Waiting the sun

29 7 1
                                    

Senin cerah diawal bulan februari, kicauan burung yang menentramkan hati mengiringi terbukanya tirai dunia, namun dinginnya udara menghipnotis jiwa untuk tetap terlelap dalam pulau kecil, dering jam yang berbunyi pun terabai semu karna pulasnya sang jiwa dalam alam mimpi, jarum jam yang terus berlari sudah mulai mendaki mendekati angka 7,mendadak dari luar kamar kost terdengar bunyi ledakan sehingga dengan tersentak angel terbangun, bergegaslah ia membuka pintu untuk mencari sumber bunyi ledakan tersebut, dilihatnya beberapa sampah bekas petasan yang diduga dilemparkan oleh seseorang kedepan kamar kostnya, ketika angel sekarang sedang melirik kanan kiri dari jarak 12m terdengar tawa seseorang yang terbahak bahak, begitu ditelusuri dari bunyi tawa tersebut dilihatnya Vina yang tengah memperhatikannya dari kejauhan, Vina yang kemudian berbalik badan untuk melanjutkan langkahnya menuju sekolah nya di smpn2 kuala tungkal. Angel dan Vina adalah dua sekawan yang tak pernah akur, sudah dua bulan berlalu sejak merekan menjadi siswi baru di smpn2,namun perbedaan ras antara keduanya masih saja sering menimbulkan pertikaian, angel adalah seorang siswi rantauan yogyakarta yang bernama lengkap Angelline Michelle Handoyo, sementara Vina adalah seorang siswi tulen kelahiran papua yang memiliki nama lengkap Vina Pratiwi, hal yang paling mendasar yang tiap kali memicu pertikaian diantara mereka adalah fisik dan karakter, Vina yang merupakan kelahiran papua memiliki kulit yang hitan pekat yang menjadikannya menonjol diantara siswi lain, sementara Angel yang anak jawa tulen ini memiliki kekentalan dialog jawa yang sering disebut MEDOK, dua aspek tersebut sepertinya yang akhirnya membuat dua anak remaja ini suka saling mencela. 🐶

Selain Angel dan Vina, kelas mereka juga sering diributkan dengan pertikaian antara Putri dan Sherina, lain halnya dengan Angel dan Vina yang menjadikan perbedaan ras sebagai bahan pertikaian, Putri dan Sherina justru menghargai perbedaan ras, mereka berdua merupakan siswi yang dapat dikatakan kental dengan ilmu agama, itulah sebabnya mereka memiliki budi pekerti yang santun yang sangat menjauhkan diri mereka dari aktifitas semacam pertikaian, namun perbedaan agama sering kali menimbulkan perkelahian dalam suati forum belajar mengajar, tiap kali guru PPKN menanyakan suatu pendapat pada Putri selalu saja jawabannnya dibantah keras oleh Sherina, begitu pula sebaliknya. Putri yang bernama lengkap Putri Rizki Amalia merupakan lulusan SD Mardasrah, sementara Sherina yang memiliki nama lengkap Sherina Nur Sallsabila merupakan siswi lulusan SD katholik. Memang berbeda jauh dengan pertikaian Angel dan Vina, pertikaian Sherina dan Putri habya terjadi tiap kegiatan belajar saja selepas itu pertikaian mereka pun usai, namun memang mereka bukanlah teman yang akrab, ilmu agama yang telah mereka kuasai seolah membentuk mereka berpresepsi bahwa yang bukan seagama dengan mereka adalah sesuatu yang tidak suci yang harus dihindari pertemanannya. 😁

Pada suatu siang, saat mentari sedang bersemayam diatas bumi, ketika angin mulai cuti menyejukkan, pacar siswa dan siswi kelas IX B mulai kehilangan fokus belajarnya, fasilitas kipas yang tidak ada semakin membuat jadi badmood untuk menuntut ilmu mereka, tingkah pun menjadi semakin beragam, ada yang tertidur pulas, ada yang sibuk berkipas kipas diri, ada yang sibuk bermain gadget miliknya, namun diantara kehancuran kegiatan belajar mengajar itu, masih ada 7 murid yang tergolong cukup cerdas dan dikenal banyak guru semester 1 karna ketekunannya, namun jika guru sudah membuka sesi tanya jawab, halilintar sekali pun tak akan sanggup menghentikan pertikaian diantara mereka, karna itula akhirnya para guru memutuskan untuk tidak membuka sesi tanya jawab dikelas mereka, untuk menghindari pertikaian antara Angel,Vina,Sherina dan Putri. Meskipun begitu sepertinya masih ada 1 guru yang tetap berani membuka sesi tanya jawab, guru tersebut adalah bu tiwi yang memiliki nama lengkap Eka juliana pratiwi yang mengisi mata pelajar ilmu pengetahuan alam. Bu tiwi merupakan guru dengan latar belakang kepercayaan adalah islam, sehingga ia melarang keras seorang pun untuk mengenakan aksesoris yang menunjukkan identitas agamanya.

Hari itu dikelas sedang memasuki jam pelajaran IPA, guru yang tegas membuat para murid terdiam tenang selama pelajaran dilangsungkan, mendadak pintuuu ruangan temoat mereka belajar dibuka dengan cepat tanpa ketukan, Bu Tiwi pun tersentak lalu menghentikan penjelasannya, dihampirinya Pak Azka yang berada didepan pintu itu dan terjadilah perang kedua.

DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang