chapter 1

2 3 0
                                    

Pagi hari prilly latuconsina sudah rapi dengan seragam SMA nya. Kini ia bersantai di meja makan usai sarapan dengan mamanya. Prilly terlihat sibuk memainkan ponsel nya.

*tringgg* suara notifikasi ponsel prilly

"selamat pagi cinta" isi pesan singkat tersebut

"prilly, berangkat sekolah gih sayang. Ntar keburu telat" ucap mama prilly

"iya ma"

***

Prilly menyusuri koridor sekolahnya, dengan tumpukan buku buku tebal ditangannya.
Prilly merasakan ada yang menariknya.

"selamat pagi" ucap orang itu lembut

"ehh, iya selamat pagi juga" balas prilly kaku

"kamu kenapa sih?"

"aku gapapa kok" prilly beranjak pergi dari hadapan ali, ya! Orang yang mengucapkan 'selamat pagi' itu adalah 'ali syarief'

Prilly duduk di tangan belakang sambil melamun. Memikirkan orang yang selalu datang di pikirannya akhir akhir ini. Siapa lagi kalau bukan 'ali'

"arrrggghhhh" teriak prilly yang hampir frustasi

Ali, orang yang tiba tiba saja datang dalam kehidupan prilly. Prilly tak tahu betul apa tujuan ali sebenarnya. Ali yang selalu ada untuk prilly, ali yang selalu baik kepada prilly, ali yang suka mengasih perhatian lebih kepada prilly. Setiap hari ali hampir selalu mengirimkan pesan singkat ucapan manis ke prilly. Prilly sungguh sangat dibuat bingung.

"prill ke kantin yuk. Laper nih" ali menghampiri prilly yang baru saja keluar dari kelasnya. Kelas ali dan prilly memang tak jauh.

"boleh, yuk" ucap prilly sembari menggengam tangan ali

"kita duduk disana aja ya" tunjuk ali ke meja kosong

"ali, aku mau ngomong serius sama kamu" ucap prilly

"kamu mau ngomong apa? Kamu mau ngomong kalo mau dibayarin ? Tenang prill, gue pasti bayarin lo kok"
"alii seriuss ihh"

"iya iya sayang, mau ngomong apa"

DEG!
'sayang?' seketika jantung prilly berdegub sangat kencang. Ucapan ali sukses membuat prilly terbang ke langit ke tujuh

"apaansih kamu"

"seneng kan dipanggil sayang? Sampe' senyum senyum gitu. Pipi kamu merah tuh, cieee" goda ali

"alii udahhh"

"iya iya, galak amat sih. Yaudah kamu mau ngomong apa sama aku?"

"aku takut li"

"takut ? Kamu takut kenapa prill ? Santai dong, kan ada aku disini"

"aku takut kamu ninggalin aku" ucap prilly yang mulai meneteskan air mata nya

"janji, aku gabakal ninggalin kamu" ucap ali sambil mengelus lembut pipi prilly yang basah oleh air mata

"tapi itu semua gak mungkin li. Kamu sudah punya pacar, sedangkan aku! Hanya pelarianmu saja li. Aku cukup tau itu"

"udah ah jangan nangis terus, jelek tau ga"

"biarinn"

"btw hubungan kamu sama mytha  gimana li"

"tauu ah, dia banyak berubah prill. Ga kayak dulu lagi"

"lo gimana sih ? Pacar lo berubah sedangkan lo ? Lo baik baik aja. Gimana sih li. Pertahanin dong! Lo ajak ngomong baik baik kek apa kek. Terserah lo deh"

"kok lo yang ribet sih prill, udah ah gue pusing kalo bahasnya mytha mulu"

"yaudah deh maaf ya. Gue gak bermaksud apa apa kok" ucap prilly pasrah

"yaudah yuk ke kelas, gue anterin lo" ali beranjak dari duduknya dan menarik lembut tangan prilly

***

Ali yang kesana kemari mencari keberadaan prilly. Bel pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu.

"eh mil, lo liat prilly gak"

"ohh lo nyari prilly, prilly nya ada di toilet li" jawab mila selaku teman dekatnya prilly

"yaudah makasih ya. Gue cari prilly prilly dulu"

Prilly asyik dengan pikirannya saat ini prilly berada di taman belakang sekolah.

"prill pulang yuk"

"alii ahh ngagetin aja deh" cerocos prilly

"lagian sih, siapa suruh ngelamun. Lagian pamali prill sering ngelamun gitu"

"iyaa gitu dehh" ucap prilly kikuk sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"btw, lo ngelamunin apasih kayaknya serius banget deh"

"ngelamunin elo!"

"apasih jangan ngaco deh jawabnya. Gue serius mbem" ali mengacak acak rambut prilly gemas

"aliii rambut gueee!!! Mbem-mbem apaann sih?"

"tembem" ucap ali sambil menguyel-uyel pipi chubby prilly

"emang aku tembem ya?" prilly memegangi pipi nya

"baru sadar buk? Kemana aja? Lo tuh tembem prill, tapi gapapa deh. Lo cantik"

"ahhh gombal aja bang"

"gue seriuss beb" ali mulai menatap prilly serius

"udah ah! Apaansih. Pulang yuk" prilly beranjak dari duduknya

"lo pulang sama siapa prill" tanya ali

"naik angkot" jawab prilly dengan menyusuri koridor sekolah

"bareng gue aja ya, ini mau hujan loh. Ntar kehujanan lagi. Kebetulan hari ini gue bawa mobil"

"gausah li. Thanks"

"please prill, kali ini aja lo nurut sama gue. Gue khawatir sama lo"

"iyadeh iya, gue mau"

"nah gitu dong, ahh jadi makin sayang deh"

"nah loh kok bisa sayang sama gue sih. Eh lo tuh ya masih ada pacar juga masih main sayang sayang aja lo. Parah lo li"

"gue kan lagi ada masalah sama pacar gue, mytha. Gue males ah"

***

"thanks ya li. Mampir dulu yuk" ucap prilly yang turun dari mobil ali

"kapan kapan aja deh prill, habis ini ada janji nganterin mama arisan soalnya. Maaf ya"

"iyadeh gapapa. Lain kali main kesini dong"

"iya mbem, udah ya! Gue pulang dulu"

"hati hati li, jangan ngebut"

"iya sayang" ali mengelus lembut pipi prilly

***

Prilly menikmati angin malam diatas balkon kamarnya, air mata sudah membasahi pipi nya. Apa yang sedang dipikirkan gadis itu ? Hmmm, entahlah.

"aku takut, takut akan hal itu terjadi. Hal dimana disaat aku benar benar mencintai ali. Lalu, dia pergi meninggalkanku begitu saja. Tuhan, tolong bantu aku menghilangkan rasa ini. Aku lelah dengan orang yang datang lalu pergi ! " lirih prilly pelan dalam tangisnya













#ToBeContinue

Bijaklah dalam membaca😊 jangan lupa vote dan komen readers😘

Please, jangan jadi pembaca gelap. Hargai karya orang😊

LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang