My Boy is Vampire (SASUHINA)

23.

"Bagaimana bisa kau tahu namaku? Siapa kau? Sepertinya kau bukan dari sini" ucap sakura

Lelaki berambut putih itu tersenyum"itu sangat mudah sakura, dan namaku adalah kabuto anak buah dari orocimaru yang pernah menghisap darahmu selama kau pernah menjadi manusia ratusan tahun lalu"jawab kabuto

Deg..
"Jadi? Namanya orocimaru, agh kemana bosmu itu, aku ingin cincang-cincang dia! Gara-gara dia, aku berubah jadi seperti ini, ini sungguh menjijikan" berontak sakura

"Aku tahu kau begitu tidak terima dengan keadaanmu seperti ini, tapi yang jelas tuanku sudah tiada dan yang membunuh adalah klan uchiha yang bernama sasuke"

Sakura terkejut perkataan kabuto"apa!! Ucihha sasuke? Dia masih hidup sekarang?"

Kabuto menganggukan kepalanya"tentu saja, masih hidup, dia sekarang salah satu vampire terkuat, apalagi di sampingnya bersama gadis cantik dan dia hyuga hinata"

Lagi-lagi sakura terkejut"musthail!!! Hinata harusnya mati, ini sudah ratusan tahun!!"

"Dia hidup sama seperti mu sakura, hanya saja dia jadi manusia"

"Ah manusia? Jangan-jangan dia tergigit oleh orocimaru itu bosmu itu"

"Hm benar sekali, dan kau tahu gadis itu sangat berharga sekali bagi bangsa vampire"

Sakura mendecih" gadis miskin itu dibilang berharga, itu malah menjijikan, dan kalau boleh tahu dimana mereka? Aku ingin sekali balas dendam atas perbuatannya selama ratusan tahun "

Kabuto tersenyum sinis" kalau begitu, kita kerja sama saja sakura, aku juga ingin balas dendam pada uchiha sasuke"

"Baiklah aku setuju pendapatmu, sebaiknya kita ketempat mereka tinggal, aku tidak sabaran ingin bertemu mereka" sinis sakura

Skip...

"Hosh... Hoshh.. Jangan!! Sakura!!! Jangan bunuhh!!! Tidakkkmm!!" teriak hinata bangkit dari tidurnya, keringat bercucuran dan tubuh gemetar akibat mimpi buruknya dan sasuke pun mendengar keteriakan hinata dari kamar hinata dan segera sasuke menggunakan lari cepatnya "hinata, apa yang terjadi padamu?" panik sasuke mendekati hinata

Grep...
Hinata pun memeluk sasuke dengan erat dan sasuke terkejut perlakuan gadis di hadapannya "di..dia.. Kem..bali .. A..ku t..akut sekali" hinata memperdalam pelukan sasuke

Sasuke menaikan alisnya"siapa yang kau maksud hinata? Aku tidak mengerti"tanya sasuke mengelus rambut hinata

Hinata meneguk ludahnya"sakura! Dia kembali dan dia ingin mengincarku dan termasuk dirimu sasuke, aku takut sekali"

Deg...
Sasuke terkejut "jangan-jangan! Dia sudah meninggatnya sama seperti hinata, sialan bisa gawat nih kalau hinata terluka karena nya, aku harus beritahu kakahsi juga, mustahil aku sendiri melakukannya" batin sasuke

"Sudah tenangkan dirimu, aku akan selalu disisimu hinata sampai kapanpun jadi jangan takut ya"

"Tapi"

"Shttttt sudahlah, ini sudah malam juga kembalilah tidur ya,, kalau ada apa-apa panggil aku saja okey"

Hinata pun menganggukan kepalanya dan segera hinata kembali tidurnya..

Setelah hinata merasa nyenyak pada tidurnya, sasuke pun dengan sekejap mengeluarkan lari cepatnya

Wushh...
"Kakahsi!!"

Kakahsi menoleh kebelakang"ada apa sasuke?" ucap kakahsi meneguk minuman merah itu

"Ini gawat sekali! Hinata baru saja bermimpi buruk dan kau tahu dia bermimpi bertemu sakura"

"Kau bercanda kan sasuke?"

"Aku serius kakahsi, barusan aku ke kamar hinata, dan katanya sakura akan kembali dan ingin balas dendam termasuk aku juga, apakah ini tanda akan peperangan?"

"Bisa jadi sasuke, ini tanda sebuah peringatan buat kita untuk berhati-hati dan sebaiknya kau sasuke laporkan saja ini dengan temanmu naruto agar dia akan mengawasi hinata"

"Kenapa tidak aku saja kakahsi, jangan dengan naruto?"

"Sasuke! Ini demi kau dan hinata dan kalian harus pisah untuk sementara waktu, aku tak ingin di antara kalian mati"

Sasuke pun terdiam

"Lebih baik sekarang kau beri tahu naruto dan juga vampire lain, aku akan menyuruh vampire lain untuk membuatkan sihir pelindung yang lebih kuat untuk melindungi istana ini" sambung kakahsi

"Baiklah kakahsi" balas sasuke

"Legenda itu ternyata benar-benar jadi nyata, aku harus mengubah legenda itu sebelum terlambat apalagi sasuke dan hinata, aku tidak ingin di antara mereka mati?" batin kakahsi  mengepalkan kedua tangannya

Bersambung...

Maaf kalau jelek ceritaku kawan...