part 1

68 1 4
                                    

Di sebuah ruangan yang cukup sempit dengan pencahayaan yang remang. terlihat seorang gadis yang tengah diikat tangan dan kakinya belum lagi matanya yang di tutup dengan sapu tangan. Napasnya memburu dia begitu ketakutan, bibirnya bergetar dan detak jantungnya tidak karuan.
Tiba2 terdengar suara tanpa wujud yang menakutkan.
"Dia tidak mencintaimu nisyel"
Suara itu seperti berbisik di telinganya, seketika bulu kuduk nisyel meremang.
"Dia tidak mencintaimu, dia tidak mencintaimu hahahahahaha"
Suara itu semakin keras dan mampu memekakan telinga siapa saja yang mendengarnya.
"Siapa kau? siapa yang tidak mencintaiku ??"
Teriak nisyel dengan nada yang terdengar gemetar

"Haha, kasihan sekali nasibmu nisyel, mencintai orang yang tak mencintaimu"
Jawab sang suara, kali ini suaranya lebih tegas dan sedikit seperti orang yang sedang marah

"Siapa? Siapa orang yang tidak mencintaiku ??"
Tanya nisyel masih dengan suara bergetar, kali ini terdengar nada kekhawatiran yang kentara

"DEV!"

DEG

"Dialah orang yang tidakk mencintaimu nisyel"
Kali ini suaranya terdengar lebih lembut tapi masih terdengar menyeramkan.
"BOHONG!!" Teriak nisyel dengan berderai air mata, ia merasa ada duri yang menusuk ulu hatinya.
"Bohong kau pasti bohong hiks! Hiks!, dev pasti mencintaiku hiks!, dev mencintaiku, aku yakin itu" nisyel mencoba menenangkan hatinya dan meyakinkan pendiriannya.

Suara itu kembali terdengar....
"Kau hanya meyakinkan dirimu nisyel, padahal di hatimu yang paling dalam membenarkan ucapanku, hanya saja kau takut meyakini kebenarannya. Kehidupanmu tidak akan bahagia nisyel, kau tidak akan bahagia hidup dengan sebuah pengharapan yang tidak akan pernah terwujud, kau telah memisahkan dua orang yang saling mencintai, dan kau menyakiti perasaan dev, kau menyakiti perasaannya, kau menyakiti perasaannya"
Suara itu semakin hilang, hilang, hilang hingga tidak terdengar sedikitpun.

"Kau bohong, aku tau kau bohong, kau PEMBOHONG!!" Teriak nisyel histeris, sebenarnya nisyel membenarkan kata2 suara itu, hanya saja ia tidak mau mendengar kebenarannya, itu terasa begitu menyakitkan, dan ia terdengar seperti orang jahat yang memisahkan 2 hati yang saling mencintai.

"Aku tidak sejahat itu hiks! Aku bukan orang jahat"
Ia begitu sedih dengan kata2 yg di lontarkan suara itu, ia tidak akan mempercayainya sebelum dev sendiri yang mengatakannya, lagipula dev pernah mengatakan kalau dia menyayangi nisyel.

Nisyel masih terbuai dengan kesedihannya hingga terdengar sebuah derap kaki mendekatinya.

Tap tap tap

sepertinya orang itu duduk di hadapannya sambil terus menatap gadis itu lekat2.
" kau siapa? Tolong! Tolong lepaskan ikatan ini, dan penutup mata ini juga, aku mohon tolong aku hiks hiks"

20 menit berlalu tapi tidak ada yang terjadi

"Siapa kau, aku tau kau ada di hadapanku, Aku mohon hiks! Lepaskan ikatan ini"
Lelah, itulah yang di rasakan nisyel saat ini. sebenarnya ia tau saat ini di hadapannya sedang ada seseorang yang tengah menatapnya.

Lelaki itu kemudian mengulurkan tangannya untuk melepaskan ikatan dan penutup mata yang menutupi mata indah nisyel.
Nisyel mengerjap2kan matanya untuk menselaraskan diri dengan pencahayaan. Dia masih belum bisa melihat dengan jelas siapa orang yang telah menolongnya, ia akan sangat berterimakasih kepada orang tsb.

"Apa kau baik2 saja ??" Tanya lelaki itu, suaranya terasa familiar di telinganya, nisyel mendongak kan kepala dan melihat siapakah malaikat penolongnya.
Setelah melihat siapa orang yg telah berbaik hati menolongnya nisyel langsung berhambur memeluk sang pria sambil menangis.
"Aku takut dev hiks!hiks!"
Sambil mngeratkan pelukannya.
"Suara itu, suara itu bohong kan dev, suara itu bohong, aku tau kalau kau mencintaiku, buktinya sekarang kau menyelamatkanku, terimakasih dev, terimakasih" nisyel semakin menenggelamkan wajahnya kepada dada bidang dev, ada seulas senyum di wajahnya, ketakutan yg tadi menghinggapinya kini sirna sudah, hatinya terasa tenang sekarang, karena apapun yang dikatakan suara itu semuanya bohong.
Sang pria yang di panggil dev itu hendak membalas pelukan nisyel tapi ia mengurungkan niatnya, ia kembali menarik lengannya dan melepaskan pelukan tersebut.

"Ada apa dev ?" Tanya nisyel dengan tatapan sendu
"Jangan berterimakasih kepadaku nisyel!!"
"Tapi kenapa??"
Tanya nisyel merasa ada yang aneh dengan sikap dev
"Aku melepaskanmu karena aku yang telah mengikatmu, bukan karna aku mencintaimu" tegas dev, ia sebenarnya tidak tega mengatakan itu kepada nisyel, tapi inilah kenyataannya
"Kamu bohong, pasti sekarang kamu lgi becanda, iya kan ??"
Nisyel mencoba tersenyum sambil meraih tangan dev, walau di dalam hatinya ia merasa khawatir, takut kalau dev mengatakan kebenaran.
Dev menghempaskan tangan yang tadi di raih oleh nisyel
"Aku tidak mencintaimu nisyel, aku mencintai orang lain, dan kami saling mencintai" dev  menghembuskan nafasnya, ia lega bisa mengatakan kebenarannya kepada orang yg ia sayangi. Ia tak ingin nisyel merasakan lebih sakit lagi jika ia tidak mengatakan kebenarannya sekarang, dan pura2 mencintainya.

"Bukankah dulu kau mengatakan kalau kkkau menyayangi ku, tapi ke kenapa sekarang kkkau..."  nisyel tak mampu melanjutkan kata2 nya lagi, bibirnya terasa kelu dan hatinya terasa begitu sakit.

"Rasa sayangku kepada mu sama halnya seperti aku menyayangi adiku, kau telah salah mengartikan kasih sayangku nisyel"
Yap itu memang benar, awalnya nisyel juga menganggap dev sebagai kakak laki2 nya, tpi lama kelamaan perasaan itu berubah, ia ingin terlihat sebagai seorang gadis di mata dev, tentu dev menyadari perubahan sikap nisyel, tapi ia pura2 tidak tau dan berharap nisyel akan menganggapnya sebagai seorang kakak lgi.
" hiks hiks hiks"
" lalu siapa gadis yang telah merebut hatimu itu 'kak' ??"
Hatinya begitu perih, seperti sedang tertusuk ribuan jarum, tapi di sisi lain ia ingin mengetahui siapa orang beruntung yang mendapatkan cinta dari orang yang ia cintai.

"Dia rani" kemudian muncul seorang gadis yang terlihat cantik, dewasa dan sepertinya seumuran dengan dev.
" kami akan bertunangan minggu depan, tolong lupakan aku" imbuhnya

Nyawanya seakan lepas saat mendengar kalimat terahir yang dev lontarkan, bibirnya bergetar dadanya begitu sesak. Dengan perlahan ia melangkah mundurkan kakinya, tapi pandangan matanya tetap terfokus pada dev. Ia begitu kecewa, sakit, terhianati, terbuang, Ingin rasanya nisyel mati saat itu juga, ia membalikan tubuhnya lalu berlari meniggalkan dua pasangan yang saling cinta itu, ia berlari tanpa arah tujuan.
Sampailah ia di sini, di sebuah tebing tanpa sadar ia meloncat kedalam dan menjerit histeris "uuuaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
GUBRAK!!

I Hate You Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang