part 2

28 0 0
                                    

Nisyel pov

"Uaaaaaaaaaaaaaaa"
GUBRAK
Aku merasakan sakit di sekujur tubuhku, mungkinkah sekarang aku sudah mati. Aku mencoba membuka mataku yang masih terasa berat itu. Saat aku berhasil membuka mata, yang pertama kali aku lihat adalah sebuah ruangan yang sangat mirip dengan kamarku. Apakah ini syurga ?? Tapi Kenapa begitu mirip dengan kamarku yah ??
Dan ke kenapa aku ada di bawah tempat tidur?? Oh ya ampun "AKU DI BAWAH TEMPAT TIDUR!!"
Jadi aku jatuh ke lantai bukan jatuh ke jurang. Hehe malu euy, untung ga ada yang liat. Tapi, Kenapa mimpi itu terasa sangat nyata. Bodo ah yang penting sekarang aku baik2 saja.
Nisyel pov end

----------------------'--------------------------

Nisyel sekarang sedang berdiri di tengah lapangan yang sangat luas, lapangan tersebut di kelilingi oleh banyak gedung, ini adalah kampus nisyel. Ia mendongakan wajah nya dan melihat ke sekeliling lapangan, semuanya nampak sempurna. Nisyel salah satu murid yang beruntung, karena namanya memenangkan lotre dan bisa berkuliah di tempat ini. anak orang biasa seperti nisyel sangat sulit bisa menjejakan kakinya disini, karena ini adalàh universitas elite, khusus untuk keluarga yang kaya raya, pengusaha, konglomerat dan semacamnya.
Awalnya nisyel merasa takut, takut kalau2 hanya dia satu-satunya orang biasa yang bisa berkuliah disini, lalu yang terjadi selanjutnya seperti di film2. sang pemeran utama di siksa, dibuli, di asingkan, lalu bunuh diri karena tidak bisa menahan siksaan. kemudian arwahnya gentayangan dan membalaskan dendam kepada orang yg dulu pernah menyakiti perasaan nya (film kali ah). karena orang kaya biasanya sombong, arogan, dan seenaknya. Tapi ia bersyukur ternyata bukan hanya dirinya orang biasa yang memenangkan lotre dan berkuliah di sini.
Maka dari itu tempat ini di bagi menjadi 2 kawasan, yaitu : kawasan elite dan kawasan kumuh. sebenarnya ga kumuh kok itu cuma sebutan kalangan elite kepada pemenang lotre. Jika di bandingkan dengan universitas lain tentu lebih bagus kawasan kumuh. Tapi jika kawasan kumuh di bandingkan dengan kawasan elite, tentu saja lebih megah kawasan elite.
Dan soal nisyel, dia termasuk mahasiswi kawasan kumuh.

"Nisyeeeel~!"

Nisyel tersadar dari lamunannya karena mendengar seperti ada  orang yang memanggilnya, ia menoleh kekiri dan kekanan tapi tidak ada siapapun, bulu kuduknya meremang, jangan2 hantu suara yang ada di dalam mimpinya itu telah hadir kedunia nyata, dan akan  menghantuinya karena 'kesalahan' yang ia perbuat di masa lalu. Matanya kini terlihat waspada, keringat dingin membanjiri dahinya, bibirnya sedikit bergetar, ia merasa di sekelilingnya kini terasa sepi.

Tiba-tiba...

