Disha terdiam mendengar mendengar perkataan sang ayah
"Nak benar apa kata ayah mu. Lanjutkan kuliah mu di san fransisco mungkin itu akan membantumu melupakan rangga" mendengar perkataan ibu nya disha langsung menghentikan makanya"baik bu disha akan pikirkan"
Langkah kaki yang jenjang menaiki satu persatu anak tangga ceklek suara pintu kamar terbuka. Terlihat jelas lah kamar yang indah bewarna serba biru. Biru merupakan warna kesukaan disha." san fransisco..... Ehmmm. Kota yang selama ini aku impikan sekarang akan tiba depan mataku, aku tidak akan menyiakaj kesempatan ini" tok tok tok terdengar suara ketukan pintu kamar disha berbunyi "masukk"
"Eh papa, mama ada apa" "gimana sama keputusan kamu nakk
" ok ma,pa seetelah disha fkir
Disha menggantung perkataan nya membuat mama papanya menjadi tercengang "apa buruan"
"Sabar dong ma, pa"
"1....2....3 dishaaaaaa mauuuuu"
" secara bersamman mama dan papa disha menarik nafas legaa" ok kalau gitu besok kita urus keberangkatan kamu " " secepat itu ma " iya dong harussss" iya deh udah mama sama papa keluar disha mau tidur sekalian mau packing "ok dehh met malam anakk mama
Malam kian larut namun disha tak hentinya memandangi buku berwarna biru yang sudah usang miliknya itu. Di buka nya perlahan satu lembar......degggggg.... Terpampang jelas foto orang yg selama ini di tunggunya
" ranggaaa...
Tessss... Air mata jatuh di pipi cantik disha
"Mungkin ini terakhir kali aku nangis karna kamu, aku akan pergi dari kota ini kota yg menimbulkan berjuta luka di hati ku.
Disha menarik selimut tebal berwarna biru muda itu dan disha terlelap dalam keadaan kecewa sambil memeluk buku usang itu.
Matahari mulai menembus kedalam ndela kamar disha
" hoammmmm udah pagi ni aku harus siap siap"disha kembali melihat buku usang itu , entah setan apa yang merasukinya hingga ia memasukan buku itu dalam koper nya. Padahal tadinya ia ingin membuangnya . "cepattt disha entar ketinggalan pesawat lo nakk" teriak mama membuat disha tersentak kaget "ia ia maaa
Disha berlari menuruni anak tangga dengan membawa koper miliknya
" udah selesai nak " udah ma
"Sekarang kita berangkat ya " ok pa
Dalam perjalanan disha hanya terdiam melihat sekeliling jakarta sedangkan mama dan papa disha asyik bercanda . aroma cocholate menusuk ke dalam hidung disha harum khas mobil sedan putih milik keluarga garcia itu
"Sekarang kita udah sampai nak ayo turun" menyaarkan disha dari lamunan nya "iya ma , pa
Disha turun dari mobil sedan putih itu . satu persatu kaki keluarga garcia itu masuk kedalam bandara sokarno hatta " nak kamu sama mama tunggu di ruang tunggu dulu ya papa mau urus paspor kamu "iya pa" " udah paspor sama tiketnya slesai sayang
"Untuk tujuan san fransisco keberangakatan akan di mulai 10 menit lagi harap penumpang untuk bbersiap siap " maa , pa disha pamit ya. Tak tersadar air mata disha jatuh membasahi pipi chubby nya itu" kamu hati hati nak jaga diri kamu baik baik "keluarga garcia itu berpelukan sebelum berpisah
Disah melambaikan tangan nya kpd org tua nya
Disha mulai menaiki pesawat Air Asia dan memilih bangku no 3 dri depan
" bersiap-siap kepada seluruh penumpang pesawat akan segera berangkat.
satu jam sudah perjalanan Disa di dalam pesawat Air Asia itu