Hari ini adalah hari pertamaku di SMP, tak ada kawan yang menemaniku karena tak ada satu pun teman SD ku yang diterima di SMP ini, tepatnya di SMP Negeri 1 sekolah terfavorit yang ada dikotaku. Di tahun ini MOS tidak ada lagi, horeeee..... eitsss jangan senang dulu, MOS tetap ada hanya namanya saja yang diganti menjadi MOPDB
Perkenalkan namaku Zoya Aprilianty, aku menjadi satu satunya siswa dari SD ku yang diterima di SMP yang bergengsi ini. Jika kalian bertanya kepadaku bagaimana perasaanku saat diterima di SMP ini, tentu aku akan menjawab " aku sangat bahagia ".
Hari pertama MOPDB, aku berada di kelompok C dan aku duduk sebagku dengan Mussiri dan Wardah. Kami jaim ?? sudah jelas sekali, Mussiri dan Wardah adalah sahabat karib yang tak terpisahkan sementara aku ? aku hanyalah orang asing yang baru mereka kenal. So, itulah alasan selama MOPDB kami jaim.
Hari kedua MOPDB, tetap sama seperti kemarin dan tak banyak yang bisa diceritakan. Aku menyendiri sementara itu Mussiri dan Wardah lagi asyik asyiknya ngobrol.
Hari ketiga MOPDB, tak seperti hari sebelumnya, pada hari ini kami bertiga sudah mulai 'agak' dekat. Kakak OSIS membawa kami berkeliling sekolah, memang lelah tapi menyenangkan dan sekarang... waktunya pembagian kelas. Aku berada di kelas 7.1 tetapi Mussiri dan Wardah ada di kelas 7.7 dan lagi - lagi aku sendiri.
Hari keempat, hari pertama bagiku untuk memasuki kelas baruku. Aku melangkah maju menuju kelas dengan perlahan dan mengingat letak kelas 7.1, jantungku berdebar seakan aku akan di eksekusi. Dan pada akhirnya aku menemukan kelasku, wajah wajah asing pun nampak, mereka nampak sinis dan apakah mereka mau bergaul denganku ? Ahhh.. kenapa aku memikirkan hal ini, cepat atau lambat aku akan memiliki teman. Aku menuju tempat duduk yang masih kosong, tak lama aku duduk seorang perempuan cantik yang nampak polos memilihku sebagai teman sebangku. Bahagia ?? tentu saja, Zahra namanya, nama anak yang menjadi teman sebangku ku.
"hai, namamu siapa ? " tanya anak itu padaku
"Zoya, namaku Zoya"
Zahra menatapku dengan tatapan lucunya. Oh, iya apakah aku tidak memberi tahu kepada kalian bagaimana aku bisa mengenalnya tanpa berkenalan. Biar aku jelaskan, nama Zahra terpampang jelas di kerudungnya, jadi aku langsung mengenalnya.
" Zoya, kamu tau gak siapa namaku ? "
" Zahra, kan ?? "
"loh, kok kamu bisa tau sihh ? "
"lihat di kerudungmu"
"walahhh, ngono toh "
" Zahra, ngomong ngomong kamu dari SD mana ??"
"oh, aku dari SDI hidayatullah. kalau kamu ?"
"aku dari SD Negeri 1. Zah, kamu tau gak, nasibku ini malang banget "
"loh kok bisa ?"
"dari SD ku, hanya akulah yang bisa masuk di SMP ini"
"oh, kasian banget kamu Zoya. oh ya, nanti kalau udah lulus SMA kamu mau namatin kuliah sampai S berapa?"
"loh pertanyaannya kok gitu? iya dehh aku jawab, Insya Allah aku mau sampai S-3"
"widihhhhh, hebat"
"S-3 = Sd, Smp, Sma. just a trap hahaha"
"trap mu kuwi apik tenan "
kriiing................
"Zahra, udah waktunya apel pagi tuhh. ayo kita ke lapangan segera"
"tunggu dulu Zoya, aku sedang menunggu Zani sahabatku"
"oh, gitu"
Zani pun datang dengan nafas terengah-engah
"Zani, kamu kok telat sih. Nih kenalin teman baru kita, sahabat baru kita, Zoya"
"hai Zoya, aku Zani"
"hai juga Zani. hmm, Zahra, Zani buruan... nanti kita telat apel pagi loh"
"iya, Zoya" jawab Zahra dan Zani dengan serentak
di tengah perjalanan
Bruakk...
"aduh... sakit" teriak seorang siswa yang kesakitan akibat terjatuh di lantai sekolah yang licin
"hahaha, nasib lo buruk banget, hahaha" ledek siswa yang lain
kemudian aku menghampiri siswa yang terjatuh tersebut
"kamu nggak apa apa kan?"
"iya, makasih ya. Rupanya masih ada orang yang peduli terhadap penderitaan orang lain. hmmm, ngomong ngomong nama kamu siapa ?"
"Zoya dari kelas 7.1 dan kamu ?"
"aku Abi dari kelas 7.8"
"oh gitu ya, sini aku bantu berdiri"
"makasih ya"
"sama sama, oh ya kamu jangan anggap serius perkataan siswa tadi"
"iya, sekali lagi makasih ya"
"iya, bi"
kemudian Zahra dan Zani.... "mkhmm, cie cie yang lagi berdua hahaha"
"Zahra, Zani kalian ini apa apaan sih. oh ya, Abi cepetan ke lapangan... apel pagi udah mau mulai tuh. Zahra, Zani ayo kita ke lapangan"
"iya Zoya, hihihi"
"jangan ketawa melulu ah, kita kan baru kenal"
"terus apa hubungannya"
"Zah, sikap kamu dan Zani itu berlebihan, sampai di- cie cie in segala"
"woy, jangan tegang"
"duh Zani bikin kaget aja. Zoya kita tinggal Zani yuk"
"boleh Zah"
"ehhhh..... jangan gitu dong, ya Allah kita kok lama banget ya jalan ke lapangannya, ntar kita telat belum lagi kita masih nyari barisan kelas 7.1, buruan"
"iya Zan" sahut aku dan Zahra
apel pagi
"byuhh, untung aja kita gak telat"
"iya Zoya, bener banget tuh"
kami pun menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan pembacaan Janji Siswa yang tentunya kami baru tahu dan ditutup dengan doa awal majelis.
"SIAP GRAK, BUBAR JALAN" suara kakak OSIS yang amat keras
"Zoya, Zani, dia itu ketua OSIS apa gajah sih, udah gendut suaranya keras lagi"
"iya, Zah.. nanti kalau kak OSIS itu nyanyi, pasti loud speaker sama mic nya pecah"
"Zoya, kamu bisa aja"
maaf kata-katanya banyak yang ngawur. jangan lupa vote,kritik dan saran sangat diperlukan, dan maaf kalau ceritanya begitu pendek. okelah..... lets go to the next part
KAMU SEDANG MEMBACA
What Happen ?
Novela JuvenilSahabat... adalah tempat dimana kita bisa merasakan kebahagiaan, kesetiaan, dan kenyamanan yang sesungguhnya. Zoya, itulah namaku. Di sekolah aku memiliki dua orang sahabat yang sangat mengerti aku dan selalu ada bersamaku dalam suka maupun duka. Pe...