Part #5

16 2 0
                                    

"Ada apa?"

"Orang yang memblokir itu ada di sekitar sini?!"

....

"Kau akan membawaku kemana?" tanya Joey.

"Ikut aku dan diamlah dulu" ucap Bryce yang sedari tadi masih menggandeng Joey sembari berlari kecil menjauh dari area lapangan.

"Beri aku satu kata yang menggambarkan tentang tempat dimana kau membawaku dan aku akan diam" ucap Joey yang masih mengunyah makanannya.

"Rumah sahabatku" jawab Bryce yang ternyata berjalan kearah mobilnya.

"Apa sahabatmu berurusan dengan ini juga? Atau sahabatmu paham bahasa komputer? Apa sahabatmu.." tanya Joey panjang lebar.

"Kau sudah berjanji akan diam bukan?" ucap Bryce menatap Joey tajam.

"Baiklah" ucap Joey santai dan masih mengunya makanannya yang sedari tadi ditangannya.

"Sekarang masuk" ucap Bryce yang membukakan pintu mobilnya untuk Joey.

"Aaaahhh baik sekali kau membukakan pintu untukkuuu" ucap Joey.

"CEPAT MASUK! JANGAN BANYAK BICARA! BISA BISANYA KAU MASIH TERLIHAT SANTAI?! DAN ITU?! MULUTMU MASIH MENGUNYAH DENGAN SANTAINYA, KAU MEMBUATKU LAPAR TAHU TIDAK?!" ucap Bryce dengan amarah meluap-luap.

"Aku sebenarnya tegang tapi kata my bigbro, 'dibawa santai ajjaaaa' "ucap Joey mengikuti gaya bicara Blake dengan menaikkan salah satu alisnya.

....

Selama perjalanan mereka berdua tidak lagi cemas tetapi mereka tertawa dan membuat keributan seperti mengeluarkan kepala dari jendela dan berteriak atau memainkan musik dengan sangat kencang lalu bernyanyi bersama tetapi ketika hampir sampai......

"Sebentar lagi kita sampai Jo" ucap Bryce dengan senyum lebar diwajahnya.

"Sedikit lagi Jo" ucap Bryce tetap dengan senyum lebar diwajahnya.

"Jawablah J.." ucap Bryce dengan menolehkan wajahnya.

"OH SHIT, ternyata baterainya lemah secepat itu dia tertidur haha" ucap Bryce dengan tawa kecil.

Bryce pun mengemudikan mobilnya ke rumah sahabatnya. Selama perjalanan, Joey masih dengan posisi yang sama yaitu tidur. Tidak seberapa lama mereka sampai di sebuah rumah yang megah. Bryce pun terlihat menelepon seseorang di ponselnya.

"Ya aku sudah sampai di depan" ucapnya.

Tidak lama kemudian seorang pria keluar dari rumah itu dan membukakan pagar untuk Bryce. Bryce pun langsung memasukkan mobilnya dan memarkirkannya di garasi.

"Hi bro" sambut pria itu saat Bryce keluar dari mobilnya.

"Hi bro ternyata kau masih hidup" ucap Bryce membalas dan mereka berpelukan seperti yang ada di film teletubies.

"Heyy lepaskan pelukanmu, aku tidak gay kau tahu dan hentikan bercandamu itu" ucap pria itu.

"Ya Tay aku tahu haha...." jawab Bryce.

"Haha.... and btw siapa yang ada di mobilmu?" tanya pria itu yang ternyata bernama Tayler.

"Oh dia, dia temanku, kita baru saja bertemu di NYU"

"Kenapa dia tidur di mobilmu?"

"Entahlah mungkin dia lelah, ayo kita masuk ada sesuatu yang akan aku tunjukkan"

"Tapi bagaimana dengan temanmu itu? Apa kau akan membiarkannya di mobil?"

"Mungkin...."

"Kau harus membangunkannya Bryce!!!" suruh Tayler kepada Bryce dengan menunjukkan jarinya ke arah mobil milik Bryce.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang