Takdir Pertama adalah Menemuimu

40 2 0
                                    

"Halo semua Perkenalkan nama saya Daryn Safid, pindahan dari Bandung. senang bertemu dengan kalian semua" sahut Daryn memperkenalkan dirinya.

"Oh jadi namanya Daryn" ucap Ari pelan.

"Lo bilang apa Ri? gue nggak dengar" tanya karang.

"Ahkk nggak kok"

Setelah memperkenalkan dirinya, Pak Rasya menyuruh Daryn duduk. Ia duduk dikursi belakang.

Daryn meletakkan tasnya, dan mengambil buku pelajarannya. Pak Rasya kemudian memberi materi, ia membawakan pelajaran Seni.

"Heyy!" Bisik seseorang dari depan.

Daryn mengarah kesumber suara.

"kenalin nama gue Bagas, kalau lo butuh something panggil nama gue aja. Nanti gue bantu. ok?" Sahut Bagas.

Daryn menganggukkan kepalanya mengiyakan lalu dibarengi senyum manisnya.

---

Reygan memasukkan buku pelajarannya. Ia lalu membangunkan Karang yang sedari tadi tertidur setelah pelajaran selesai. Karang yang tidur kayak sudah tidak bernyawa sangat sulit sekali dibangunkan. Ari kemudian membangunkannya menggunakan sepatu olahraga Karang yang gak dicuci kemarin.

"Aduhh kok nggak bangun. udah mati kali" sahut Reygan.

"iyayah, kayaknya udah gak mampan" sambung Ari.

Tak lama kemudian Karang berdiri dan berteriak "Wahh gue kebelet, WC I NEED YOU" Karang berlari keluar kelas menuju WC yang ada diujung dua kelas dari kelasnya.

Reygan dan Ari saling menatap. Ia tidak menyangka Karang terbangun karena kebelet. Ia rupanya sudah tidak mampan dengan bau sepatu olahraganya. kemudian keduanya menyusul Karang.

Bagas menghampiri Daryn dan mengajak Daryn Kekantin. "Oh iya kita kan belum kenalan resmi. kenalin nama gue Bagas wijaya panggil aja Babas dan gue single lo hehe" ujar Bagas sambil mengulurkan tangannya. "Daryn Safid" Balas Daryn singkat.

Bagas menceritakan tentang sekolahnya itu, mulai dari eskul, guru guru, anak gaul dan kutu buku. ia menceritakan satu persatu.
Daryn mendengar Bagas dengan seksama.

"Ayo gue udah laper banget nihh" Reygan yang keluar dari WC berjalan mundur memberi tahu kedua temannya.

*Brukk*

Reygan dan Daryn sudah tergeletak ditanah. Keduanya terjatuh karena Reygan yang berjalan mundur sedangkan Daryn sedang asik memperhatikan Bagas berbicara.

Bagas lalu membantu Daryn berdiri, begitupun dengan Reygan dibantu berdiri oleh kedua temannya. Raygan lalu menghampiri Daryn.

"Kamu nggak papa" Tanya Reygan.

"Aduww!! nggak papa kenapa, sakit tau kaki gue. Lo kenapa si kurang kerjaan banget nabrak gue atau mau cari perhatiaan gitu sama gue, sorry yah lo bukan tipe gue" Balas Daryn.

"Omaigat tuh cewe galak amat" bisik karang ke Ari. Ari hanya terbelalak melihat Daryn yang sedang mengomel. Sedangkan Bagas tersenyum lucu melihat tingkah Daryn ternyata Daryn bukan cewe anggun yang duduk manis dan bilang nggak apapa.

"Dasar udah nabrak nggak minta maaf lagi, lo ngomong dong lo bisu yah nggak bisa ngomong, jadi nggak bisa minta maaf gitu. Jadi lo maunya gue yang minta maaf deluan. Dasar lo cowo aneh. Yaudah ayo kita pergi Bas" Sambung Daryn sambil menarik Bagas.

"Wahh tu cewe hebat banget, tipe gue tuhh tipe gue banget" seru Ari yang terkesima melihat Daryn. Reygan yang masih mematung ditempatnya sedari tadi hanya terdiam mendengar ocehan Daryn. "Tuh anak baru nyolot amat yah sumpah gue nggak bisa ngomong sesuatu, dasar tuh cewe gila. Lah dia juga bukan tipe gue, gue dibilang bisu lagi nggak tau apa suara gue suara emas tau" Celetuk Reygan yang masih ditempatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah Baru Di Sekolah BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang