminta duduk di tempat yang kosong, dan Nadira pun mengangguk paham. Mata Nadira pun tertuju pada kursi kosong yang berada di ujung kelas.
Pelajaran pun berlangsung dengan baik, hingga saat jam pelajaran kedua yaitu pelajaran Matematika ada ulangan mendadak, semua murid di kelas mengghela nafas pasrah karna mereka tau guru matematika itu killer
"Tapi ada murid baru bu." kata seorang lelaki yang duduk di barisan paling depan, tangan nya menunjuk ke arah Nadira.
Guru Matematika, nama nya Ibu Sri datang menghampiri Nadira dengan kacamata minus bertengger di batang hidung nya, membantu ibu itu untuk melihat dengan jelas.
"kamu ini anak baru?" tanya Ibu Sri, "iya bu, saya Nadira" jawab Nadira dengan sopan dan senyum ramah terukir di bibir manis nya.
"Baiklah, apa kamu sanggup untuk mengikuti ulangan Matematika ini?"
"iya bu saya sanggup, bagaimana pun saya ingin mencoba" jawab Nadira "Bagus" bu Sri pun kembali ke depan kelas dan mengumumkan bahwa akan ada ulangan dan semua murid di beri waktu lima belas menit untuk belajar, begitu ibu Sri keluar kelas untuk mengambil kertas ulangan semua murid mengghela nafas pasrah.
Ulangan pun berlangsung setelah ibu sri kembali ke kelas dan membagikan kertas ulangan, karna Nadira bisa dibilang anak yang pintar Nadira bisa mengerjakan nya dengan mudah, dan ia adalah murid yang mendapatkan nilai sempurna dari ulangan Matematika tersebut.

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang