Pintu itu berderikTangan kasar itu menggapai
Udara yang menyongsongnya
Menusuk mengenai tulangku
Rasanya sudah lama sekali tidak merasakan
udara baru
Mataku mendelik
Siapa gerangan berani
Pekat matamu bertemu denganku
Binar itu yang selama ini ku nanti
Lalu suara kaki itu mendekat
Kamu kaget setengah mati
Kamu mencakar pintu itu lalu pergi
Seakan ia akan sadar
Kamu pergi
Seakan takut ketahuan sang tuan rumah
Ia pulang
Mengedarkan semua rindunya di depanku
Memelukku
Kamu aman
Kamu aman
Kamu aman sekarang
Dan aku tahu
Ketika suara itu menyapa telingaku
Aku tahu
Hatiku terlanjur direnggut
Sang empunya cakar pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Things I Remember
Poesía" ialah kumpulan kata-kata yang berhasil aku curi dari beberapa pasang mata, yang kurancang menjadi tulisan tak terucap "