Bagian II
Arga yang duduk santai di depan TV rumahnya sesekali menatap istrinya yang tengah menyiapkan makan malam mereka.
"Ada-ada saja permintaan Pak Egar itu, komentar dan sikapnya selalu saja bikin orang emosi," keluh istrinya sambil meletakkan piring berisi ikan Nila yang baru digoreng."Ada apalagi dengan Pak Egar, Dia masih sering menggodamu," Arga memandangi tubuh semampai yang berjalan menuju freezer disampingnya. tubuh Aryanti terbilang langsing dengan pinggul yang bertaut serasi dengan bongkahan pantat montok yang selalu bergetar mengiringi tiap langkah kakinya.
"Sungguh aku gak relaaa,,," bibir Arga mendesah pelan ketika teringat obrolan dikantornya tadi siang, bagaimana mungkin dirinya membiarkan tubuh indah itu ditunggangi oleh teman-teman sekantornya.
"Apa? Bicaramu selalu saja pelan, bagaimana aku bisa mendengar,"
"Oh,,, Tidak,, aku hanya memanggilmu," Arga memeluk istrinya dari belakang, membaui rambut tergerai yang masih sedikit basah, tangannya mengelus lembut bongkahan pantat yang selalu saja membuatnya bergairah.
Telah sering Arga ingin mencoba lubang bagian belakang yang ada ditengah-tengah pantat itu, sebuah seks anal, tapi Aryanti selalu saja menolaknya, dengan berbagai macam alasan, jijik, jorok, takut sakit, dan puluhan alasan lainnya.
"Sayang,,, aku masih terlalu capek hari ini, aku tidak yakin dapat melayanimu malam ini, bahkan mungkin aku akan langsung tertidur ketika menyentuh kasur," keluh Aryanti saat Arga meremasi payudaranya.
"Hahaha,,, Tidak sayang, aku hanya ingin menawarkan sebuah liburan kepadamu, apakah kau bisa mengambil cuti untuk beberapa hari kedepan? Bukankah kau belum mengambil cuti tahun ini," Arga mencoba mengingat-ingat, bahkan pada saat perkawinan mereka, tepat tiga bulan yang lalu Aryanti tidak dapat mengambil jatah cutinya, semua gara-gara ulah pak Egar manager personalia salah satu Bank swasta tempat Aryanti bekerja.
"Liburan? Kemana? Kapan?," Wajah Aryanti langsung berbinar, mungkin inilah kesempatan untuk sesaat melepas semua rutinitas yang melelahkan. "Aku yakin kali ini pasti bisa mendapatkan jatah cutiku," sambungnya cepat, seakan takut Arga menarik kembali tawarannya.
"Besok lusa kantorku mengadakan liburan kesalah satu villa di pesisir pantai, rasanya sangat sayang bila kita melewatkan kesempatan itu, hitung-hitung kita dapat berbulan madu dengan gratis,"
"Bersama rombongan kantormu?," dahi Aryanti mengerut, dirinya memang telah lama ingin menghabiskan waktu hanya berdua dengan suaminya. Ingin sekali Aryanti mencoba beberapa busana yang menantang, memperlihatkan keindahan tubuhnya dalam berbagai balutan busana yang sengaja dibelinya untuk bulan madu, tapi hanya di depan Arga.
Arga membaca rona kecewa pada wajah cantik itu. "Kau boleh mengenakan apapun yang kau mau, bahkan kau boleh melakukan apa saja disana," Arga bingung sendiri dengan kalimat yang dilontarkannya, kenapa ia justru begitu takut Aryanti tidak bisa ikut dalam liburan kantornya.
"Tapi aku malu, disana banyak teman-temanmu,,,"
"Kenapa harus malu, mereka Cuma teman-teman sekantorku, bahkan beberapa dari mereka sudah pernah menginap dirumah kita, Ayolah sayang,,,"
"Tapi,,, apakah nanti aku boleh mengenakan hadiah yang diberikan Sintya pada saat perkawinan kita?" Aryanti bertanya dengan pelan, takut mengundang kemarahan Arga.
"Hadiah dari Sintya?" Arga mencoba mengingat-ingat hadiah apa yang telah diberikan oleh staff yang menjadi istri simpanan Pak Prabu itu.
"Owwgghh,,, dua lembar pakaian renang One Piece dan two piece, kenapa pula Sintya menghadiahkan pakaian semacam itu diacara pernikahan," Arga mengumpat, jika Aryanti menggunakan itu maka tak ubahnya seperti menjajakan tubuhnya untuk dijamah dan dilahap teman-temannya.
"Yah,, mungkin kau bisa menggunakan salah satunya, dan menurutku one piece tidak terlalu jelek untukmu," timpal Arga cepat, One piece lah pilihan terbaik dari yang terburuk.
Arga merinding ketika Aryanti menyambut usulnya dengan wajah yang tersenyum. Ruangan menjadi senyap, masing-masing sibuk dengan pikirannya. Tidak ada lagi percakapan serius hingga mereka selesai makan dan beranjak ke tempat tidur.
***
Tbc Bagian III
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayang, Ini Hanya Sebuah Permainan by MojoJoss
Fantasycerita dewasa by: Mojo Joss