plan

400 29 4
                                    

"Taman?"

"Benar aku membawamu ketaman kau tak suka?"

Aku segera membungkam mengamati sekeliling taman yang terasa tak asing dimataku. Tapi dengan cepat lamunan itu membuyar karena Sehun mencium pipiku dari samping.

"Yak! Kau ingin mati"pekiku menatapnya tajam tapi ia hanya tersenyum kecil apa dia suka menggodaku dengan apa pun caranya.

"Aku tanya apa kau  suka"tanya Sehun sedikit pelan aku segera tersenyum malu padanya tapi dengan cepat aku mengubah sifatku.
"Sure !"Seruku tak memikirkan sehun yang terlihat menutup kupingnya tapi aku malah kembali berteriak.

"Kau ternyata disini!!"

°°°

Sekarang moment hubungan palsuku dengan sehun hancur karena wanita brengsek itu. Jika aku tak bisa menhan amarahku mungkin aku sudah membunuhnya.

"Seulgi?"

Aku segera berbalik ternyata itu jimin yang masih memakai jas dokter yang bewarana putih pekat.
Sedikit tersenyum untuk menandakan arti selamat dtang untuknya.

"Jimin.... Shii kenapa bisa ada disini? "

Tanyaku segera beranjak berdiri mendekat kearah jimin tapi anehnya di melangkah mundur.

"Kau menghianatiku pelacur!"

serunya dengan nafas yang terlihat kesal dan melangkah mundur beberapa kali. Kali ini aku sangat marah atas perkataanya dan segera aku menamparnya dengan kasar sampai membekas dipipinya.

"Aku akan membencimu!!"

Seruku mendorongnya kasar tapi ia malah mencengkram tanganku dengan kasar ini terasa sangat sakit.

"Aku lebih-lebih membencimu wanita penggoda"

Lirihnya mendekat kekupingku sungguh aku sekarang ingin menangis dan membunuhnya.
Apa dia begitu marahnya karena statusku menjadi kekasih Sehun.

"Baik kau mau bilang aku pelacur, penggoda dan lainnya silahkan!  Asalkan jangan pernah menyesal atas perkataanmu"

pekiku segera melepaskan cengkramannya dan sgera melangkah pergi meninggalakan taman yang sebenaranya aku menunggu sehun disana.

***

Aku hanya bisa mengusap setiap air mata yang menetes dari pupil mataku. Perkataan jimin sungguh membuatku benci akan perjanjian itu yang sudah aku sepakati.

"Wae!!  Seharusnya aku menolak perjanjian yang hanya menguntngkan pihak satu"

Seruku didalam kamar sambil memeluk bantal dengan erat menahan isakan.

"Maaf.... "

Aku hampir tak percaya sekarang sehun sudah berdiri didepan pintu sambil menunduk arti kata kecewaan. Kenapa dia bisa masuk padahal ia tak tahu pinku.

"Kkmjong pasti yang memberi tahumu, keluarlah!"

Seruku segera mengusap air mata yang keluar dan langsung berbaring menutupi tubuhku sampai atas dengan selimut.

"Kau boleh membuat 10 persyaraatan juga untuku jika begitu"

ujarnya sedikit terpakasa aku pun segera bangun dan melangkah mendekatinya.

"Itu baru namanya perjanjian brengsek"
lirihku mendekat kekupingnya walau lebih tinggi dariku tapi aku berusaha menggapainya.

"Sorry again...."

Jawabnya dan menarik pinggangku yang sebenarnya sudah menjauh tapi ia menariknya kembali dan membuatku sedikit gugup.

"Baiklah aku memaafkanmu dengan senang hati"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang