Cairan infus menetes dari tempatnya
"Kuroko, kau tahu? Tadi saat kelulusan Sakura-chan memberiku 2 gantungan kunci. Yang satunya berbentuk kucing dan satunya lagi bola basket. Dia bilang untuk memberimu satu, jadi kuberi kau yang basket."
Aku menghela nafas. Aku seperti orang bodoh. Yang diajak bicara tidak mengucapkan sepatah katapun. Matanya masih terpejam.
Ini sudah 2 tahun sejak Kuroko koma.
Aku masih mengingat insiden 2 tahun yang lalu. Akashi-san --yang merasa marah karena dikalahkan-- kembali ke sifat Bokushi-nya dan berusaha menabrakku saat tim Seirin pulang dari pertandingan.
Sesaat setelah menabrak, Akashi kembali ke diri lamanya dan merasa sangat menyesal. Untuk permintaan maafnya, ia bersedia membayar biaya perawatan Kuroko hingga ia sadar dan membaik.
"Kuroko, bangunlah..."
Hari ini hari kelulusan kami. Namun hingga detik ini pun, Kuroko masih berada dalam mimpi terdalamnya.
Namun, masih hidup meski dalam keadaan koma selama 2 tahun...
...adalah sebuah "Keajaiban"
"Rachel-chan, kau selalu menghampiri Tetsu-kun, bahkan dihari kelulusannya sekalipun."
Aku menoleh ke arah sumber suara. Sosok bersurai merah muda tersenyum padaku, dan disampingnya seorang pemuda berkulit kecoklatan tersenyum tipis.
Aku mempersilahkan mereka duduk di kursi yang ada disampingku. Momoi duduk disampingku dan Aomine berdiri di dekat ranjang Kuroko.
"Hei Tetsu! Cepatlah sadar, kami semua merindukanmu untuk bermain basket bersama." Ucap Aomine.
Aomine tak sebodoh itu. Dia tahu meski dia berteriak sekencang mungkin, Kuroko tak akan sadar. Ia melakukannya untuk melepaskan perasaan sedih dihatinya.
Aku berdiri dan mengambilkan mereka 2 botol air mineral yang kubawa. Momoi menolak halus karena ia sudah membawa minuman sendiri dan Aomine meminumnya dengan cepat.
"Kagami-san. Kenapa kau selalu menunggu Tetsu?"
"Karena aku percaya kalau Kuroko akan bangun dari tidur lelapnya. Dia terlalu lelah, percayalah."
Aku menahan air mataku agar tak tumpah. Bibirku bergetar ketika menjawab pertanyaan Aomine.
"Racherucchi! Selamat atas kelulusannya."
Kise melangkah masuk dengan santai. Terkadang Kise juga berkunjung menjenguk Kuroko.
"Kurokocchi... Masih belum bangun juga?"
Aku mengangguk pelan, lalu kembali menatap wajah tenang Kuroko.
---------------------Flashback---------------------
"Doumo, Kagami-san."
Sesosok pemuda bersurai biru langit sudah berada dibelakangku. Terkejut? Tentu saja, karena aku masih tak terbiasa dengan hawa keberadaannya yang tipis.
"Kuroko-kun! Jangan kagetkan aku seperti itu!"
Kuroko hanya tertawa kecil mendengar omelanku.
"Kagami-san, bisakah kita mampir ke Maji Burger bersama teman-teman yang lain?"
Aku dengan senang hati mengangguk. Itu sudah jadi rencanaku tadi. Ternyata Kuroko sudah memikirkan ide yang sama juga.
"Teman-teman! Setelah ini bagaimana kalau kita mampir ke Maji Burger?"
Terlihat wajah sumringah pada tim Seirin, namun Riko-senpai mengingatkan kalau acara belum selesai.
YOU ARE READING
Drops
FanfictionSudah 3 tahun aku menantimu, kumohon bangunlah... ©Fujimaki Tadatoshi-sensei Kuroko no Basuke . Kuroko x Fem!Kagami #KUROBASINALINE [Theme: Valentine + White Day]