PUK!!
Ada yang menepuk pundaknya. "Huaaaaaaaaaaaa" nisyel menjerit lalu terduduk lemas sambil menutupi wajahnya (bukannya lari), ia begitu ketakutan bahkan ia tak mampu berdiri.
"Maafkan aku, aku mohon, aku kan sudah melepaskannya kenapa kau menggangguku" seseorang yang berdiri di belakang nisyel mengernyitkan dahinya, ia memutar bola matanya
"Apa yang kau katakan nisyel, aku mia sahabatmu yang imut bukan hantu" gerutu nya sambil mengerucutkan bibir, bagaimana bisa orang se'imut' dirinya di samakan dengan hantu.
Nisyel kembali menemukan senyumnya lalu bangkit dan memeluk sebentar sahabatnya yang 'imut' (menurut dirinya sendiri itu).
"oh ya ampun, maaf ya cantik,  aku pikir yang memanggilku tadi adalah gendruo" mia mengerucutkan bibirnya karena mendengar perkataan sahabatnya barusan, nisyel menahan tawanya tapi lama2 tawa keduanya pun pecah.
Nisyel menghentikan tawanya dan kembali melihat ke sekelliling lapangan
"Kenapa lapangannya sepi yah, ada dimana semua orang?" tanya nisyel keheranan, mia menepuk jidatnya ia tidak habis pikir kenapa memiliki sahabat yang kudet nya kebangetan
"nisyel-nisyel udah berapa lama sih kamu kuliah disini??"
..
"4 bulan, kita kan bareng masuk kuliahnya gimana sih"
Jawab nisyel sewot
"Kemana aja kamu syel selama 4 bulan terakhir ini ??"
Tanya mia lagi
"Aku ngampus, ke perpus, ke kantin, toilet, taman, leb, dan masih banyak lagi"
Jawab nisyel apa adanya
"Terus selama kamu ke tempat2 yang tadi kamu sebutin pandangan kamu kemana ?"
Mia bertanya dengan kesabaran yang mulai habis
"Pandangan aku ke buku lah mi"
Jawab nisyel dengan santainya, tapi sepertinya berbanding terbalik dengan mia, kemrahannya sudah ada di ujung ubun2
"MAKANYA JANGAN BACA NOVEL MULU GA PEKA KAN AMA KEHIDUPAN JADI PUJANGGA CINTA BARU TAU RASA" napas mia naik turun setelah mengatakannya. mata nisyel melotot sambil mengerjap2kan matanya beberapa kali, ia tidak menyangka kalau mia akan sekesal itu padanya, padahal ia kan tidak salah. Nisyel bersiap hendak membalas ucapan sahabatnya, ia menarik napas dalam2 daaaaaan....
"Aaaaw"  "aaaaaa" "aaaaaaa""aaaaaa kakaaaaaak"
perkataannya tertahan di mulutnya karena terdengar suara berisik, seperti perempuan berteriak, bukan bukan tapi banyak perempuan menjerit histeris. Nisyel keheranan setengah mati, ia melirik kepada mia tapi yang di lirik hanya tersenyum sambil mengisyaratkan nisyel untuk fokus melihat drama yang sedang berlangsung di hadapannya. sebenarnya inilah yang ingin ia jelaskan kepada nisyel 'kenapa tadi lapangan terasa begitu sepi'.
Nisyel melihat rombongan mahasiswi sedang mengekori 3 orang pria, semuanya terlihat begitu tampan, tinggi dan terlihat cool. Dua di antaranya terlihat ramah, tersenyum saat  di sapa mahasiswi yang di lewatinya, dan itu membuat pipi mereka bersemu merah. Tapi siapa orang yang berjalan di tengah itu ?? Bukankah dia terlihat lebih tampan dari yang lain nisyel ?? Dan lihatlah betapa cool nya dia!!
"Mi, siapa orang yang jalan di tengah itu ??"
Tanya nisyel penasaran, mia tersenyum mendengar ketertarikan sahabatnya.
"Dia adalah anak seorang konglomerat, dia tiga tahun lebih tua dari kita, usianya sekarang 23th, dia adalah asisten dosen, pintar, berwibawa, dan dia juga tampan. Dia adalah pangeran di kampus ini Semua kalangan   mengenalnya kecuali dirimu, aku dengar keluarganya yang memegang saham paling besar di universitas ini. Yang pasti ia jomblo dan aku tidak pernah mendengar ia berpacaran atau di gosipkan dengan siapapun, meski banyak gadis yang mengejarnya, dia bernamaa..."

"RAMA!!" Panggil seorang gadis dari balik kerumunan masa.
Rama menghentikan langkahnya,  sang gadis mnghampirinya dan menggandeng tangannya, semua mahasiswi yang meneriakinya terdiam seketika, suasana menjadi hening dan mereka terlihat kesal. "Ayo kita kekelas" ajak sang gadis kepada orang yang di sebut rama, ia menarik lengan rama lalu meninggalakan kedua sahabatnya di belakang.

Kedua laki2 itu saling pandang, dan bersiap untuk lari, mereka tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Gadis2 itu pasti akan mengerubungi mereka dan melontarkan berbagai pertanyaan tentang siapa gadis yang menggandeng lengan dan menculik pangeran mereka.
Kedua pria itu hendak lari tapi sayang jumlah mengalahkan mereka, mereka tidak bisa kabur kemanapun. Kasihaaan!!
"Lalu, siapa gadis yang tadi membawanya pergi ?? Katanya jomblo!"
Ada sedikit nada kekecewaan pada pertanyaan nisyel barusan
"Dia klara, dan dia sahabat mereka, klara sering bertingkah layaknya seorang pacar di depan 'masa'  untuk menolong rama dari kerumunan" mia memfokuskan pandangannya ke arah 'dua pria' bukàn tapi salah satu di antara dua pria yang sedang di kerubungi para gadis, sesekali ia mengerucutkan bibirnya karena lelaki yang di pandang mia lengannya di tarik2 oleh gadis2 centil itu.
"Dari mana kamu tau kalau ka klara hanya sebatas teman mereka ??"
Tanya nisyel heran, bagaimana bisa sahabatnya ini tau, bahakan gadis yang slalu menguntiti ramapun tidak tau.
Tapi mia tak kunjung menjawab pertanyaan nisyel, itu membuat nisyel mengikuti arah pandang mia. Ia melihat salah satu di antara lelaki itu melambaikan tangannya kearah mereka, mia memalingkan wajahnya dan menarik nisyel pergi dari sana.

