C

812 78 26
                                    

"CHO KYUHYUN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"CHO KYUHYUN."

"HEY CHO KYUHYUN, KELUAR KAU AKU TAHU KAU DI DALAM!" Suara pintu dan teriakan wanita yang bersahutan memotong ucapan Renjun.

"CHO KYUHYUN KELUARLAH, JANGAN LARI DARI TANGGUNG JAWAB!!" Suaranya mengguntur lantang, wanita itu membuat keributan di teras rumah mereka.

Shinhye dan Kyuhyun terperanjat saat menyadari siapa pemilik suara tersebut.

"Kak, Kakak tunggu di sini ya, Ayah dan Bunda keluar dulu." Shinhye sungguh-sungguh meminta Renjun tak beranjak dari tempatnya dan menyaksikan amarah Nyonya Kwon.

Dan tentu saja Renjun patuh. Sesampainya di depan pintu bibi Kwon bersama dua algojonya sudah menyeringai.

"Aku ingin menagih pinjaman kalian," bibi Kwon tak berbasa-basi.

Ini di luar dugaan, bukankah seharusnya bibi Kwon kemari lima hari lagi.

"Berikan atau aku akan membawa Renjun bersamaku." Katanya telak.

Kyuhyun dan Shinhye tersedak mendengar kalimat semena-mena itu. Apa-apaan ini?! Kenapa Nyonya Kwon menyeret nama Renjun.

"Apa maksud anda Nyonya, aku tidak membaca ada poin yang menyebutkan nama anakku di dalam surat perjanjian pinjaman." Kyuhyun berusaha mengendalikan amarahnya. Segila apapun Kyuhyun, mungkin dia akan lebih memilih menjual nyawanya di banding anaknya kepada lintah darat seperti Nyonya Kwon. Dan memang benar saat itu tidak tertera persyaratan bahwa ketika melebihi jatuh tempo dia harus menyerahkan anaknya. Perempuan itu memang Iblis.

Dia sungguh-sungguh menyesal meminjam uang pada lintah darat sepertinya. Tapi memang saat itu ia terdesak dan tak memiliki pilihan lain, Renjun membutuhkan biaya perawatan yang cukup besar sedangkan Tuan Han tak mau meminjamkan uang padanya. Paman Yunho dan istrinya saat itu tengah berasa di Swiss. Pinjaman dari Changmin hanya cukup untuk menutup biaya perawatan awal.

"Ya, tapi aku menginginkan putramu menjadi anakku, jika kau bersedia menyerahkan dia, aku akan membaskan persoalan hutang piutang ini dan menjamkan kehidupan kalian hingga masa tua kalian kelak." Nyonya Kwon bersedekap tanpa melepas kacamata hitam dan fedoranya yang mahal. Jemarinya yang pongah menggenggam clutch bag mewah.

Shinhye menggeleng kuat, air mata dengan cepat mengecupi permukaan pipinya. "Tidak jangan." Shinhye gemetar dan gentar. Suaranya pecah akibat pita suaranya yang bergetar hebat.

Nyonya Kwon memang mengingikan Renjun sejak usia Renjun tujuh tahun, wanita itu sangat mengagumi kecerdasan ketampanan dan kesopanan putra mereka. Ia tak memiliki seorangpun putra dan hanya hidup bersama kelima putrinya setelah kepergian suaminya yang meninggalkannya untuk wanita lain. Renjun memang anak laki-laki impian banyak orang tua. Dia penurut, sopan, cerdas, rendah hati dan tak banyak bicara. Renjun is such a cute magic box filled with a bunch of good adjectives. Shinhye tau Nyonya Kwon dan Ibu-Ibu di sekitar tempat tinggal mereka begitu mengagumi anaknya, tapi yang tak ia duga Nyonya Kwon akan bertindak sejauh ini dan mempergunakan kuasanya. Ia tentu saja khawatir luar biasa. Siapapun tahu Yovana Kwon tak terbantahkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 14, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Beloved Appa!Where stories live. Discover now