***
"Saya adalah suaminya." Jack langsung berdiri dari duduknya dan segera berjalan mendekati dokter tersebut.
"Operasinya berjalan lancar. Nyonya Sesil kehilangan banyak darah dan hal tersebut membuatnya belum sepenuhnya pulih, tapi beliau sudah berhasil melewati masa kritisnya." Dokter itu tersenyum dengan manisnya, kemudian berpamitan.Sean yang melihat dokter tersebut merasakan jantungnya berdegup kencang. Anggaplah ia anak durhaka karena telah melupakan ibunya di keadaan genting seperti ini dan malah memikirkan wanita tadi. Perasaan yang ia rasakan sekarang terasa tidak asing dan ia semakin dibuat penasaran karena hal itu.
"Joe, tolong carikan informasi tentang dokter yang mengoperasi ibuku," titah Sean saat panggilannya tehubung pada Joe.
"Baik, Tuan."
Sekitar dua jam kemudian, telepon genggam Sean berbunyi, menandakan ada sebuah pesan yang masuk. Sean segera mengambil telepon genggamnya dari saku celananya. Ternyata pesan itu dari orang suruhannya yang ia minta untuk mencari informasi tentang dokter wanita tadi.
Dokter wanita tersebut ternyata bernama Jessica Miranda Rosebert, pewaris tunggal Rosebert Hospital. Putri dari Steven dan Veronica Rosebert. Sempat tinggal di California untuk melanjutkan studinya selama empat tahun. Kini berkerja sebagai dokter spesialis bedah di Rosebert Hospital. Ia sempat memiliki hubungan dengan Benedict Alexander, CEO Alexander Company, yang kini telah menjadi suami dari sepupunya, Kristian Rosebert.
Membaca pesan terakhir membuat Sean merasa penasaran sekaligus bingung. Bagaimana bisa wanita itu memiliki hubungan dengan seorang pria, tapi kemudian pria itu justru berakhir menjadi suami dari sepupunya sendiri. Sean mengenal siapa itu Alexander. Pria yang sering ia lihat di majalah bisnis karena beritanya yang senang berganti pasangan setiap malamnya. Sean semakin ingin mengenal lebih jauh wanita itu.
***
Tak terasa sekarang sudah pukul dua belas siang. Jessi sedang mengecek data pasien di meja informasi dekat dengan ruang ICU. Tiba-tiba seseorang menyentuh pundaknya pelan, membuatnya menoleh ke belakang untuk melihat siapa orang tersebut.
"Ada yang dapat dibantu?" tanya Jessi ramah. Tak dapat dipungkiri, Jessi terpesona dengan mata cokelat tua yang sedang ia tatap sekarang ini dan juga orang yang berdiri tepat di depannya.
Aku seperti pernah melihatnya... astaga! Dia adalah pria yang sama dengan yang ada di mimpiku!
"Sean Ashton, putra dari Nyonya Sesil, pasien yang baru saja kau operasi," jelas Sean, memperkenalkan dirinya.
Jessica tampak berpikir sebentar, kemudian memberikan senyuman manisnya. Membuat Sean terpana melihatnya. Itu adalah senyuman terindah yang pernah ia lihat.
"Ya, sekarang aku sudah ingat. Ada apa kau mencariku?"
"Aku ingin berterima kasih padamu dan jika boleh aku juga ingin mengajak makan siang bersama sebagai tanda terima kasih." Sean mengulas senyum manisnya yang hanya ia berikan untuk orang tertentu saja.
"Ehm, maaf, tapi sepertinya aku masih ada jadwal operasi lagi, jadi kemungkinan aku tidak bis---" Sebelum Jessi selesai berbicara omongannya telah dipotong oleh Sulli, salah satu sahabat Jessi dan juga merupakan dokter di rumah sakit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool Man is Mine
Romance*** Seorang Jessica Miranda Rosebert memiliki segalanya di hidupnya hingga membuat kehidupannya nyaris sempurna seperti seorang putri kerajaan. Wajah yang rupawan, otak cerdas, kaya raya, dan keluarga yang bahagia. Ya, a memiliki segalanya, kecuali...