kelas  (kawasan kumuh)

Nisyel dan mia kini tengah duduk di ruang kelas, mereka duduk paling depan karena menurut mereka biasanya yang mencuri perhatian dosen ialah orang2 yang duduk di belakang. Sebenarnya, nisyel merasa bosan disini, ingin rasanya ia lari dari ruangan ini tapi sebentar lagi dosen killer bernama marko itu pasti akan masuk kekelas.
Nisyel melirik mia yang sedang asik berkutat dengan ponselnya, tadi ia ingin sekali menanyakan sesuatu kepada mia tapi ia lupa. Nisyel mencoba mengingat2 nya,

"oh iya aku ingat!!"
nisyel hendak menepuk pundak mia tapi ia mengurungkan niatnya Karena ada dosen masuk kekelas mereka.
"Baiklah akan aku tanyakan nanti setelah dosen killer ini pergi"
Nisyel mendongakan wajahnya dan yang ia lihat bukanlah pak marko dosen killer yang kejam, melainkan pangeran sekolah rama raditya saputra. Ia tidak bisa memalingkan wajahnya karena pesona seorang rama ia terus menatapnya, 'ia terlihat lebih tampan dari dekat' batin nisyel. Tunggu, kenapa ruangannya jadi kosong, hanya menyisakan nisyel dan sang pangeran saja ? Oh ya ampun ternyata kita sekarang sedang berada di dunia hayalannya nisyel.
Suara rama yang sedang menjelaskan sesuatu sudah tidak terdengar lagi, hanya bibirnya yang terlihat bergerak-gerak. Nisyel menyangga dagunya dengan kedua tangan yang di kepal, pipinya merona saat membayangkan rama menatapnya dan tersenyum kepadanya.
Bukan tidak menyadari, rama menyadarinya bahkan ia merasa sangat terganggu di tatap seperti itu, apalagi ini di kelas.

kemudian rama mengangguk2kan kepala dan ada sebuah seringai di bibirnya, sepertinya ia sedang mikirkan sesuatu.

Sekarang rama balas menatap nisyel yang masih menatapnya, kini nisyel sudah tidak lagi melihat oranģ-orang di sekelilingnya, yang ia lihat hanya rama yang tersenyum dan berjalan mendekat  kearahnya, itu membuat nisyel berdiri dan menunggu dengan jantung yang berdebar, rama semakin mendekat, mendekat dan mendekat lalu berdiri di hadapan nisyel, jantung nisyel berpacu lebih cepat lagi. ia tersenyum lembut kepada rama, dan Rama membalas senyuman itu.
Setelah diam beberapa saat, kemudian rama membisikan sesuatu kepada nisyel
" boleh aku mengatakan sesuatu ?" 
Merinding, itulah yang pertamakali nisyel rasakan saat rama mbisikan kalimat yang terdengar romantis di telinga nya.
"Tentu, kantakanlah! Aku akan mendengarkan apapun yang kau katakan"
Jawab nisyel dengan sedikit mendesah
"Tapi aku ingin kamu melakukan sesuatu untuku"
Balas rama, masih dengan nada romantis yang terdengar sexy di telinga nisyel.
Sekarang Nisyel sangat sulit bernapas, ia tidak bisa lagi mengontrol jantungnya yang berpacu tidak karuan
"Baiklah aku akan melakukannya, katakanlah apa yang kamu inginkan dariku"
Jawab nisyel pasrah
"Aku ingin...." Sambil mempersempit jarak di antara mereka, kini jarak mereka sangat dekat,  semua orang yang ada di ruangan itu menunggu dengan tegang apa yang akan terjadi selanjutnya. Kini rama mendekatkan wajahnya ke wajah nisyel. ini sungguh mendebarkan, nisyel tak sanggup lagi melihat apa yang akan terjadi. ia menutup matanya sambil meremas baju bagian bawah yang ia kenakan. Jarak wajah mereka sangat dekat hingga sedikit saja ada yang bergerak maka bibir mereka akan bersentuhan.

I Hate You Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang