chapter 2

1 2 0
                                    

"sayang, kamu masih aja gak percaya sama aku" ali terus saja merayu rayu mytha kekasihnya agar dia mau memaafkan kesalah pahaman diantara mereka berdua

"aku sama prilly cuma teman aja ! Gak lebih" tambah ali lagi

"cuma teman ? Apa kamu bilang ? Masa sih teman kok dekat banget. Kamu biasanya anter dia pulang kan?" ucap mytha penuh emosi

"cuma nganterin dia aja sayang, aku gak ngapa ngapain. Lagian kasian dia gak ada yang jemput"

"mytha please! Percaya sama aku"

"ali udah ya! Gue udah muak sama lo !" mytha mulai meninggalkan ali sendirian di bangku taman

"mytha.. Mytha.." ali berteriak sambil melihat mytha yang sudah pergi menjauh dari ali

"arrrrgghhh" teriak ali frustasi

***

*via telepon*

"ali jalan yuk bosen nih"

"lo mau ngajak gue kemana"

"iya ini gue nanya sama lo! Terserah deh li. Gue boring banget nih. Gimana kalo kita makan di cafe deket deket sini aja"

"boleh tuh. Gue jemput lo ya"

"oke li, see you"

"see you to sayang"

"Gue bingung deh sama sikap ali yang selalu gini sama gue, apa ali cinta sama gue? Argghhh ga mungkin! Ali itu milik mytha. Prilly please sadar diri. Lo itu ga ada apa apanya dibandingkan mytha" ucap prilly kepada dirinya sendiri

"ali lama banget sih" prilly menghentak hentakkan kaki nya tanda sebal, bagaimana tidak sudah hampir 30menit ali belum juga sampai

Seorang cowok berjaket hitam tebal bersepatu putih berhenti tepat di hadapan prilly. Awalnya prilly tak mengira bahwa yang sedang dihadapannya itu ali karena muka yang tertutup helm

"sejak kapan kamu suka motor, mobil kamu kemana. Kok tumben banget sih"

"pengen aja sih naik motor, udah lama gak dipake soalnya. Yaudah yuk naik"

"jangan modus ya lo"

"modus apaansih prill, udah deh cepetan gih naik"

"iya iya, bawel ah"

"bawel bawel gini, tapi lo sayang gue kan?"

"sayang sayang, apasih ali ! Yuk ah berangkat, keburu malem"

***

"kenapa sih li, daritadi ngelamun mulu"

"eh gapapa kok prill, lagi ada problem aja sama mytha" balas ali malas

"ali semangat dong! Masa cuma gara gara cewek lo langsung nge down gini" prilly berusaha memberikan ali semangat, walaupun kini hatinya sedang kacau ternyata ali masih saja berpacaran dengan mytha

"dan cuma elo yang bikin gue semangat" sambung ali lalu tersenyum manis kepada prilly

Sudah hampir 2jam ali prilly menghabiskan waktu sorenya di cafe.
Hari sudah mulai gelap.

***

"thanks ya li, sudah dianterin pulang. Mampir dulu yuk ini mendung lho, ntar kehujanan lagi" tawar prilly

"beneran nih gue boleh masuk"

"boleh dong, yuk ah masuk"

Ali mengikuti prilly masuk kedalam rumah prilly yang cukup besar

"prill, kok sepi sih. Nyokap sama bokap lo kemana" tanya ali

"lagi keluar kota, ngurusin bisnis"

"setiap hari lo sendiri tinggal di rumah segede ini?"

"iyalah, biasanya ada bik sum tapi udah seminggu bik sum pulang kampung anaknya sakit"

"mau minum apa li" tanya prilly

"apa aja deh prill"

"yaudah tunggu sini ya, gue buatin minum dulu"

Ali sibuk memainkan ponselnya, sambil menunggu kedatangan prilly

"nih li minum, pasti haus kan"

"iya makasih ya prill" ali masih saja tetap asyik dengan ponselnya

"mainin apasih li, sibuk banget deh kayaknya"

"enggak kok, gapapa" ali memasukkan ponselnya kedalam saku jeans nya

"pasti lagi chat sama mytha ya" tanya prilly hati hati

"iyanih prill, urusannya gak kelar kelar"

Prilly menghembuskan nafas nya jengah

"semoga urusannya sama mytha cepet selesai ya, semangatt" prilly memberikan ali semangat meskipun hatinya kini sedang hancur berkeping keping

"thanks ya prill, elo emang sahabat gue banget" ali mengelus rambut prilly lembut, lalu ali menarik tubuh prilly kedalam pelukannya. 

"seandainya gue bisa ini milik lo li, tapi sayang itu semua mustahil" ucap prilly dalam hati

"udah malem nih prill, gue balik dulu ya" ali melirik jam tangan yang melingkar ditangannya

"yakin nih mau balik sekarang"

"iyadong lagian udah malem, kapan kapan gue main kesini lagi ya"

"yaudah deh terserah" ucap prilly sambil manyun, jujur prilly butuh teman saat ini.

"jangan manyun gitu ah"

"biarinn" prilly memalingkan wajahnya

"yaudah ya gue pulang dulu, bye sayang" ucap ali sambil mengecup kening priily cukup lama

"kamu hatu hati ya dijalan, jangan ngebut, btw makasih ya buat hari ini"
"iya prill, see you"

"see you too li"









#ToBeContinue

Haii haii aku comeback bawa cerita yang super duper absurd😃

Jangan lupa kasih vote dan comentnya ya dear😘

Hargailah karya orang. Aku mohon jangan jadi pembaca gelap😊


LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang