Brak!
"Aw!" Mingyu mengusap-usap kepalanya kesakitan ketika dia tertimpa sesuatuㅡsaat akan mengambil tasnya yang ada diatas lemari.
"Apaan sih yang jatoh. Bikin sakit kepala aja," gerutu Mingyu.
Laki-laki itu terpaku melihat benda yang baru saja menimpa kepalanya itu.
Kotak yang berisi semua kenangannya bersama Pinky.
Mingyu mengambil kembali kotak itu dan baru akan menaruhnya kembali ke atas. Dia lagi engga mau flashback dulu.
Sesaat, dia berpikir.
"Oke. Flashback sekali aja," ucap Mingyu pelan. Dia pun membawa kotak itu ke kasurnya.
Segera setelah Mingyu membuka kotak tersebut, kenangan-kenangan bersama Pinky selama kurang lebih 2 tahun 8 bulan itu berputar bersamaan.
Mingyu mengambil sebuah bolpoin dengan tulisan bahasa Cina.
梦想高,生活。
Mingyu ingat sedikit bagaimana cara bacanya, tapi Mingyu lebih ingat saat Pinky menjelaskan artinya di saat pertama kalinya mereka berinteraksi.
"Pinky, boleh pinjem bolpoin? Tempat pensil gua ketinggalan."
Kebetulan, saat itu temen sebangkunya lagi enggak masuk. Jadi Mingyu pinjem ke orang random aja.
"Boleh, boleh! Lo namanya siapa? Gue lupa,"
"Kim Mingyu,"
"Oh iya, Mingyu. Ini bolpoinnya,"
Mingyu menerima bolpoin itu dan melihat kalimat dalam bahasa Cina yang ditulis secara vertikal di bolpoin itu.
"Pink,"
"Ya?" Pinky menoleh lagi.
"Ini bahasa Cina kan? Bacaannya apaan?"
"Oh, itu quote fav gue tuh! Bacanya 'mèngxiǎng gāo, shēnghuó',"
Mingyu bengong ga ngerti sementara Pinky terkekeh.
"Itu artinya 'dream high, live life'. Entah kenapa, kalimatnya memotivasi gue banget. Yaudah sana lah, pake bolpoin gue dulu,"
Sejak saat itulah jantung Mingyu sering berdegup kencang ketika dia bertemu dengan Pinky.
Selain bolpoin, ada juga gelang pasangan. Yah, bukan gelang pasangan banget sih. Tapi motifnya mirip.
Menurut Mingyu, gelang pasangan itu adalah kenangan yang paling dia jaga. Karena gelang itulah yang membuat mereka menjadi resmi.
Walaupun mendadak.
Mingyu ingat. Terjadi pada tanggal 11 November.
11, 11.
"Gyu, nih liat gue punya gelang pasangan."
"Ya terus?"
"Iih, maksudnya lo juga pake!"
"Masa cowok pake gelang pasangan???"
"Cowok pake gelang menurut gue keren tau!"
Mingyu sempet pengen langsung nyamber gelangnya tuh, tapi dia tahan perasaan itu.
"Terus, kenapa lu kasih ke gua?" Tanya Mingyu.
"Eh-h, um.... k-karena... lo temen cowok yang paling deket sama gue jadinya gue kasih?" Ucap Pinky ragu.
Disaat itu, anak-anak Seventeen yang sekelas sama Mingyu langsung ngomporin.
"WALAH KASIAN SI MINGYU"
"Sedih ga gyu, cuman boy bestfriend-zone doang?"
"WKWKWKWKKWKWKWKWWK SAMPE LUMUTAN"
Mingyu malu setengah mati, tiba-tiba temen-temennya ngebocorin perasaan dia di depan gebetannya langsung. Pengen loncat dari jendela kelas aja rasanya. Sementara Pinky keliatan kaget.
"Eeeeeh? Lo suka sama gue ya?" Tanya Pinky ngegas. Sambil senyum-senyum.
Mingyu kirain Pinky mau kegeeran. "Apaan sih! G-gausah peduliin mereka. Mereka emang suka gaㅡ"
"Bagus dong kalo lo suka sama gue! Gue juga suka sama lo soalnya!"
Mingyu cengo.
Pinky memberikan dia sebuah senyuman bodoh. Dia baru menyatakan perasaannya dan dia terlihat santai.
Anak-anak Seventeen yang sekelas sama mereka (plus anak-anak lain) lanjutin acara ngomporinnya.
"ANJIR MINGYU GAJADI KENA BOY BESTFRIEND-ZONE PEMIRSAH"
"BUSET PINKY GASPOL"
"PEJE WOY ANJIR"
Pinky tertawa-tawa mendengar komporan teman-teman sekelasnya.
Dan Mingyu?
Dia masih kebingungan dengan situasinya.
Mingyu tersenyum tipis.
Yah. Hatinya terasa sakit sih.
Lelaki itu memutuskan untuk memakai gelangnya. Kemudian, dia menutup kotaknya.
Nggak mau baper lebih jauh lagi.
----------
a/n;
Mingyu mah dipasangin sm siapa aja cocok lah ya😂😂😂
Jgn lupa vomment :33
KAMU SEDANG MEMBACA
messages | mingyu, pinky✔
Short StoryKetika seorang cowok yang masih gamon iseng ngirimin mantan terindahnya pesan-pesan. #650 in Short Story [170404] * * * ©bureorra, 2017