Angin dari sudut toko

229 6 0
                                    

malam yang dingin
Sejenak hari tertulis
Bahwa aku harus ada
Disudut ini,
Melayani pembeli setia
Bersama keluargaku,
Dengan berjalan,
Melewati angin dari sudut toko ini..

Dan, aku duduk didalam toko
Dari rumah yang berada diatasnya,
Memori ruko keluarga
Yang kan selalu kudapatkan walaupun hanya sedetik,
Tapi ku merasa bahagia tanpa henti

Hujan mengguyur sekitar toko
Menyajikan ketenangan yang menghampiri
Ayah menonton tv diruang belakang
Dengan sebuah kasur, bersama adik bungsu ku dan juga ibu..
Yang dapat meredam letih nya
Dan berganti dengan keceriaan

Kembali,
Membawa angin..
Dan Keramaian sudut kota
Bercahaya di kegelapan
Ditemani secangkir teh,
Membersihkan lemari dalam dagangan
Menyajikannya dengan penuh semangat
Untuk mengais rupiah
Yang kudapat bersama mereka
Kehangatan keluarga,
Dibalut rasa rindu
Namun tiada henti
Terus membuka toko dan bergantian..

Tapi aku tidak ingin menutup kehangatan ini
Sekecil apapun usaha kita
Akan berakhir dengan kebahagiaan
Jika kita terus berusaha
Dan melantunkan rasa syukur
Apapun masalah yang terjadi..
Akan sirna seketika

Aku, dan adik kedua,
Berada didepan
Menjadi penjaga barang nan suasana
Yang tercipta abadi menjadi kisah
Masih Ada satu yang bisa mengamati
Indahnya kota dari sudut toko
Mengalirnya cinta, bahagia, kesedihan, dan kebersamaan
Yang akan dirajut kembali menjadi pandangan hidup
Dalam cara ku yang mencoba merangkai,
Dengan sebait kata, dihati..


Serpihan Hati (kumpulan puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang