Fairy tale?
.
.
"My Prince..!! Tunggu jangan tinggalkan aq" ucap seorang princess bak bidadari dengan pakaian indahnya sambil menarik lengan Prince nya.
"Maaf sayang, aq harus pergi berperang demi Negeri kita ini" ucap pria tegap berbaju ksatria baja (bukan hitam) itu sambil mengelus lembut pipi bidadari yang ada di hadapannya. Air mata nya sudah mengalir membasahi pipi nya yg tirus.
"Aq tak ingin kehilangan mu My prince" ucapnya sambil memeluk badan pria yg di hadapannya
"Tenang lah sayang, aq akan kembali.promise" ucapnya melepas pelukan mereka.
kemudian pria itu menarik pinggang orang itu dan mendekatkan kepada nya,lebih dekat,lebih dekat dan semakin dekat lagi.sang princess sudah menutup mata nya dan memonyongkan bibir tebal nya menunggu bibir sang prince.
'5 cm ,4cm , 3cm' gumam sang princess dlm hati '2..1..
.
Kriiiiinggggg..Kriiingg..kriiingg..!!! jam menunjuk jam 6.00 wib
.
Suara keras jam weker terdengar sangat nyaring,bak petir di siang bolong, membuat seorang Peak Peemapol hampir terjatuh dr tempat tidur nya.
Dia membuka perlahan mata nya dengan cepat mengambil jam menyebalkan itu di nakas samping tempat tidur nya.
"Busett dah ini jam sialan, ganggu aja" gerutu peak mematikan dan meletakkan kembali jam itu ke nakas nya.
"Baru aja mau dapet ciuman dari prince tampan, udah nyolot aja nih jam sialan, eegghh."
Peak merebahkan kembali tubuh nya mengingat kembali mimpi indah yang bukan hanya sekali tapi sudah berkali kali datang ke mimpi nya. Dan sial nya lg setiap kali sang prince mau nyium selalu aja ada yang ganggu mimpi nya, yang mamah nya ngetuk pintu lah, yg jam sialan lah,yang handphone bunyi lah. Dan itu yang membuat peak kesal ga ketulungan.
"apa karna gue kebanyakan nonton film Barbie ya?" Tanya peak pada diri nya sendiri
"bodo amat, yang penting gue suka" seru nya sambil beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi
Peak POV
"Thanks mama, peak masuk ya"
"Iya sayang ntar klu udah pulang kabarin ya biar mama jemput" ucap mama sambil nyium kening gue, dan gue balas dengan anggukan ringan.
mama yang nganter gue ke sekolah hari ini, soalnya papa ada dinas luar kota, baru pulang lusa.
gue berjalan santai ke gerbang sekolah, karna masih ada 20 menit lagi sebelum bel berbunyi.
"Duuaarrr"
Seseorang memegang bahu gue dari belakang
"Eee... kutu kupret ngagetin aja lu, kalau gue mati kena serangan jantung lo mau tanggung jawab?"
Ucap gue kesal kepala aof teman sekelas dan sahabat gue paling rese yang pernah ada.
"ngapain tanggung jawab kalau elu nya udah mati. Haha " ucap aof yang buat gue makin kesel.
"iya, trus gue bakalan nyamperin lo tiap malam buat bales dendam.gue cabik cabik tu badan loh sampe lo mati juga"
"Ikh, peak horror banget lo." Ucap aof sambil mengelus kedua lengan nya karena bulu nya merinding dgn ucapan gue.
"biar" ucap gue kesal sambil berlari ninggalin aof
Author POV
Peak masih saja berlari tanpa memperdulikan aof yang sedari tadi memanggil dia buat masuk bareng. Peak terlanjur kesal sama aof, belum lagi insiden tadi pagi.
karena kesal nya peak terus berlari di koridor sekolah yang belum terlalu ramai itu, lari dan terus berlari sampai
BRuukk
"aAAaa" seru peak yang menyadari dia baru saja menabrak punggung seorang pria di hadapannya, waktu seolah bergerak sangat lambat saat peak akan terjatuh kebelakang dan membentur lantai
'mati nih gue mati' gumam peak di dalam hati nya sambil menutup mata.
sedikit lagi tubuh peak mendekati lantai, tiba tiba tangan kokoh menarik pinggang nya,membuat mereka berputar sebentar dan membawa peak ke dalam pelukannya
'OhEmJi apakah aku di surge? Hangat sekali tubuh ini, wangi nya, dada nya tanggannya seperti My Prince' gumam peak dalam hati.
Sadar akan apa yang dia lakukan, Pria itu mendorong tubuh Peak sedikit kasar. Membuat peak sempoyongan hampir terjatuh.
"itu mata lu taruh dimana? Di saku lu? Main nabrak aja". Ucap pria itu kesal
Peak masih terpesona akan pria di hadapannya pipinya merona, mulut nya agak terbuka.
"My prince" ucap peak agak pelan yang di dengar samarsamar oleh pria di hadapannya.
"Apa?" Tanya pria itu
"Aku sudah lama menunggu mu Prince ku"
"Sinting.!!" Ucap pria itu dan meninggalkan peak yang masih terpesona dengan nya.
Oaf datang dengan nafas yang tersengalsengal
"Peak lari lu kenceng juga, gue ngaap tau ga" ucap aof melihat peak yang menatap ke seorang pria yang berjalan membelakangi mereka.
"Peak" tak ada jawaban
"WOIII PEAK PEEMAPOL" tepat di telinga peak. Hingga membuat Roh peak melayang sementara dan kembali lagi ke tubuh nya
"Gila lu ya aof, niat banget mau bunuh gue" jawab peak sambil melotot kearah aof
"Lu juga,gue panggilin ga nyaut, kesel tau" rengek aof agak manja
"Liatin apa sih lo" lanjut aof
peak sumringgah sambil berkata
"Pangeran Gue , dan gue harus bisa dapetin dia"
Smrik peak
-------- oo ------
Anak baru, mohon di respon ya manteman. biar semangat nulis nya :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Tale
Fanfiction[WARNING] Lapak yaoi, yang ngerasa jijik ga suka atau apalah itu harap jangan di baca karna akan menimbulkan kontra.. Terima kasih. Apakah cerita dalam dongeng bisa menjadi realita? mungkin tidak semua, TAPI ada...