Chapter 3 - Unexpected

37.3K 1.5K 13
                                    

***

Saat memasuki rumah sakit, Jessi sudah disambut oleh sepupu kesayangannya.
"Kenapa kau kembali lagi ke sini? Bukankah kau sudah dibebaskan dari tugas hari ini?" tanya Calvin yang juga salah satu dokter dan sepupu Jessi yang berkerja di rumah sakit milik kedua orang tua Jessi.

"Hanya dengan berkerja aku bisa melupakan semua masalah yang ada di hidupku." Jessi kembali berjalan ke arah ruang kerjanya.

Calvin hanya dapat memutar bola matanya mendengar jawaban sepupu kesayangannya itu. Ia mengikuti Jessi masuk ke dalam ruang kerja khusus milik Jessi.

"Bagaimana makan malam nanti? Apakah kau akan datang?" Calvin duduk di sofa merah yang menghadap ke arah meja kerja Jessi.

"Aku akan datang," jawab Jessi singkat dan padat.

"Benarkah?" Calvin mengangkat sebelah alisnya mnedengar jawaban Jessi.

Ia heran mendengar pernyataan Jessi yang akan datang nanti malam ke acara keluarga mereka karena Jessi selama empat tahun terakhir ini tidak pernah datang ke acara keluarga apa pun yang diadakan oleh keluarga besar Rosebert.

"Ya, aku pikir sudah saatnya aku menerima semua yang sudah terjadi," ucap Jessi sambil menghela napasnya kasar.

"Aku senang kau sudah mau menerima semua ini. Kalau begitu sampai jumpa nanti malam." Calvin mengacak rambut Jessi, kemudian pergi meninggalkan ruangan.

"Calvin!" teriak Jessi kesal pada sepupunya itu.

***

Jessi memutuskan untuk mengganti jadwal jaganya nanti malam menjadi sekarang karena nanti malam ia harus datang ke acara keluarga menyebalkan itu.

Saat sampai di unit darurat, Jessi terkejut melihat seseorang pria dengan luka tembak di perutnya dan juga sepuluh orang berjas hitam yang sepertinya adalah pengawal pria yang tertembak itu.

"Cepat masukkan dia ke ruang operasi!" titah Jessi setengah berteriak.

"Dokter semua ruang operasi sedang ada digunakan," sahut salah satu perawat memberi tahu.

"Kalau begitu masukkan pasien ke dalam ruang operasi khusus."

Di Rosebert Hospital memang ada ruang operasi khusus yang hanya bisa digunakan untuk orang-orang tertentu, seperti anggota keluarga Rosebert dan orang-orang penting.

"Tapi dok-"

"Cepat ikuti saja perintahku!" Akhirnya, perawat tersebut langsung membawa pasien itu ke dalam ruang operasi.

Operasi akan segera dimulai. Semua yang ada di ruang operasi merasa sangat tegang. Menjalankan operasi bagi mereka sudah biasa dilakukan. Sebenarnya mereka tegang karena ruang operasi yang akan digunakan adalah ruang operasi khusus.

"Di mana hasil CT scan-nya?" Jessi masuk ke dalam ruang operasi dengan pakaian operasi lengkap.

"Ini, Dok," jawab salah satu dokter dan memberikan hasil CT scan pasien kepada Jessi.
Jessi menatap hasil CT scan yang ada di tangannya dengan sangat serius.

The Cool Man is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang