CHAPTER 1

125 11 1
                                    


Desclamier : Fairy Tail punya paman Hiro Mashima

Pairing : Nalu, dan temukan yang lainnya

Warning : OOC, AU,typo (always) dll

Dont like, dont reader

.

.

.

Apakah kau pernah mencintai seseorang?

Lucy meremas gelas cola kemudian meminumnya perlahan. sambil menikmati lagu yang sedang diputar, ekor matanya sekali-sekali melirik pemuda bersurai raven disebelahnya yang tertawa terpingkal-pingkal melihat teman mereka sedang melakukan parody. Hal itu lantas juga membuat senyum Lucy merekah. Hanya dengan melihat pemuda raven itu tersenyum dan tertawa sudah membuat Lucy senang seperti memenangkan sebuah lotre.

Suasana begitu riuh. Lucy bersama teman-temannya kini berada disebuah restaurant dekat dengan rumah sakit, tempat mereka bekerja. Cana—teman sekaligus anak dari direktur rumah sakit mereka sedang berulang tahun yang ke-20 tahun. Acara memang sengaja dilakukan di restaurant terkenal yang letaknya tidak jauh dari tempat mereka bekerja dengan alasan agar semua karyawan bisa hadir. Acara ulangtahun diselenggarakan selama satu hari satu malam mengingat jam kerja di rumah sakit menggunakan shift.

Lucy menatap makanan di atas piringnya dengan mata yang berbinar-binar. Setelah enam jam tadi menguras tenaga untuk memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien membuat perutnya lapar dan makanan didepannya ini membuatnya bersyukur tidak menolak ajakan pria bersurai raven tadi. Awalnya ia memang berniat untuk tidak datang ke acara Cana, takutnya ia tidak ada teman untuk diajak mengobrol nanti, mengingat sahabat-sahabatnya memiliki jadwal shift yang berbeda dengannya. Namun tidak ada hujan, tidak ada angin pria yang irit senyum itu mengajaknya ke acara Cana dan tentu saja Lucy menyambutnya dengan begitu girang. Sepertinya doanya sepanjang malam agar bisa dekat dengan pria itu terkabulkan.

Sambil menikmati makanan, sesekali Lucy melirik lagi pemuda disampingnya. Pemuda itu makan dengan begitu cool. Gerakannya memotong daging kemudian memasukkannya kedalam mulutnya dengan begitu anggun, khas seorang pangeran.

"Kau kelihatan sekali memandanginya, Lucy" Cana datang tiba-tiba, mengambil sepotong kentang dari piring Lucy dan memasukkannya kedalam mulut

Lucy yang ketahuan kemudian gelalapan "Benarkah?" cepat-cepat Lucy menunduk dan memotong-motong daging dengan asal agar pemuda disampingnya tidak curiga

"Good Luck ya" Cana menepuk bahu Lucy dan berlalu menyambut teman-teman yang baru datang

Gray. Nama pemuda yang selama dua tahun ini selalu berkelana dikepala maupun dihati Lucy. Pemuda bersurai raven, memiliki rahang yang tegas, wajah yang sempurna. Iris sekelam langit malam. Senyum yang menawan, hidung yang mancung dan seorang apoteker muda.

Gray, lelaki yang selalu membuat dada Lucy bergemuruh ketika bertemu dengannya. Ketika Gray tersenyum, rona merah tiba-tiba muncul di pipi tirus Lucy.

Entah kapan mulainya perasaan itu, Lucy tidak tahu pasti kapan tepatnya. Mungkin sekitaran dua tahun yang lalu, ketika mereka masuk ke rumah sakit bersama-sama. Waktu itu, mereka bersama dengan teman-teman yang lolos diterima sebagai pegawai di rumah sakit tempat mereka bekerja sekarang sedang melakukan observasi dan harus membuat team. Sedangkan Lucy adalah seorang introved, ia susah beradaptasi dengan teman ataupun lingkungan yang baru sehingga menyebabkan ia tidak memiliki team untuk diajak melakukan observasi. Dan Gray pun datang. Mengajak Lucy menjadi satu team dengannya.

INARO TAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang