Part 2

298 20 0
                                    

Apa yang kalian lakukan bila kalian melihat atau merasakan bahkan mengalami hal yang diluar nalar? Aneh memang,logika pun tak akan pernah memecahkan hal ini,tetapi inilah yang terjadi pada Siera.Hal yang berbau mistis menjadi separuh dari hidupnya,Bahkan kesehariannya.

Andaikan ia bisa mengetahui alasannya.

Tapi itulah rahasia kelam hidupnya.

Bagaikan bayangan dirinya yang selalu mengikutinya.

Berlari pun sisi itu akan tetap ada disampingnya.Menjadi musuh sekaligus sahabat utama dalam hidupnya.

Bayangan itu seperti api,kecil menjadi teman,besar menjadi musuh.Kecil dapat dikendalikan besar sulit di lawan.Bisakah ia menaklukkan bayangannya?

          ~~~~~~~~~~||~~~~~~~~~~

Pagi ini Siera sudah siap dengan seragam SMA kebanggaannya,Lalu ia menuruni anak tangga dengan menggendong tas sekolah di punggungnya,menuju meja makan.

"Siera"

"Ya Bu." Jawab Siera,ya yang memanggil Siera adalah sang ibu yang sedang menyendokkan nasi goreng ke piring untuk ayah Siera.

"Ayo sarapan dulu." Ucap Ibunya sembari menaruh sepiring penuh nasi goreng yang terlihat sangat lezat, kepada Siera yang sudah duduk rapi disamping Ayahnya,yang sedang menyantap sarapannya dengan lahap di meja makan.

Lalu mereka memulai sarapan dalam keheningan dentingan sendok dan alat makan yang lainnya.

"Kamu mau diantar berangkat kesekolah?" Tanya Ayahnya.

"Ya Ayah."

"Kenapa kamu tidak menggunakan mobilmu sayang?" Kali ini ibunya yang bertanya.

"Aku takut Bu,aku belum lancar untuk mengendarai mobil."

"Baiklah,nanti Ayah antarkan."

"Terimakasih Ayah." Ucap Siera.

Kaku? Yah,entah dari kapan keluarga Siera begitu kaku.Terutama Ayah Siera.Entah sejak kapan itu terjadi, itu terjadi begitu saja dan terus mengalir dalam keseharian mereka.

Siera Pov

Seperti biasa,aku menjalani hariku yang membosankan dan menakutkan menurutku.

Sekolah.Teman? Tidak ada.Aku selalu menjauh dari keramaian,karna itu membuat aku pusing dan sepertinya aku lebih suka kesunyian dan memang itu bagian dari hidupku.

Tapi?Aku masih bingung.Mengapa aku yang dijadikan sasaran,apa aku ini?

"Siera." Suara itu lagi,kenapa ia selalu memanggilku.

Aku menelusuri setiap sudut kelasku dengan mataku,karna bisa jadi anak-anak mengerjaiku.Tapi mereka kan sedang ada di kantin?

"Siera." Oh astaga,siapa kah dia,aku yakin dia bukan salah satu teman sekelasku.

"Si-siapa kau." Ucapku sambil memegang erat ujung kursiku.

"Siera." Aku kembali menelusuri seluk-beluk kelasku.

"Siera." lagi.

Dan ini terjadi lagi,kegelapan merenggutku.Aku seperti dibawa ke dimensi lain.

Dan sekarang aku ada di Hutan? Yang Gelap? Dimana ini? Tempat ini penuh dengan pohon dan dingin.

Aku menulusuri tempat ini dengan berjalan perlahan.Takut? Sudah pasti aku takut.

Saat sedang menelusuri hutan ini,aku melihat sesuatu.Orangkah itu? Tapi ia membelakangiku dan ia seperti bayangan.

Dan perlahan ia membalikkan badannya menghadap kearah ku.

"Siera." aku hanya bisa diam ditempat,ketakutan ku membuatku terlalu lemas untuk melakukan sesuatu.

Dan ia mendekat,melayang ke arahku secara perlahan-lahan,tapi setelah jarak kami berkisar dua meter,ia melesat dan sudah ada di depan ku.
Lalu ia menembus tubuhku,dan anehnya aku seperti terhisap kedalam tubuhnya,dan kembali disambut oleh kegelapan.

Ku buka mataku,dan sudah berada ditempat yang berbeda.

"Siera." Bayangan itu ada di depanku.
Bayangannya seperti api hitam,berkobar dengan hebatnya.

"Apa yang kau inginkan?" Kali ini kuberanikkan diriku,karna aku cukup lelah dengan ini.

Dan ia...Tersenyum?

"Rahasia mu." Ucapnya

"Apa maksudmu?"

"Tujuan keberadaanmu."

"Apa yang kau inginkan?!" Kali ini aku mengeluarkan amarahku dengan teriakan ku.

"KEMAMPUAN MU." Ucapnya,dan ia melemparkan api hitamnya kepadaku.

Tapi...Kenapa ini?

Aku membuka mataku dan?

Aku kembali lagi,di tempatku pada awalnya.Tetapi aku ada dibawah meja guru.

Dan tetap sepi,seperti aku pergi hanya beberapa menit,padahal menurutku aku akan pergi selamanya.

Siapa bayangan tadi?

Kekuatan apa?

Apa yang dia inginkan sebenarnya?Dan rahasia ku?Apa yang terjadi sebenarnya?

Semua berputar di kepalaku,membuat beban yang bertumpuk pada otak ku.Dan aku kembali merasa kegelapan,tapi ini kegelapan yang berbeda,ini kegelapan yang menemaniku bukan menjadi lawanku seperti biasa.



SIERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang