Part 2

10.1K 944 1
                                    

"Sepertinya mereka akan menghadiri sebuah acara" Komentar Joe.

Lio menoleh pada Joe. "Sepertinya memang begitu"

"Jadi apa yang akan lo lakukan?"

"Nggak ada, gue hanya ingin memperhatikan mereka dari sini"

"Baguslah kalau begitu, gue pikir lo akan menghampiri mereka" Joe menghela nafas lega, karena sebelumnya Lio selalu melabrak ayahnya itu.

"Gue rasa itu akan percuma, lagipula mereka sudah masuk kedalam hotel yang ada di depan cafe ini" Lio tersenyum sinis. "Sampai kapanpun sepertinya Daddy memang gak akan pernah berubah" Batin Lio.

Pria tampan itu menghela nafas panjang dan begitu ia sadar hari sudah mulai gelap, Lio pun memutuskan untuk pulang. Ia sangat merindukan Jessy dan rasanya ia sangat ingin memeluk Jessy.

20 menit kemudian, Lio sampai di rumahnya dan pria tampan itu langsung mencari keberadaan Jessy.

"Mom" Panggilnya.

Jessy yang sedang duduk dikarpet berbulu sambil menonton tv, seketika merasa dejavu dan detik berikutnya Lio sudah membaringkan kepalanya dipangkuan Jessy.

"Ya ampun Lio" Jessy terlonjak kaget, namun akhirnya ia malah tersenyum.

"Aku merindukanmu, Mom" Ucap Lio dengan suara manja, membuat Jessy gemas dan mencubit kedua pipi Lio.

"Dasar bayi besar"

"MOM" Lio memasang wajah tak suka, persis seperti bocah lima tahun yang sedang merajuk.

"Apa sayangnya Mommy?" Goda Jessy.

Lio tersenyum geli, ia membenamkan wajahnya diperut Jessy. "Kalau aku kesayanganmu, sekarang jawab pertanyaanku dengan jujur" Lio mengecup perut Jessy lalu menatap Jessy.

"Apa?" Jessy merasa jantungnya seperti sedang lari maraton sekarang.

"Kenapa kamu mau menikah dengan Daddy?" Jemari Lio memainkan surai panjang Jessy yang terasa lembut dan begitu harum.

"Aku hanya menuruti permintaan kedua orangtuaku"

"Tapi kamu bisa menolaknya"

"Aku gak bisa" Ucap Jessy.

Lio menghela nafas. Dadanya tiba-tiba terasa sesak dan rasanya sangat menyakitkan. "Kenapa?"

"Karena aku nggak bisa melawan kedua orangtuaku"

"Kamu sangat polos dan naif, Mom"

"Aku tau, tapi aku juga gak ingin terlalu lama terjebak dalam pernikahan ini" Aku Jessy jujur.

Lio tersenyum, tanpa sadar Jessy sudah membuka jalan untuknya. Untuk menjadikan Jessy miliknya.

*****

Hari terus berganti, semakin hari hubungan Lio dan Jessy semakin dekat, bahkan lebih dari dekat, entah seperti apa hubungan mereka sekarang, ibu tiri dengan anak tirinya, atau sepasang kekasih yang menjalin hubungan di belakang Teddy. Yang jelas Lio dan Jessy merasa sangat nyaman dengan hubungan mereka sekarang. Lebih tepatnya, nyaman sekaligus takut dalam waktu bersamaan, tetapi walau begitu, ternyata keterbukaan mereka tempo hari membuat mereka berdua saling mengerti satu sama lain.

"Mom" Lio memeluk Jessy dari belakang.

Jessy yang sedang menyiapkan sarapan untuk Lio menggeliat geli karena ciuman Lio ditengkuk dan juga lehernya. Kegiatan baru yang tidak pernah absen Lio lakukan padanya, dimana bayi besar kesayangannya itu selalu bersikap manja padanya, tapi terkadang Lio juga bisa bersikap sangat menyebalkan, pemarah dan membuat Jessy takut.

I Love You, MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang