2. Monyet dan Gurita. (end)

649 110 11
                                    

"Gue tau lo suka sama dia, tapi jangan jadi bodoh Yuki! Sadar elo itu cuma di manfaatin sama Almon!"

Sumpah, Yuki nggak bisa lupa sama kata-kata Cio dari kemarin. Dadanya juga ikut nyut-nyutan setiap inget kata-kata itu. Ngebayangin kalo apa yang Cio bilang semua itu bener. Kalo Almon ternyata emang cuma manfaatin dia aja.

Itu juga yang ngebuat Yuki murung pagi ini. Biasanya, muka cewek itu cuma datar aja kayak triplek. Tapi kali ini ada ekspresinya, murung kayak sedih gitu. Buat David sama Mamanya aneh segaligus khawatir sama dia.

"Dek, lo kenapa?" nggak tahan juga David cuma diem ngeliatin Adeknya yang aneh pagi ini.

"Nggak papa kok Bang." jawab Yuki seadanya.

"Bener Dek kamu nggak papa?" kali ini Mamanya yang nanya.

"Iya, nggak papa. Ma, Bang. Yuki selesai, berangkat dulu ya."

"Eh tapi..."

Sebelum Mamanya ngomong Yuki udah pergi duluan dari ruang makan.

"Vid, itu adek kamu kenapa?"

"David juga nggak tau Ma. David susul aja ya, sekalian David mau berangkat."

"Iya, hati-hati kamu."

Setelah itu David lari nyusul Adeknya. Yuki udah sampek didepan gerbang rumah, waktu mau jalan keluar suaranya David manggil dia.

"Dek, tunggu. Kita bareng aja, gue juga mau berangkat."

Yuki cuma ngangguk aja. Terus ngebantuin David buka gerbang biar mobil putih punya Abangnya itu bisa keluar.

Setelah itu Yuki masuk mobil. Mereka cuma saling diem selama beberapa saat. Sampai akhirnya David yang ngomong duluan.

"Elo kenapa?"

"Nggak papa."

"Lo mau main rahasian sama gue?"

"Nggak."

"Kalo gitu cerita."

Hah, percuma bilang 'Nggak papa' Bang David terlalu kenal sama Yuki, ngelebihin Yuki sendiri.

"Bang, tanda-tanda cowok suka sama cewek itu gimana?"

Ciiiit...

Itu suara mobil ngerem bukan suara tikus kejepit. Badan Yuki bisa aja tuh kelempar keluar jendela kalo dia nggak pakek sabuk pengamannya. Abangnya ini mau buat Yuki mati jomblo ya ngerem dadakan begitu.

"Bang, apaan sih ngerem dadakan gitu! Bahaya tau!!!" teriak Yuki yang ngerasain jantungnya loncat-loncatan gara-gara kaget.

"Elo punya cowok ya?" matanya David jadi sipit ngeliatin Yuki curiga.

"Elah, siapa juga yang punya cowok."

"Terus kenapa elo nanya begitu?"

"Emang nggak boleh gue nanya!"

"Awas ya lo kalo sampek berani pacaran. Masih bocah juga. Kecuali lo pacarannya sama Cio, itu baru boleh."

"Jis, apaan pacaran sama dia. Ogah!"

"Bilang gitu sekarang, awas aja nanti. Kebalik sama lo, mampus."

Yuki kesel. Apa sih maksudnya Bang David ngomong begitu. Mobil mulai jalan lagi, syukur tadi itu jalanan sepi. Coba kalo nggak, udah lewat mungkin.

"Bang, maksudnya ngomong gitu apa sih lo?"

David ngelirik Yuki lewat ujung matanya, "Elo mau tau nggak, dua orang yang paling gue percayai buat ngejagain lo itu siapa aja?"

Monyet & Gurita (cerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang