"jaewon"
"apa, sayang?"
"sayang-sayang palelu, kenapa lo ikut tawuran lagi?"
"dia nya ngajak duluan, jen"
"ya gausah lo ladenin lah, goblok"
"yaudah sih ah, maap"
"maap-maap, sini gue obatin luka lo"
jaewon segera mendekat ke jennie yang sedang menyiapkan obatnya
jennie mulai mengobati luka jaewon yang masih basah tersebut dengan kasar
"a-aw, pelan-pelan napa, jen" rintih jaewon
"sakit? kalo sakit ngapain ikut-ikut tawuran"
"bawel lo ah"
"kan gue khawatir" ceplos jennie
"ooh, jadi lo khawatir sama gue?" jaewon menyeringai
"hah? e-engga, salah denger kali lo"
"salah denger? terus, tadi lo ngomong apa emangnya?" jaewon mendekatkan wajahnya ke wajah jennie, membuat jennie menutup matanya
1 detik...
2 detik...
3 detik...
4 detik...
5 detik...
"ngapain lo nutup mata? pengen gue cium?" ejek jaewon menahan tawanya
jennie segera membuka matanya, "tai lo" jennie segera berdiri meninggalkan jaewon
"jennie"
"apa, sih!" jennie membalikkan badannya dengan wajah judesnya
jaewon mendekati jennie, lalu jaewon melepaskan jaket yang ia kenakan, dan segera mengikatkannya di pinggang jennie dan membisikkan sesuatu di telinga jennie, yang membuatnya ingin meleleh di situ sekarang juga
"lo nembus, jennie"
KAMU SEDANG MEMBACA
11-A3
Fanfictionisinya cuman anak-anak bobrok yang dikumpulin dalam satu kelas, dan jangan lupa kalo kisah cinta mereka berkumpul disini dalam berbagai cara.