6.

970 69 0
                                    

Salsha berjalan menelusuri koridor sekolah nya. Ia mencari teman-temannya. Dan... akhirnya Salsha menemukan teman-teman nya.

"Hay guysss" sapa Salsha.

"Eh... elu Sal. Tumben kayaknya nih lo ada yang beda" sahut Bella.

"Masa sih. Ah itu mah mate lo aja agak siwer" jawab Salsha.

"Yaelah Sal, mate gue jernih kinclong kek gini lo ngomong siwer,, Helloo" jawab Bella yang tak mau kalah.

"Iya Sal bener tuh kata Bella lo kayak lebih semangat gitu" timpal Bastian.

"Hm... gue tuh lagi manfaatin" jawab Salsha.

"Manfaatin apa lo Sal?" Tanya Kiky.

"Manfaatin sisa waktu gue dengan baik" jawab Salsha yang mungkin topik nya belum di ketahui teman-teman nya.

"Maksud lo apa Sal?" Tanya Cassie.

"Ah... udah lupakan... ayo kita ke aula katanya bis nya udah dateng" ajak Salsha.

"Oke deh" jawab teman-teman nya.

Salsha dan teman-teman nya pun berjalan menuju aula. Ia melihat banyak teman-teman nya yang lain sudah berkumpul di sana.

"Mohon perhatian semua,,, silahkan semua berbaris sesuai kelompok nya masing-masing" sahut Bu Stella (salah satu guru di sekolah Salsha tepatnya guru XI.

"Eh guys kita sekelompok semua nih?" Tanya Steffi.

"Iya dongg..." jawab mereka bersamaan.

"Ya udah yu baris aja" ajak Cassie.

"Yu" jawab mereka kompak.

*****

Gue dan teman-teman pun masuk ke mobil pribadi milik Cassie karena kita tidak ikut dengan anak-anak lain naik bis soalnya sudah tidak muat.

"Eh Di, setel musik napa biar ga bosen" sahut Iqbaal pada Aldi yang sedang mengemudi.

"Iya-iya sabar kali baal" jawab Aldi.

Semua teman-teman gue bernyanyi dengan senang hati.

"Apa aku masih bisa melihat senyuman yang mengembang di bibir sahabatku? Apa aku bisa melihat keceriaan sahabat ku lagi? Kuatkan lah aku saat aku harus pergi meninggalkan sahabatku" gumamku di dalam hati.

"Eh Sal, napa lo diem. Ikut nyanyi napa" sahut Bella.

"Eh... emm.... iya iya ini gue mau nyanyi ko" jawab gue sebisa nya menetralkan otak,pikiran,dan isi hati gue.

Mereka semua menyanyikan lagu Sahabat Jadi Cinta

Bulan terdampar dipelataran
Hati yang temarang
Matamu juga mata-mataku
Ada hasrat yang mungkin terlarang

Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta

Tak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Ku dapati diri makin tersesat
Saat kita bersama Ooouooo
Desah nafas yang tak bisa dusta
Persahabatan berubah jadi cinta.

Tak terasa Salsha dan teman-teman nya sudah sampai di Bumi Perkemahan.

Mereka pun mendirikan 2 tenda dengan jarak yang berjauhan.

(Thor: yailah masa tenda laki n perempuan berdekatan harus ada jarak dong:v ntar nya terjadi apa-apa)

Tak membutuhkan waktu lama, tenda mereka pun sudah berdiri dengan kokoh.

"Eh guys, kebun teh yook. Mumpung dikasih waktu istirahat sampe malem" ajak gue (salsha) kepada temen cewe yang ada di tenda.

"Ga ah, cape" jawab ketiga kaum hawa itu bersamaan.

Gue pun memutuskan pergi sendiri, SENDIRIAN ke kebun teh.
Tanpa gue sadari seorang laki-laki yang perawakannya gue kenal berjalan di samping gue.

"Gabung ya" sahut laki-laki itu yang tidak salah adalah.... Aldi.

"Hm" jawab gue sambil menganggukan kepala

"Eh Sal duduk di sana yu" ajak Aldi menunjukan sebuah gazebo di pinggir kebun teh.

gue hanya nganggukin kepala gue.

"Di" sahut gue pada Aldi.

"Apa Sal" jawab Aldi.

"Lo tau kan penyakit gue?" Tanya gue pada Aldi.

"Em,,,Anu,,,Em" jawab Aldi.

"Lo pasti tau kan" sahut gue.

Aldi hanya menganggukan kepalanya.
"LEUKIMIA" sahut gue.

"Gue ga mau kehilangan lo Sal"sahut Aldi sambil memegang tangan Salsha.

"Gimana takdir"sahut Salsha.

"Takdir?"tanya Aldi

"Udah ah, balik aja yok ke tenda udah mau malem nih" sahut Salsha

*****
okeh, ini chapter abal-abal,,, Lanjut ga nih?? Inget Vote and Comment nya ya... Slow Update.....

Love For SalshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang